iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…..hingga detik ini masih banyak teori yang mencoba menjawab kenapa pembalap Motogp menurunkan satu kaki. Namun rata-rata hanya berupa analisa dan tidak satupun memiliki jawaban pasti. Sebab sang pencetus gaya yang disebut sebagai ” Leg Dangle” ini yakni Rossi hanya menjawab singkat bahwa doi hanya merasa nyaman. Hingga pembalap test rider Suzuki Sylvain Guintoli menjabarkan secara gamblang kegunaan ” The Doctor Dangle”. Dan inilah jawabannya….

Menurunkan satu kaki saat ngerem atau disebut sebagai leg Dangle pertama kali terlihat ketika Rossi berjibaku melawan Sete Gibernau di Jerez tahun 2005. Ketika itu Vale berusaha overtake Gibernau dari sisi dalam last corner dengan menurunkan satu kaki kirinya. Saat itulah The Doctor sering terlihat menurunkan kaki ketika hard braking dan membuat para riders lain keheranan dan bertanya…apa sih keuntungan menurunkan kaki satu ketika hard braking…

” Rossi vs Sete Jerez 2005….moment pertama kali Dangle Leg nongol…”

” Motor, ban dan perangkat rem memiliki progress yang sangat konstan. Dan pembalap selalu mencari cara baru untuk mengimbangi perkembangan ini untuk meningkatkan performa mereka diatas motor. Dengan menurunkan kaki satu ternyata memberikan konskwensi langsung terhadap performa pengereman. Pada titik dimana kami sangat sadar bahwa gaya G (G Force) semakin luar biasa dari waktu kewaktu. Hal itu membuat kaki kita seringkali lepas dari fot peg ketika melakukan pengereman keras…

iklan iwb

” Valentino (Rossi) adalah pembalap yang pertama kali menemukan keuntungan dengan menurunkan kaki saat melakukan pengereman. Dan sejak saat itu kita seringkali memperhatikan gaya Rossi dengan Leg Dangle-nya, boot bergesekan keaspal…dan kami sebagai rider berpikir, sebenarnya apa sih keuntungan dengan Leg Dangle ini? kamipun mencoba mempraktekkan dan ternyata cukup banyak yang kami dapatkan hingga sekarang banyak sekali pembalap yang juga mengikuti gaya ini hingga sekarang. Itulah kenapa kami sebut sebagai The Doctor Dangle…

” Nah untuk membahas konteks ini tentu tidak lepas dari rem karbon, ban dan seluruh teknologi di Motogp yang memberikan kita extra perfomance pada perangkat rem. Inilah yang membuat posisi duduk rider ketika hard braking sangat tidak nyaman. Transfer energy G-Force memaksa lengan bekerja keras menahan dorongan yang sangat kuat termasuk kaki yang juga menahan diatas foot peg. Padahal kita tidak cukup kuat untuk selalu menahan pada posisinya karena dorongan yang sangat frontal…

” Nah ketika kamu menurunkan satu kaki ketika moment itu terjadi ternyata banyak hal yang berubah. Yang pertama adalah lowering gravity. Dengan menjulurkan satu kaki saat hard braking kami merasakan motor lebih stabil. Yang kedua kami juga bisa menyebarkan bobot dari sebelumnya full kedepan menjadi terpecah sebagian kebelakang. Ketika kaki keluar dari foot peg dan frame motor turun kebawah, tekanan G Force tidak terkonsentrasi pada satu titik sehingga motor terasa lebih anteng dan kami juga lebih mudah memperbaiki posisi. So…pengereman jadi lebih efisien….

” Sylvain Guintoly….”

” Tidak hanya itu, dengan menurunkan satu kaki kamu akan merasakan badan jauh lebih kuat sehingga motor lebih terkontrol. Gaya tersebut juga memungkinkan paha satunya bekerja optimal untuk menahan badan. Ini memungkinkan menambah sisi aerodinamika. Dan yang terakhir di Motogp, ketika melakukan hard braking dari straight angin yang menerpa badan sangatlah luar biasa. Hal itu membuat pressure pada lengan lebih besar. Nah…kaki turun satu akan berfungsi untuk membantu air resistance serta berfungsi layaknya anchor yang akan membantu motor rebah lebih mudah. Mungkin minor namun di Motogp sekecil apapun akan membuatnya berbeda. Terus apa kerugiannya ?

” Secara teknis tidak ada kerugiannya. Namun dari sisi sponsor mungkin mereka jadi lebih banyak keluar uang karena karena boot yang bergesekan keaspal akan membuatnya cepet rusak…” seru Silvain tertawa. Wihh clear sudah cak, wis nggak mengira-ngira lagi. Yup….dari penjabaran ini akhirnya kita mendapatkan jawaban teknis dari sosok pembalap Pro yang juga rider Motogp Suzuki (Test ataupun Wild Card). Leg Dangle atau The Doctor dangle…..Siapa menyangka gaya Rossi ini ternyata dicopy dan menjadi standart riding style hampir seluruh riders di Motogp termasuk Marc Marquez yang notabene the best rider di planet ini….. (iwb)

 

25 COMMENTS

  1. Julur lidah mm93 di podium adalah yang paling panjang. Kalahkan VR46. Tanda rekor mm93 lebih panjang

  2. Dan ketika vale pensiun,ia akan menulis di oto biografinya : pada saat itu cuma satu yang ada dibenakku,bagaimana caranya agar sete kesulitan menyalipku,satu2 nya cara menghalangi nya dengan menurunkan kakiku,….catet!!!!#

  3. Di jalan raya Alan pernah nemuin orang nurunin satu kaki,bukan buat keseimbangan tapi mau belok…padahal ada lampu sen ??

    • Itu orang sedang touring. Pakai wear gear lengkap kan omm ALAN?? Mereka nunggang moge soale. Lampu sein nandain mo belok. Kakinya bilang, kami biker kasta atas kalian minggir.

  4. Wkwkwkwkwk pada kelamaan dzikir nya bro kalian semua. Apa langsung tidur habiz luhur ?? Wkkkkkkk bacabaca blog donk. Bukan kahh perintah pertama itu “bacalah” ?? Bacalah dengan menyebut……….

  5. ternyata mbah oci pionernya,,,,
    sampai skrng bnyak pembalap yg pakai teknik ini,,,!!!!
    mantap mbak oci,,,!!!!

  6. Menurunkan satu kaki saat ngerem atau disebut sebagai leg Dangle pertama kali terlihat ketika Rossi berjibaku melawan Sete Gibernau di Jerez tahun 2005. Ketika itu Vale berusaha overtake Gibernau dari sisi dalam last corner dengan menurunkan satu kaki kirinya
    dan gibernaupun harus tersungkur.
    teknik menghalalkan segala cara

  7. Bukannya dari jaman dulu, rider dirtbike oval track udah “selalu” nurunin satu kaki? The left one.

    • Yoi
      Ini teknik dah umum banget di dirtbike ,apalagi rossi kan juga maen dirt bike, tinggal aplikasi aja dan hasilnya lumayan

  8. Teknik itu udah jauh saya lakukan sebelum rossi melakukannya mas,..menurunkan kaki itu fungsinya u menjaga keseimbangan ketika kita akan berbelok dan menurunkan kecepatan…dan berfungsi melakukan putaran yg lebih kedalam drpd kalau kita tidak menurunkan kaki yg bisa berakibat putaran lebih jauh keluar….

    • Teknik itu memang udah ada dari jaman baheula mas.
      Pertama kali menggunakan di motogp ya rossi itu.
      Berarti anda udah balapan di motogp dong sebelum rossi. Jaman siapa? Jangan-jangan 1 trek sama mike hailwood ya heheheh

  9. Masih Banyak Yg Di temukan The Doctor rossi Temukan Dengan Gaya Balap nya Termasuk Racing Line Tik and Toe Atau Titkto
    Saat akan masuk tikungan dan keluar tikungan.

  10. Teknik itu berkembang seiring berkembangnya performa motor. Contohnya :

    Geser pantat di tikungan. GP awal, ketika motor gak begitu kenceng dan gak labih berat, pembalapnya kalo nikung ya kayak emak2 nikung. badannya tetep sentris motor, pantat nyantai di jok.

    Rear Wheel Stering. Ketika motor makin cepat dan butuh arah yang tepat di tikungan, maka muncul cara ngedrift yang sengaja bikin spin ban belakang. sampe motor kelihatan selip
    saat nikung. gaya ini dari doohan. bahkan sekarang gaya ini mulai banyak yg pake di arrc. biaggi pernah sewot gara2 dituduh wartawan gak bisa pake gaya ini.

    Badan tegak ditikungan. buat hambatan udara, nahan motor di tikungan. ini era 90an. norifumi abe yang paling setia sama style ini. tapi ketika motor butuh makin cepat di tikungan, gaya ini sekarang ditinggalkan. pembalap akan tetap nunduk di tikungan.

    Tapi secara teknis gaya2 itu emang wajib ada untuk mengantisipasai motor yg makin cepat. Beda kalo julurin satu kaki, andai gak begitupun juga gak masalah. Dan lucunya pembalap2 pasar senggol di indonesia pada ngikut2 tenik ini tanpa tahu manfaatnya. padahal motornya gak kenceng2 amat.

  11. pertanyaan khusus buat lek iwan, apakah rasanya G force saat hard breaking 320kmh ke 90kmh sama rasanya saat kita engine brake motor melewati turunan tajam?

Comments are closed.