iklan iwb

Iwanbanaran.com – Cakkkk…selama ini Casey Stoner adalah mantan pembalap yang sangat fokus dengan perkembangan Motogp saat ini. Bahkan mantan juara dunia diatas mesin Ducati dan Honda tersebut menegaskan kondisi Motogp yang perlu berubah. Casey pun tak segan memberikan tips agar Kawasaki dan Suzuki masuk ke Motogp. Apa kata Casey ? simak detilnya dibawah ini…

Seperti yang kita semua tahu Casey dari awal tidak pernah mendukung pengembangan aero dan downforce yang berlebihan seperti saat ini di  MotoGP. Mesin sekarang mencari top speed setinggi-tingginya dengan potensi aero dan device yang diracik pabrikan. Itulah yang membuat biaya membengkak termasuk tontonan yang makin membosankan akibat minim adu salip. Namun menurut Stoner bukan itu alasan dia ingin melihat perubahan regulasi teknis….

Kawasaki dan Suzuki meninggalkan MotoGP karena tantangan finansial dalam menjalankan proyek di Motogp. Casey percaya diperlukan konsistensi yang lebih besar dalam hal peraturan, berapa lama peraturan harus diterapkan, dan biaya yang harus dikeluarkan. Jika itu berhasil dilakukan dia yakin akan menarik pabrikan lain gabung ke Motogp…

iklan iwb

“Kalian terus berpikir tidak bisa menghentikan perkembangan ini padahal sebenarnya bisa terutama di kejuaraan prototipe. Sebab menurut kami…kalian seharusnya tidak membutuhkan hal-hal seperti ini di jalanan (aero, Ride height dll) sehingga kalian dapat mengatur apa yang kami lakukan. Kita memerlukan seperangkat aturan yang pada dasarnya berlaku selama 10 tahun. Pabrikan masuk, tahu apa yang bisa mereka sisihkan untuk anggaran yang lebih realistis….

” Aku yakin hal itu akan membawa kembali Suzuki, bahkan Kawasaki dan pabrikan lain untuk masuk. Dengan peraturan sama selama 10 tahun, mereka akan tertarik karena bisa mengkalkulasi budget. Potensi tidak akan terus menerus di belakang delapan motor Ducati terbuka. Mereka nanti tidak akan berkata…‘kami tidak punya anggaran’. Pergerakan pengembangan yang terlalu jauh dari core roda dua perlu diperlambat….

“ Motogp sekarang sudah bergeser. Aku merasa mereka terus-menerus mencoba meniru Formula 1, hanya saja kami punya lebih banyak perangkat elektronik. Padahal Kami tidak perlu meniru Formula 1. Kami menciptakan balapan karena lebar motor kami hanya satu setengah kaki dan kalian dapat memasukkan delapan motor ke dalam satu tikungan. Hal yang tidak bisa dilakukan di F1. So…Kita tidak boleh mencoba meniru mereka dalam balapan roda dua. Biarkan saja apa adanya….” tutup Casey…(iwb)