iklan iwb

Iwanbanaran.com – Kangbro….banyak yang memuja dan percaya bahwa motor listrik adalah motor paling ramah lingkungan. Namun ternyata tidak semua setuju dengan opini tersebut. Bahkan opini sisi?bahaya motor listrik dari kacamata ahli dijabarkan dengan sangat mendalam. IWB anggap ahli karena opini ini datang dari salah satu?vehicle design engineer di PT SSE Defence, Tangerang yang ternyata juga pembaca setia IWB. Nah….memang apa sih sisi bahaya motor listrik?….

Cak Achmad seorang?vehicle design engineer di PT SSE Defence, Tangerang secara khusus mengirim opininya ke warung IWB perihal motor listrik jika diproduksi secara masif didunia. Opini menyoroti sisi bahaya motor listrik yang menurutnya bukanlah solusi. Btw siapin cemilan cak soale bakal duowoooo ki. Cekidot kangbro….

Assalamualaikum wr wb

iklan iwb

Salam kenal mas iwan, saya R Achmad Haryadi, saya vehicle design engineer di PT SSE Defence, Tangerang. mungkin mas Iwb nonton upacara 5 oktober hut tni lalu, kalau lihat kendaraan yang dinaiki Pak Jokowi saat inspeksi, itu salah satu buatan tempat kami.

Saya sekedar ingin curhat, karena saya secara pribadi merasa bahwa jalur yang ingin diambil oleh ESDM ini sangat salah.

Anyway, saya sudah lama sekali menjadi silent reader IWB, TMCBlog dan Indobikermags. tapi saat kemarin2 mas IWB, TMCBlog mengeluarkan artikel tentang kendaraan listrik sebagai masa depan, saya boleh dibilang sangat kurang setuju. jauh sebelum artikel mas keluarkan, saya telah mengikuti pergerakan-pergerakan dunia otomotif, khususnya setelah polemik emisi Diesel yang dimulai dari VW di 2015, yang bisa dibilang inilah awal mula dari orang-orang khususnya di amerika dan eropa berbondong-bondong lari (mencuci tangan) dengan program mobil Listrik, yang akhirnya berujung dengan Perancis, Inggris mengatakan bahwa tidak akan lagi mereka pada 2040 membolehkan penjualan kendaraan non-ELECTRIFIED (Ini pun bukan berarti full mobil listrik, karena Bensin/Diesel Hybrid sudah termasuk kategori ini).

Ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan, kenapa saya tidak setuju. Pertama, Kendaraan Listrik selalu dianggap lebih dan paling “Hijau”. ini merupakan statement yang menyesatkan, karena hal ini hanya melihat dari sudut pandang bahwa kendaraan listrik tidak mengeluarkan asap gas buang.TOK. tidak dilihat lagi dari sisi lainnya. Sisi lain pertama adalah, BATERAI. Produksi baterai dilakukan dengan, penambangan raw material logam seperti Mangan, Cobalt dan Lithium, yang tentu ini berarti masih menggunakan bahan yang tidak terbarukan, lalu pembuatan baterai sendiri pasti akan menggunakan asam untuk memurnikan logam-logam tersebut, seperti HCl.

Memang apabila kita melihat produksi dari kendaraan mesin bensin/diesel juga membutuhkan Baja/Aluminium sebagai material utama, tapi bahan ini adalah bahan yang masih bisa di daur ulang, juga kalau kita mempunyai argumen bahwa sekarang produksi laptop, handphone juga menggunakan baterai yang sama dengan kendaraan listrik, tapi kita harus ingat bahwa baterai di kendaraan listrik jauh lebih besar dibandingkan dengan baterai gadget. sebagai contoh baterai di kendaraan TESLA S, mempunyai bobot kurang lebih 540kg dibandingkan dengan battery gadget yang kurang dari 100g…

Padahal battery gadget pun sudah bertahun-tahun menjadi masalah serius salah satunya di China. Ironisnya di China program yang di majukan untuk kendaraan adalah kendaraan listrik, walaupun jelas polusi di China sendiri lebih banyak dikarenakan pabrik Batterai dibanding dengan polusi kendaraan bermotor. Sisi lain dari masalah ini juga adalah, dari mana kita mendapatkan tenaga untuk kendaraan listrik kita. Di China dan Amerika hal ini juga menjadi pertanyaan, karena mayoritas dari listrik yang dihasilkan adalah dari BATU BARA…

Perlu diketahui bahwa Batu Bara dalam produksinya juga mengeluarkan emisi yang bisa dibilang lebih berbahaya dari emisi kendaraan bermotor. Berdasarkan dari banyak sumberpun, kendaraan listrik yang di charge dengan listrik dari batu bara adalah sama atau lebih parah dari segi emisi dibandingkan kendaraan diesel/bensin. Sekarang apabila kita berkaca kepada keadaan Indonesia saat ini, Pemerintah justru sedang fokus kepada program 10000MW yang mayoritas didalamnya adalah pembangunan PLTU. Kenapa PLTU??..

Karena PLTU adalah proses pembuatan listrik yang paling Efisien dibandingkan yang lain, baik itu dengan Diesel, terlebih turbin dengan CNG. lalu bagaimana dengan SOLAR PANEL, Wind power?. Solar panel, membutuhkan daerah yang sangat luas untuk mengisi listrik, dan hanya dapat dilakukan pada saat tertentu, sehingga tidak bisa continous seperti PLTU, PLTD, PLTG. PLTA, saat ini banyak pula di Indonesia, tetapi tentu permasalahan seperti efek kepada sungai yang dibendung, kemampuan continous running tidak akan seperti PLTD PLTU PLTG, karena bergantung dengan debit air….

Dilain hal permasalahan bisnis, juga menjadi ganjalan kenapa di Indonesia PLTA dan juga Panas Bumi kurang begitu menarik. Lalu, apa masa depan listrik Indonesia? PLTU, PLTG PLTD yang notabene menggunakan bahan bakar gas, batu bara dan diesel. Di saat banyak daerah di Indonesia masih membutuhkan banyak listrik, dan masih banyak pemadaman di Indonesia, kebijakan kendaraan Listrik ini saya yakin adalah suatu BLUNDER. Dan at best adalah sama saja, at worst bisa menimbulkan polemik energi di Indonesia..

Katakan lah pada tahun 2040 penjualan motor di Indonesia adalah 1 juta unit, dengan baterai 10Kwh, dan rata-rata memiliki jarak tempuh 100km, dan setiap hari mereka berjalan 100km. Artinya dibutuhkan sekitar 10juta kwh per hari hanya untuk men charge motor, belum ditambahkan mobil. Apabila mobil ada 1 juta dan berjalan dengan jarak sama dengan baterai 50kwh, artinya pada sehari butuh tambahan 50juta kwh per hari untuk mobil. ditambah lagi kebutuhan per hari gadget dan listrik harian rumah tangga Di Indonesia saat ini pun sudah sangat tinggi..

Apabila ditambahkan dengan kendaraan listrik, tentu sangat berpotensi membuat krisis energi di Indonesia. Lalu apa solusinya?. Kendaraan dengan bahan bakar bensin dan diesel adalah jawabannya. Kenapa?. Kendaraan listrik bukan lah barang baru, ditemukan sejak tahun 1828, lalu kenapa tidak berkembang?. Masalahnya adalah BATERAI. Kendaraan listrik bukanlah kendaraan dengan energi yang dihasilkan sendiri seperti bensin/diesel. Tetapi butuh pasokan dari luar kendaraan, membatasi kemampuan kendaraan untuk bergerak, diluar dari daerah yang sudah terdapat listrik. Disaat banyak daerah di Indonesia masih banyak yang belum terbuka, jelas kendaraan listrik bukan solusi yang tepat untuk masa depan indonesia…

Karena sudut pandang yang kurang tepat, motor bakar menjadi yang disalahkan, padahal solusinya bukan MESIN tetapi BAHAN BAKAR yang baru. Di Indonesia maupun di dunia, sudah bertahun-tahun research tentang synthetic fuel, artinya bahan bakar diesel ataupun bensin yang dibuat bukan dari penyulingan minyak bumi. ini dapat dibuat dari berbagai macam, dari zathropa (biodiesel) hingga lumut (alga). Audi salah satu pabrikan yang pernah bermain dibidang ini, hingga akhirnya krisis diesel datang…

Lalu, apabila memang baterai adalah masalahnya, bagaimana dengan mobil Hybrid, coba dilihat Citroen Air-Hybrid, Hydraulic Hybrid, adalah contoh dari hybrid yang sama sekali tidak menggunakan motor listrik, melainkan motor pneumatic/hydraulic. Citroen Air-Hybrid bisa mencapai 2l/100km, dengan kendaraan peugeot 208 dan citroen c4 cactus, sangat kompetitif dibandingkan hybrid listrik. Lalu untuk motor?. Ada salah satu teknologi yang sudah lama dikembangkan tetapi tidak banyak dilirik adalah….

Compressed Air atau Udara berkompresi tinggi. Seperti halnya tanki untuk penyelaman, salah satu prototype yang sangat baik adalah dari Australia di 2012 yaitu O2Pursuit, dengan menggunakan Engine air. Motor ini dapat mencapai 100km dengan tanki full dan kecepatan maksimal 140kmh. Dan berbeda dengan motor baterai yang harus dicharge lama, motor ini cukup diganti tanki saja, dan pengisian tanki udara sendiri di indonesia sudah sangat banyak. Bayangkan kalau misal kita pakai kendaraan ini, habis tinggal ke tukang pengisian udara. Atau karena tanki udara tekanan tinggi relatif aman, bisa pula diberjual belikan di minimarket misalnya.

Lalu mengapa baterai dan kendaraan listrik menjadi seakan-akan jawaban atas permasalahan di dunia?. Pertama, POLITIK. Saat ini di Eropa menjadi polemik tersendiri tentang masalah Diesel, karena Diesel dahulu adalah juga produk Politik Uni Eropa untuk mengurangi CO2, dan diesel ketika terjadi polemik VW mencurangi pengujian, ini membuat seakan-akan bahwa kendaraan bensin dan diesel sudah mentok, tidak bisa dikembangkan lagi…

Hal ini dimanfaatkan pabrikan-pabrikan mobil listrik untuk promosi seperti Tesla dan Nissan, karena tentu ini simply kesempatan bisnis dan banyak dari orang-orang awam kepalang beranggapan bahwa mobil listrik itu adalah solusi masa depan, termasuk POLITIKUS. Umumnya mereka yang berhaluan kiri atau Liberal, karena biasanya mereka ditunggangi oleh Environmentalist seperti green peace. Dan ini pun di ikuti banyak pabrikan EROPA, karena mereka ingin cuci tangan dari masalah ini….

Padahal, kalau kita melihat pabrikan TOYOTA, MAZDA, GENERAL MOTORS, JAGUAR LAND ROVER, ASTON MARTIN, BMW mereka masih yakin bahwa mesin motor bakar masih akan ada hingga puluhan bahkan ratusan tahun lagi, karena masih banyak yang bisa di Improve. Kedua, BISNIS…

Banyak dari mereka yang sudah membuat mobil listrik mempunyai saham di produksi baterai. Tentu kalau mereka cabut rugi lah. Memang ada pula pabrikan yang melihat bahwa mesin motor bakar adalah masa depan itu pula adalah keputusan Bisnis, tapi tentu ini jauh lebih wise, karena membuat infrastruktur untuk kendaraan listrik pun menjadi permasalahan karena mahal dan untuk mencapai tingkat seperti motor bakar sekarang, waktunya dibutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun, itupun tidak akan maksimal, karena pasti banyak dari kendaraan lain butuh motor bakar pula…

Adapun permasalahan lain dari kendaraan listrik adalah, bagaimana dengan pesawat terbang?. Pesawat terbang sangat strict dengan yang namanya bobot, dan jelas untuk mencapai jarak dan kecepatan yang bisa dicapai pesawat saat ini, sangat tidak mungkin dicapai dengan elektrik-baterai, karena akan terlalu berat, berat menghasilkan drag, dan drag mengurangi jangkauan dan kecepatan pesawat itu pula. Sehingga intinya, battery electric bukanlah solusi dan tidak bisa bersifat universal seperti motor bakar, baik diesel bensin maupun turbin gas…

Apa yang menurut saya paling miris, adalah kebijakan ESDM RI, yang menganut kebijakan diatas, atas dasar “Tren yang berada di Dunia” . Ini adalah kesalahan besar, dan tentu menunjukan bahwa Pemerintahan khususnya ESDM masih belum yakin dengan kemampuan diri kita sendiri. Disaat Indonesia saat ini semakin menjadi negara yang disegani dan ekonominya semakin sangat kuat di dunia (perlu diketahui saat ini Indonesia adalah ekonomi terkuat ke 8 di dunia, sehingga masuk G8). Alangkah baiknya negara kita ini memiliki kebijakan sendiri tanpa harus kita mengikuti di luar, karena dalam hal energi, kebijakan di Indonesia haruslah mengikuti KEBUTUHAN dan KEMAMPUAN dari Indonesia sendiri bukan mengikuti negara lain di dunia…

Dalam kemampuan alternative fuel apakah Indonesia siap?. Riset alternative fuel sudah bertahun-tahun, salah satu yang saya secara pribadi telah lihat adalah di SBRC-IPB (Surfactant and Bioenergy Research Center-Institut Pertanian Bogor) yang telah bertahun-tahun research untuk hal alternative energy ini. Dan saya yakin di tempat lain banyak hal serupa yang dilakukan, tetapi sayangnya dukungan dari pemerintah sangat kurang. Sekian dari saya, mohon maaf kalau membingungkan atau ada salah mungkin bisa di koreksi.

Terima kasih

R Achmad Haryadi Vehicle design engineer di PT SSE Defence

Luar biasa cak opininya. Semua dijabarkan dengan runut dan masuk logika. IWB sampe manthuk-manthuk ora wis-wis. Berbobot tenan ki opini dan penjabarannya. Dan IWB setuju cak sebab sebenarnya IWB juga pernah? diskusi dengan salah satu pejabat tinggi Jepang? fokus masalah baterai untuk motor listrik. Teknologi baterei sekarang memang masih menjadi tantangan tersendiri. Selain tidak bisa didaur ulang, ukuran yang besar dan berat belum terpecahkan. Entahlah jika 20 tahun lagi bakal ada penemuan baru. Namun menurut cak Achmad tetap butuh waktu bisa 100 tahun lamanya (bisa lebih) untuk membuat mesin listrik setangguh mesin BBM. Nah….kalau menurut sampeyan sendiri piye, punya opini lain soal motor listrik….?(iwb)

Follow Iwan Banaran untuk dapat aktivitas terbaru segala tentang motor di Moladin, aplikasi pernak pernik motor

227 COMMENTS

  1. Kalo dari sisi negatif y begitu
    Kalo sisi positif
    5-10 tahun kedepan mungkin sudah ada solusi limbah batre
    Untuk sekarang memang 70% orang indonesia masih awam
    Apalagi soal beginian, yg politik aja kalo dikasih uang pasti dipilih

  2. Kalau mesin bocor baru 209km bikin polusi limbah berserakan dimana-mana. Motor listrik dijamin tanpa polusi udara , hidup semakin sehat dan Bumipun semakin hijau

  3. Mobil n motor listrik tidak bisa di bendung tetap bakal bermunculan
    Mobil hybrid pun juga udah banyak bermunculan
    Semua teknologi bakal di coba untuk membuat alternatif
    Menurut saya kalo mobil hybrid adalah yg pas
    Klo motor mgkn jg bisa di buat hybrid
    ….

  4. Kan baterai jadi masalah dari dulu..

    kebetulan si tesla dll kesiapan teknologinya baru nyampe mobil pake batere

    kalau dilihat dari design, paten dan prototipe kendaraan listrik tidak memakai batere sudah banyak

    contohnya scania yang memakai pantograf seperti KRL, listriknya didapat langsung dari LAA, kalau saja semua jalan tercoverage LAA mobil2 listrik tidak harus membawa batere

    solusi pengganti batere seperti penggunaan pantograf (bisa dikembangkan lagi dengan wireless power transfer)
    sudah ada, tinggal nunggu respon masyarakat, pemberi kebijakan dan pemodal

  5. Maksudku ngene iki kang. Tulisan dari pihak ke 3 yang berbobot. Yang ngga saya dapat di media lain.
    Kalo bisa sih ada kontributor tetap baik dari dalam negri maupun luar. Terserah sampean. Selling poin seko blog e sampean.
    Joosss lah

  6. Mungkin…mungkin ya, dengan kemajuan teknologi kedepannya dimensi baterai bisa jauh lebih kecil, ringan dan cepat dlm pengisian daya. Ky komputer yg dulunya segede kamar skrg bisa dilipat dan dimasukin kedlm saku. Tapi pemikiran pak Achmad diatas jg sangat rasional. Kalo pilihan di tangan ane, ane lbh cenderung sepakat dgn pak Achmad, mesin bakar blm mentok dlm pengembangannya. Skrg euro 4, pasti kedepannya emisi mesin2 bakal lebih rendah lg. Ingat KTM dgn mesin 2tak gen barunya. Soal ketersediaan bahan bakar, ini jg ada jln keluarnya dgn pengusahaan bio fuel, dibantu dgn sumber energy alternatif lainnya, (air, angin, surya dll). Kalo penggunaan mesin bakar masih bisa bertahan paling tdk sampai 100th lg, disitulah kesempatan para ahli mempersiapkan segala sesuatunya untuk dunia beralih ke electric vehicle.

  7. Kok tulisannya mirip sama artikel detik tentang pencemaran polusi udara yang tinggi di china, walaupun perkembangan kendaraan listrik terbesar didunia ada di china

  8. Ane sependapat..
    Opini macam diatas udah pernah ane smpaikan di blog ini di kolom koment..
    Tpi ga selengkap diatas..
    Motor minyak bumi masih sangat bisa dkembangkan..
    Dripada listrik yg dpaksakan…
    Lebih baik cukupin dlu kebutuhan listrik utk pabrik/perusahaan..
    Sebelum ke motor/mobil…

  9. like always,,masalah baterai…
    sampai hari ini aja masih bingun ane,,cara buang baterai (AA AAA) yg bener gimana…tempatnya dimana aja belum jelas…
    pengolahan limbah dan sampah aja belum becus kok di indo,,mau nambah2 masalah baterai lagii

  10. di China sendiri lebih banyak dikarenakan pabrik Batterai dibanding dengan polusi kendaraan bermotor.
    energi terbarukan itu air seni, coba ada anak kuliah buat bahan bakar dari air kencing

  11. Permasalahan utama kalau menurut ane karena penggunaan dan eksplorasi energi sangat berlebihan alasannya KESERAKAHAN DAN KESOMBONGAN manusia… Makan aja yang menurut kita makanan yang paling enak, bergizi, sehat, dan alasan2 positif LAINNYA .. Coba kita konsumsi secara berlebihan dan setiap hari..karena mampu membeli… . EFEKNYA FATAL TUBUH…

  12. Mungkin…mungkin ya, dengan kemajuan teknologi kedepannya dimensi baterai untuk motor2 listrik dapat dibuat jauh lebih kecil, ringan dan cepat dalam pengisian daya. Seperti komputer yg dulunya segede kamar skrg dapat dimasukkan kedalam saku. Tapi pemikiran pak Achmad diatas jg sangat rasional. Kalo keputusaannya ditangan ane, ane sepakat dgn beliau bahwa saat ini motor bakar masih menjadi pilihan terbaik dan masih sangat mungkin untuk dikembangkan. Skrg euro 4, pastilah kedepan emisi kendaraan akan dibuat lbh rendah lg standarnya dan itu sgt mungkin. Ingat mesin 2tak gen baru dr KTM. Masalah ketersediaan bahan bakar, bio fuel sgt terbuka untuk dikembangkan. Dibantu dgn pemanfaatan energi alternatif (tenaga air, angin, surya, nuklir dll). Kalo penggunaan motor bakar ini masih bisa bertahan setidaknya 100th lg, disitulah kesempatan para ahli dan yg berkepentingan mempersiapkan segala sesuatunya untuk dunia beralih ke electric vehicle.

  13. Saya org yg percaya khayalan yg ada didlm film holywood bs jd nyata termasuk mini reaktor yg dipake Toni Stark sbg sumber tenaga baju zirahnya…mgkn saja dlm bbrp tahun ada ilmuwan yg berhasil bikin gk smpe ratusan tahun, contohnya hp aja 10 tahun lalu hp yg kita pake kyk apa skrg bentuk dan fungsinya luar biasa skli…

    • Maksud ente reaktor busur pengganti baterai iridium kang? ???
      Yang bisa nopang energi gedungnya sendiri selama satu tahun. Keren kalau beneran ditemukan di dunia nyata.

  14. analisa TOLOL. teknologi batere itu berkembang terus. dari lithium ion biasa ke polimer mungkin ke super capacitor. lu tak mampu design bahkan bikin motor mobil listrik yah ITU TOLOLnya lu aja. kalo listrik itu polusinya tinggi seperti argumen lu itu, sekalian saja lu tinggal di hutan.

  15. Ada yang kontradiksi nih. Kali aja mbah Iwan bisa bikin artikel juga dengan komentaran ini.

    “Padahal, kalau kita melihat pabrikan TOYOTA, MAZDA, GENERAL MOTORS, JAGUAR LAND ROVER, ASTON MARTIN, BMW mereka masih yakin bahwa mesin motor bakar masih akan ada hingga puluhan bahkan ratusan tahun lagi, karena masih banyak yang bisa di Improve.”
    Coba, improvenya seperti apa? Variable Valve, Injection, Variable Lift, less friction, terus apa lagi? Kalo itu udah friksi minimum, Variable Valve and Lift dipake, Active fuel management atau bahkan smart start stop atau hybrid, friksi di mesin dikurangin, kasih turbo, turbo elektrik atau turbo yang lain, terus mau diapain lagi itu mesin? Udah paling pol. Mesin bakar internal yang paling baru ya paling skyactiv x pake Homogeneous Charge Compression Ignition (HCCI). Mungkin memang akan tetap digunakan sampai puluhan tahun lagi, tapi itu teknologi udah mentok. Mesin bakar internal ya paling cuma bisa mentok sampe 35% dari 9,5 kwh/liter atau 34,2 MJ/liter BBM.
    Toyota ngembangin mobil listrik kok. Tapi jalur pengembangan dia pilih hydrogen sebagai sel bahan bakar. Mazda juga go electric 2030 kok, coba aja cari beritanya. General motor, itu Volt plugin hybrid, Bolt EV Pengembangan awal mereka. Jaguar ikut formula e lho, lagi ngembangin i-pace juga. malah bikin support series. Land Rover katanya sih 2020. Aston Martin RapidE elektrik kan. BMW ikut formula e season 5. Jangan lupa ada i series kan plugin hybrid dan full electric punya BMW. Jadi mau dikoreksi ga nih opininya?

    Tinggal pengembangan baterainya seperti apa, yang ramah lingkungan, fastcharge (Tesla 30 menit 80%), tahan lama, dan sumber pengisian dayanya.

    • Duh, ga bisa di edit…
      Tambahan lagi, sedang ada pengembangan lithium air, sebuah baterai yang katoda-nya oksigen. Jadi bobotnya bisa sangat berkurang. Tapi karena blm ada yang operasional, blm ada yang tau berapa kerapatan energinya.

    • Iya sih, om keknya dari opininya yang nyebut nyebut merek merek terkenal itu udah pada research tentang ev juga. Meskipun om ahmad yang memeberikan opini tentang ev yang saya tangkepnya om ahmad menuju point tentang menyalahkan isu politik dan bisnis pada tulisannya tersebut, tapi saya rasa opini om ahmad (imho) juga ada muatan politik dan bisnis juga, incase om ahmad juga katanya bagian R&D engineer design pada sebuah pabrik kendaraan bbm. Jadi menurut opini saya om ahmad dalam tulisannya ini tendensinya lebih memuja dan memberikan point yang masih lebih banyak untuk kendaraan bbm. Menurut saya, om ahmad juga ennga sekedar menulis opini dengan tentang bahayanya ev, tapi juga om ahmad ini bisa memberikan gambaran gimana gerahnya dan betapa cemasnya orang orang yang bekerja di kendaraan berbasis bbm.

    • Toyota itu yg menjual pabrik mobilnya di Freemont dengan murah ke Tesla, tuker guling dengan saham Tesla. Sekarang udah paham, mereka mau bikin mobil listrik sendiri.
      Mercy juga investor awal Tesla.

  16. kalo menurut saya sih, bahan bakar dari air (H2O) dan udara bertekanan tinggi/kompresor seperti yang dikatakan di artikel. bisa jadi solusi tapi terpinggirkan sama pemerintah yang fokusnya ke politik.
    ada suatu alat yang mengubah/air tersebut menjadi energi sperti hidrogen.
    yaa mungkin bisa digabung tuh, kompresor tapi energinya dari hidrogen. hehe…

  17. wkwkwkwk…ahli ko ngetung listriknya ky gitu…..dipertanyakan kang….rumus darimana itu? Buka2 lagi deh diktatnya, ahli jangan membodohi orang untuk tujuannya sendiri…kenapa tidak sebutkan nuklir sbg pemasok listrik terbesar dinegara maju?

  18. Kalo listrik yang bersih ya nunggu tenaga nuklir, terus kalo udah jadi, apa gak lebih bersih kendaraan listrik? Toh biasanya baterai mah umurnya panjang. Kalo untuk sekarang yang jangka pendek mending di convert ke gas dulu. Lebih bersih dari fosil
    Imho

  19. Jadi inget film Cars. BBM jadul tergantikan sama bahan bakar baru. Di sisi lain sekelompok orang nimbun BBM jadul, suatu ketika bahan bakar baru tsb bermasalah dan dilarang peredarannya balik ke BBM jadul. Tinggal tebak aja siapa yg untung.

  20. ngerti apaan ..si sp d atas!!ini mobil listrik pioner..dl awal mesin bkr jg polusi bgt skr kn jd uero4!! bgtu jg kyk EV.

    di amerika lg ngembngin teknologi fusi inti matahari!!
    jd membuuat energi yg persis spt di matahari lalu d smpn dlm chip sbesar biji jagung..20 biji bs untuk tenaga pesawat luar angkasa ke luar tata surya!!

  21. Anyway, saya sudah lama sekali menjadi silent reader IWB, TMCBlog dan Indobikermags. tapi saat kemarin2 mas IWB, TMCBlog mengeluarkan artikel tentang kendaraan listrik

    Nganu
    Maaf mngapa tiluatjomblo dan tulisan para cecunguknya yg berkiblat pada yamaha ga disebut
    Apa karena mreka itu markas FBY dan rata2 fby itu otaknya cuman skedar aksesoris alias otaknya ga ada yg jalan?

    Wkwkwk

  22. Ati2 konspirasi Elite Global / secreet society / rockefeller.. supaya jualan minyak laku

  23. Kalo pembahasannya ilmiah gini komentarnya lebih banyak diskusi, beda kalo pas bahas motor pada umumnya, isinya cuma debat tolol para fans merk ini dan itu, mungkin kalo bahasan ilmiah gini pada gak muncul gara2 gak bisa mikir ilmiah, alias IQ tidak mencukupi…mikire mung padu wae hahahahaha

  24. kenapa dia gk memberikan opininya ke pemerintah supaya pemerintah khususnya ESDM bisa tau opini dari ini orang. toh dia mempunyai jabatan yang penting di sebuah perusahaan yang kendaraan nya dipakai oleh presiden saat hut tni kemarin.

  25. konspirasi wahyudi ini.. 😀
    ——————————–

    setuju sma artikelnya… tpi klo di liat dri skarang…
    teknologi semakin thn semakin berkembang… mungkin 2040 utk baterai sudah ada pemecahan masalahnya.. mana tau baterai kedepan pakai thorium…
    secara sekarang thorium lgi di kembangkan…

  26. Alhamdulillah saya sudah punya kendaraan yg ramah lingkungan dan menyehatkan yaitu sepeda gowes dan skuter alias suku muter.

  27. baru kali ini saya membaca artikel yang berbobot di iwb. ada beberapa poin yang mau saya kritisi dari artikel di atas.
    1. produksi minyak bumi indonesia saat ini +/- 800.000 barrel per hari, sementara konsumsi sudah hampir +/- 2.000.000 barrel perhari, ada minus 1.200.000 barrel per hari. bila 1 barrel minyak = 60 dollar, artinya ada 1.200.000×60 = 72.000.000 dollar = 972 milyar rupiah per hari (1 dollar =13.500rupiah) yang dikeluarkan pemerintah dan rakyat indonesia (untuk keperluan bbm). sebagai tambahan, dalam 11 tahun kedepan, produksi 800.000 berrel perhari itu sudah tidak ada lagi alias benar benar habis.
    2. bahwa minyak bumi akan habis adalah keniscayaan, 30 atau 40 tahun lagi, negara yang masih punya minyak untuk dijual segelintir saja, saudi, beberapa negara teluk lain, iran, russia dan venezuela. pada tingkat scarcity seperti ini, kita tidak bisa memformulasikan harga minyak dengan tepat. harga minyak bisa 2 atau 3 kali lipat dari harga sekarang, bisa juga lebih, mendekati harga yang tidak masuk akal.
    3. pada 30 atau 40 tahun mendatang, dengan jumlah penduduk +/- 300 juta jiwa, indonesia adalah “lokomotif kereta api” yang massif, dengan asumsi konsumsi roda 4 di angka 3 – 4 juta pertahun, apapun pilihan indonesia, apakah itu tetap hidrokarbon vehicle, atau beralih ke electric vehicle, fuell cell, biodiesel, nuklir dsb, mau tidak mau, suka tidak suka, akan mempengaruhi produsen otomotif raksasa (gerbong kereta), akan juga mempengaruhi pilihan konsumen di setidaknya wilayah region asean (gerbong kereta lain).
    4. dengan alasan point 1, daripada 972 milyar rupiah per hari (=355 trilyun per tahun) diberikan pada produsen minyak di luar negeri, makalebih baik kita memikirkan sumberdaya energi yang bisa kita kembangkan sendiri, sehingga devisa 972 milyar per hari dapat diputar di dalam negeri sendiri. dengan argumen point 3, sudah seharusnya pemerintah menentukan kebijakan yang firm, tidak berubah2, tentang pola konsumsi energi indonesia ke depan. khusus dalam kebijakan roda 4 dan roda 2, pemerintah indonesia bisa:
    – menetapkan sebuah masa konsesi, masa ujicoba, atau bisa juga disebut masa bersaing (katakanlah 10 tahun) untuk tipe kendaraan ev, fuel cell, biodiesel, nuklir dsb menunjukkan kinerja mereka. setelah 10 tahun dibuatlah review, tipe manakah yang paling cocok, paling murah (dalam konteks ekonomi dan lingkungan) untuk kondisi di indonesia. biarkan produsen berlomba/bersaing untuk menunjukkan produknya paling baik.
    – bila setelah 10 tahun, misalnya, ternyata fuel cell dan biodiesel paling ekonomis dan aman, maka dijalankanlah 2 jenis sumber energi tersebut, moda dengan jenis sumber daya yang tidak terpilih, maka otomatis gugur dan tidak dipakai lagi. ada kompetisi untuk menjadi yang terbaik di sini.
    5. untuk solusi short term, mungkin bisa dipertimbangkan juga bahan bakar gas alam, karena indonesia mempunyai cadangan gas alam di natuna dengan cadangan +/- 6.3 trilyun meter kubik.

    • iya, gak biasanya iwb punya artikel berbobot.
      …..eh….. tapi iwb cuman nulis pengantar thok…… peace! 😀

  28. war byasak artikelnya…jadi yakin kalo ini bukan tulisan om iwan….om iwan mah ga bisa serius….setara om mobi lah…wehehehe

  29. Betul sih… masih banyak PR buat kendaraan listrik…
    tapi kadang berasa juga kalau lagi kondisi mau keluar parkiran motor basement, kendaraan ngantri sambil mesin dinyalakan, mau ga mau ngehirup gas beracun yang keluar dari knalpot motor lain dan motor sendiri…. tiba2 kebayang andaikan semua motor disini listrik, pasti keadaan udara nya lebih baik…. terutama untuk kesehatan kita dan keluaraga…
    kalaupun polusi dari industri batrai sangat berbahaya, pasti kedepannya ada keharusan untuk mengolah kembali limbah yang dihasilkan dari produksi menjadi lebih aman….
    just my opinion…

    • nuklir smpe skrng limbahnya msih mnjadi masalah serius di dunia…
      yg lgi di kembangkan skrng thorium… se andainya sudah bsa ad teknologi yg bsa memfaatkannya.. bisa jdi kita liat batrai yg sma persis yg di pakai iron man yg di taruh di dadanya itu… kecil tpi menyimpan energi yg sngt besar dan ramah lingkungan,..

  30. Daripada ngeributin listrik dan bahan bakar minyak kenapa gak naik sepeda saja didalam kota (buat kerja naik sepeda,kadang yg kerja naik sepeda saya salut!!), naik kendaraan umum kayak bus trans (no angkot/metromini),fasilitas transportasi umum dikuatin…toh mau listrik atau bbm awalnya dari fosil semuanya…memang secara logika sih saya melihat bagusan listrik, 1x charge bisa ratusan kilometer tapi kalau diterapkan di Indonesia butuh waktu bertahun2 lamanya…sekarang mah tinggal pemerintah,bukan masalah mengikuti tren tetapi tidak ada salahnya mengikuti perkembangan teknologi…banyak alternatifnya kayak gas, dkk…tinggal pemerintah dan masyarakatnya mau gak menggunakan alternatif tersebut.

    Nice thread,kang iwan

  31. Bener kang, inilah kenapa saya pernah kasih saran ke pemerintah khususnya siapapun orang yg punya jabatan (menteri) buat ngurusin otomotif Indonesia, kenapa bukan Engineer? Kenapa lagi lagi business man? Dalam kasus ini business man harusnya punya posisi sebagai konsultan. Logika aja, ngurusin BBM berkualitas aja masih susah, standar emisi Indonesia masih bicara EURO 3 dan diesel EURO 2 itupun belum merata, masih ada EURO 4-6 lagi yg harus ditempuh sebagai patokan. Nah sekarang tau tau loncat ke Listrik ya lucu aja, toh akhirnya bakal tertinggal juga dari segi infrastruktur penunjang bahan bakar listrik tersebut. Negara yg bicara bahan bakar listrik itu biasanya negara yang punya listrik “nganggur” contoh nya inggris yg produksi listrik nya melebihi kebutuhan alias punya cadangan. Sekarang pindah Amerika, negara ini juga belum 100% setuju beralih ke kendaraan listrik dikarenakan produksi listrik mereka masih kurang untuk setiap harinya (-3%) jadi masih ada pemadaman bergilir di beberapa daerah. Beralih ke produksi listrik Indonesia, kang iwan taulah kondisi listrik indonesia jangankan di desa di kota pun masih ada pemadaman, lalu mau gembar gembor kendaraan listrik? Krisis aja siap siap

  32. (perlu diketahui saat ini Indonesia adalah ekonomi terkuat ke 8 di dunia, sehingga masuk G8).
    ===================================================
    Apanya yg terkuat??? semalem aja di TVone para ahli sedang mengangkat masalah perekonomian Indonesia yg makin terpuruk hanya 5% saja dari target 7%. Hayyaaaa…. Mimpi di siang bolong nih kecebong…..!

    • Masuk G8 sih ngga ya kayaknya. G20 sih yg benernya. Tapi 5% itu udah gede masbro dibanding negara lain. Lumayan besar malahan. Btw, TVOne tontonannya? Ga salah?

    • Kalo di kantor-kantor besar biasanya kalau ada TV pilih channel berita luar negeri, atau dalam negerinya Berita Satu atau Metro ya. Jarang tuh ada yang puter TV One. Hehe

    • Kantor 9 Cacing ya jelas aja Metro Tipu yg di tonton. 9 cacing kan bosnya cebong. Sekarang elo turun aja ke masyarakat menengah kebawah bagaimana keadaan daya beli masyarakat saat ini. klo ada yg bilang membaik dari rezim sebelumnya berarti die baru lahir tuh. Daya beli turun kok ekonomi meningkat. CUma orang bodoh yg percaya. Liat tuh bagaimana caranya pak Habbibie saat menjabat RI1. Subsidi BBM dan listrik tetap di berikan walaupun IMF menyarankan untuk di hapus dan hasilnya hanya beberapa bulan ekonomi Indonesia membaik dan Dolar yg awalnya 18rb turun hingga 6000. itu baru orang pintar, gak kaya para cebong yg katanya dollar akan 10rb tapi malah makin nyungsep. klo mau benahi ekonomi dari mikro dulu biar makronya ikut kuat. jng di balik.

  33. “vehicle engineer” yg pesimistis. sayang sekali. gak cocok jadi engineer

    jaman dulu kita naik kuda, andong. mempopulerkan kendaraan bensin adalah solusi yg menyesatkan. tp nyatanya dengan segala resiko, kendaraan bensin adalah solusi yg tepat.

    kendaraan listrik jg gt. kalau dilihat secara pesimis, ya menyesatkan di masa ini.
    ayo optimis dong

  34. Gak usah pesimis.teknologi akan terus berkembang shg baterey akan lebih efisien.kalopun soal sumber listrik dg pltbatubara atau lainnya,kalo dikalkulasi dg emisi dr kendaraan bbm harusnya tetap lebih sedikit polusinya.apa lagi tkalo pake pltn. Soal limbah baterey, benar akan berbahaya,kalo asal buang.ini bisa diatasi kalo bisa didaur ulang, UGM udah punya teknologi daur ulang baterey shg bisa dipakai lagi.

    • Ditambah lagi kita tidak kena imbas langsung polusi. Tau sendiri panasnya seperti apa dikemacetan jalan.

  35. Motor listrik yg relatif masih balita dibandingkan dg motor bbm yg sdah dewasa. beri waktu dan ruang untuk motor listrik berkembang. 30 tahun lgi negara2 bakal buat PLTN semua mas.. efisiensi penggunaan uranium jauh dr batubara..

  36. INDONESIA ANGGOTA G8?!?!?! HAHAHAHHAA

    Diketawaaaiiinnnn negara Chinaa nantiiii…. HAHAHAHAHHAHA

    G20 keleeuusss…

  37. Teknologi pasti terus berkembang. Kekurangan dari teknologi kendaraan listrik sekarang ini pasti dicarikan solusinya. Saya malah menduga orang yg disebut ahli ini ada motif untuk melanggengkan teknologi kendaraan bahan bakar minyak. Saya amat yakin orang2 seperti Elon Musk jauh lebih pintar dari orang yg disebut ahli ini.

  38. Masih susah mope on dari mongtor bensin,

    Malah punya pikiran balik ke masa jadul.

    Pengen berburu motor250cc 4syl, atau 2tak legend macam nsrSP.

  39. Sepertinya perlu balik lagi ke moda transportasi jaman prasejarah ? Jaman jaman kerajaan, yg gak pake bensin, gak pake listrik, aman buat lingkungan, bebas polusi, gak ada efek samping jangka pendek, jangka panjang, pasti bumi lebih adem ya ?

  40. Saat ini saat yg pas buat bikin “pintu kmana saja” doraemon di produksi massal. Ahahahaaaaa…

Comments are closed.