iklan iwb

Iwanbanaran.com – Pakdeee…pembaca ki memang luar biasa kritis. Khususnya jika menyangkut produk dengan status discontinue. Status stop produksi karena dianggap kurang menjanjikan untuk pasar. Banyak yang bingung, kira-kira?Motor nggak laku atau discontinue di kemanakan ???. Apakah dibuang? Atau dihancurkan? atau tindakan lain? Pertanyaan inipun mampir kewarung IWB yang dilontarkan oleh cak Zank. Oke…mari kita bahas sama-sama kemana motor discontinue akan berakhir…

Dari sejarah roda dua, hampir semua pabrikan pernah melakukan discontinue produk karena berbagai alasan. Namun kebanyak alasan terbesarnya adalah kurang laku atau penjualan tidak sesuai ekspetasi. Kita sebut discontinue jika benar-benar finish alias tidak ada versi facelift. Seperti Yamaha Lexam, Yamaha Scorpio, Suzuki F115, Suzuki Inazuma, Honda Revo AT, Honda Kirana dan masih banyak lagi lainnya…

Status discontinue atau stop produksi ini pasti menyisakan stok yang sudah kadung terdisribusi kedealer-dealer dengan status belum sold out. Inilah yang membuat penasaran bro Zank yang mengirim surel ke IWB. Berikut surelnya…

iklan iwb

Assalamualaikum Wr. Wb. Kang Iwan.

Perkenalkan nama saya Dikdik dari tasikmalaya,saya pembaca setia blog kang iwan, tapi gak pernah komen hehehehe. Mas ada yg mau saya tanyakan nih,soal motor motor yg kurang laku di pasaran sampai di discontinue,itu kalau tidak laku motornya di kemanakan ya? Contohnya seperti suzuki satria F115,yamaha lexam,honda revo AT, danasih banyak yg lainnya.

Itu motor apakah di jual sampai tidak ada stoknya atau bagaimana? Atau apakan motornya di simpan di gudang sampai bertahun tahun. Sekian pertanyaan dari saya,terima kasih atas perhatiannya semoga mas iwa n bisa menjawab pertanyaan saya ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Zank

Waallaikumsalam wr.wb. Pertanyaan yang tajam juozz gandoz. Oke, kita akan bahas dari hulu dulu yakni pabrik pusat. Status stop produksi kadang memang menjadi buah simalakama buat pabrikan apalagi semua produksi berdasarkan forecast awal sehingga tidak bisa dibatalkan. Artinya kalau pabrikan taruhlah sudah pesan 1000 pcs knalpot, ditengah jalan diputuskan stiop produksi…semua harus tetap jalan dan dibayar..

Namun dari yang IWB tahu, discontinue juga tidak sudden (dadakan). Ada yang namanya analisa produksi sehingga disini forecast kembali berbicara. Jadi ketika dirasa secara market produk sudah tidak lagi menjanjikan…maka produksi akan dikurangi melalui proses. Tidak heran biasanya walau ada sisa stok gudang…tapi jumlahnya tidak banyak. Jikapun terjadi, maka pabrikan bisa menyimpan dan menjualnya kekaryawan dengan harga miring dan kredit ringan…

Seperti yang terjadi pada Yamaha sekitar 2 bulan lalu. Mereka melepas sekitar 30-50-an unit (estimasi) Scorpio Z versi batik final yang dijual 18 jutaan kekaryawan Yamaha (tetangga IWB beli juga cak). Karena sudah termasuk barang legend…unitpun ludes tidak tersisa. Sementara untuk dealer juga demikian. Biasanya akan ada diskon besar-besaran guna merangsang calon pembeli..

Sebut saja Suzuki Inazuma yang sempet dijual dealer 37 jutaan untuk menghabiskan stok. Dan dari pengalaman masa lalu cepet bener cak responnya. Termasuk CBR150R versi CBU sebelum lahirnya K45A. Motor import Thailand ini bahkan waktu itu ditawarkan dibawah harga 30 jutaan. Dengan catatan…hingga stok masih ada. Dan biasanya….laku kayak kacang goreng cak. Makanya stok pasti habis lawong banderol miring tenan…

Last…kondisi tersebut pastinya sama pada semua produk hanya kita tidak tahu pasti kemana alokasi penyebarannya. Sedang khusus untuk Lexam atau Revo AT, sejak awal pabrikan disinyalir memang tidak memproduksi banyak. Kasarnya tester pasar pakde. So..ketika discontinue unitnya juga nggak banyak. Jadi ngono yo cak, ora puyeng dan bingung. Judule diskon gede-gedean…ngono cak :mrgreen: ….(iwb)

97 COMMENTS

  1. Lalu klo mendadak Honda Beat dan Scoopy 12 Inchi tidak lalu bagaimana mas Iwan….? Padahal penjualan per bulan u/ Beat saja rata-rata 150 rb unit dan pastinya Honda Stok Barang banyak dong buat memenuhi permintaan pasar, trus klo mendadak langsung susut penjualan merosot dari 150 rb ke 70 rb lalu bulan berikutnya 30 rb ntuh bagaimana…? Kira-kira

  2. Klo motor yang dari awal dah kembang kempis mah karuan pabrikan sudah langsung antisipasi.
    Nah klo produk yang lagi laris manis kayak Beat misalnya, trus dapet Saingan yang bener-bener Harga Kompetitif Design lebih menarik yg menjadikan penjualan susut sampe 50% kemudian bulan berikutnya susut sisa 30% dari masa-masa Larisnya.
    Misal Beat saat laris bisa 150 rb unit / bln, trus susut kalah saing 50% cuma terjual 70 rb unit, trus bulan berikutnya susut lagi jadi 30 rb, berikutnya susut lagi 20 rb…. itu bagaimana ya…JUALAN LARIS JUGA WAS WAS JUGA YA. Namanya produk laris kan pasti Stok produksinya digeber terus, pas stok membludak penjualan anjlok signifikan dan berkelanjutan kayaknya pabrikan besarpun bisa LIER itu palanya.

  3. Lanjutannya : untuk urusan spare part gmn? Ambil contoh CBR150R CBU itu, krn skrg sdh ada K45A, ketersediaan spare part utk yg CBU gmn? Atau setidaknya rata” pabrikan “menjamin” masa produksi spare part brp lama?

Comments are closed.