iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkk….ancurrr sudah sepak terjang pabrikan Jepang di Sachsenring. Menjadi penguasa sejak 2010 di Motogp Marquez tidak pernah kalah dalam balapan di Sachsenring sejak 2009, menang sejak dikelas 125, Moto2 dan MotoGP. Marc sendiri ditahun 2013 saat menjadi rookie langsung menguasai Jerman dan ini terjaga sampai 2021 (kecuali 2020 karena COVID). Dan inilah yang membuat semua terncengang ketika Marc harus gulung koming dlosor mencium tanah hanya untuk bertarung di 7 besar. Sebenarnya apakah sedemikian parah ?? ” Motor kami adakah bencana !! ” seru Marc Marquez pasca Sprint race. Waduhhh….

Hancur cakkk….karakter RCV sudah hancur dimata Marc, setidaknya itulah yang bisa kita tangkap dari pernyataan terbaru Marc. Kendati tidak transparan namun mantan penguasa Sachsenring ini menuturkan betapa sulitnya motor Honda sekarang. Menurutnya motor tidak memiliki kekuatan sama sekali. Semua poin bermasalah. Perubahan set-up yang fokus pada cengkeraman belakang telah menjadi bumerang. Hanya finish diposisi 11…Marquez memutuskan untuk membawa motornya masuk garis finish ketimbang harus crash kembali….

“ Aku bangun hari ini dan tingkat energiku positif. Aku berkata, ‘Kemarin kami kesulitan. Tapi hari ini aku akan melakukannya. Kemudian dalam kondisi aspal basah [di FP3] seperti biasa kami cepat, tapi begitu trek mengering kami sangat kesulitan. Dalam latihan dan kualifikasi, aku mendorong dan terjatuh, kembali ke PIT dan mendorong lagi untuk mengejar barisan depan. Tapi kemudian aku sadari semua risiko yang aku lakukan tak terbayarkan karena aku hanya start di posisi tujuh [di grid] dan ini tidak cukup….

iklan iwb

“ Namun aku masih berusaha optimis saat race. Seperti yang kalian lihat di lap pertama aku menyerang dan awalnya cukup baik. Tapi saat aku mulai ngepush, di lap pertama aku sudah mendapat “warning” (Di tikungan 11) dimana motorku selip. Lalu satu peringatan kembali muncul di tikungan 1. Ya….tidak bisa aku teruskan dan akhirnya aku harus menutup [gas ] sedikit untuk menyelesaikan balapan…..” seru Marc. Doi melanjutkan….

“Kami terlalu banyak crash. Banyak sekali. Tapi itu adalah satu-satunya cara agar aku setidaknya bisa mendekati barisan depan. Cara yang memiliki risiko dan konsekuensi sangat besar yakni crash. Sebenarnya aku sudah menganalisis situasinya…..aku ingat ketika sedang nonton Motogp duduk di sofa pada race Jerez dan Mir jatuh empat kali selama akhir pekan berjuang untuk posisi ke-15. Jadi memang itulah kondisi kita saat ini. Kami ingin kencang tapi tidak bisa….

” Aku selalu berusaha melakukan yang terbaik. Hanya saja ketika kalian membalap dengan motormu sudah mencapai limit kemampuan dan lainnya bisa menyalipmu dengan mudah, itu adalah bencana. Aku selalu berjuang. Dimasa lalu dengan Honda….aku ingat kekuatanku adalah….aku sangat cepat di tikungan lambat, saat berbelok. Tapi sekarang dengan Honda kami kehilangan itu. Kami sangat cepat di tikungan cepat, seperti contohnya Mugello, tapi kami kalah di tikungan sempit, terutama di sini....” tukas Marc….

Sebagai informasi cak…..Marquez, yang menggunakan sasis standar Honda dan Kalex pada hari Sabtu, akan kembali ke pengaturan dasar untuk hari Minggu. Saat Sabtu kemarin Marc memang fokus untuk meningkatkan traksi belakang namun justru dia tidak bisa membelokkan motor dengan baik….

“ Kemarin aku banyak berjuang dengan cengkeraman belakang dan melakukan perubahan setingan…namun justru motor susah berbelok. Jadi pada dasarnya Motor kami kemarin adalah bencana. Hari ini aku harapkan akan lebih baik. Kami akan mencoba kembali dengan setingan basis motor yang aku tahu. Kita lihat apakah dengan basis tersebut aku bisa mengurangi penderitaan saat race Minggu, aku harapkan demikian…” tutup Marc. Ditempat terpisah Takaaki Nakagami dari LCR, satu-satunya pembalap RC213V lainnya yang hadir akhir pekan ini, finis di urutan ke-17. Dan keluhannya sama cak…

“Sejujurnya, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Performanya sangat buruk. Bahkan dalam balapan Sprint….kami memiliki motor yang tidak stabil. Kami kehilangan akselerasi. Saat mencari traksi, motor banyak berguncang. Sangat sulit untuk menjaga kecepatan dan tetap berada di grup. Tentu saja, itu bukan hasil yang aku inginkan. Aku tidak ingin menyerah jadi kami akan mencoba untuk berdiskusi dengan tim, untuk mencoba meningkatkan setidaknya feeling depan…” tutup Nakagami. Mumet cakkkkk-cakkkk….(iwb)

Pemenang Motogp Sachsenring sejak 2010

2010: Dani Pedrosa (Repsol Honda)
2011: Dani Pedrosa (Repsol Honda)
2012: Dani Pedrosa (Repsol Honda)
2013: Marc Marquez (Repsol Honda) – Rookie Motogp
2014: Marc Marquez (Repsol Honda)
2015: Marc Marquez (Repsol Honda)
2016: Marc Marquez (Repsol Honda)
2017: Marc Marquez (Repsol Honda)
2018: Marc Marquez (Repsol Honda)
2019: Marc Marquez (Repsol Honda)
2021: Marc Marquez (Repsol Honda)
2022: Fabio Quartararo (Yamaha) – Marc absen
2023: Jorge Martin (Ducati) – Marc 11

26 COMMENTS

    • Emang salah motornya kok.. Dulu marquez gak komen walaupun motornya kurang Bagus tapi bisa ditutupi dg skillnya.. Nah sekarang kekurangan motornya sudah tidak bisa ditutupi dg skillnya itu karena kondisi motornya benar2 buruk.. Bahkan masih jauh lebih baik motor yg dipakai th 2019 walaupun susah belok..

      • Ywd pake motor 2019 aja.. Karma is real. Mo dijelasin pake apa coba?? Karma ya karma.

  1. Kembalilah ke jati diri mu Marc. Ducati Italia Eropa selalu terbuka untuk skill n service mu

  2. Doain selalu MM93 n Honda cakkk. Tiap hari kamu-kamu nunggang apa? Jasa-jasa Soichiro terlalu besar insyaallah back to filosofi DNA n style umur 20 years of age

  3. Klau hanya MM yg kesulitan mgkn wajar krn lama GK balapan, tapi kenyataannya semua rider kesulitan dgn motor Honda, hasilx 2 rider patah tulang padahal sangat moncer kala di Suzuki, Taka yg biasax bisa bersaing d 10 besar malah JD penghuni barisan belakang…benar2 ngaco motor Honda skrg, kelihatan banget gk stabil, apalagi saat keluar tikungan, malah goyang Inul tuh motor

  4. Resiko pembalap jurdun lek.naik motor sampai limit maksimal dengan resiko ndlosor.patah tulang adalah resiko yng harus diambil fby mana ngerti logika gitu lek

  5. ekspresi ken dan kru tim kunyit ketika melihat merkes ndlosooor raut mukanya kecut tapi hatinya gembira melihat bakat terpendam merkes the king of Ndelosooor

Comments are closed.