iklan iwb

460-x-110-rev460x110(5)

20140811_031925_premiumBro dan sis sekalian….situasi dan kondisi memang berubah kapan saja. Begitu juga dengan minyak mentah dunia yang kini terus tertekan hingga hanya 59 dollar perbarel membuat harga Pertamax terus turun dan trennya mendekati Premium. Dari sanalah sepertinya pemerintah berpikir….menghapus Premium adalah ide yang cukup bagus dan patut dipertimbangkan…..

460x110(4)

iklan iwb

Yup…dari berita yang IWB baca, wakil presiden Jusuf Kalla mengutarakan rasa setujunya atas rekomendasi dan usul Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang menyampaikan rekomendasi pertamanya, yakni PT Pertamina (Persero). Mereka menganggap….bensin Premium sudah jarang digunakan dinegara lain, dan tidak jelas patokan harga bakunya. So…penghapusan Ron 88 dianggap tindakan ideal dan tepat. Soal ini pemerintah akan terus mengkaji dan prinsipnya setuju. Namun tidak dalam waktu dekat…..

“Itu baru diusulkan, kita masih pertimbangkan gimana caranya agar bisa diimplementasikan segera,” kata JK seperti dilansir Tribunnews di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari ini (22/12/2014). Menurut JK…walaupun mayoritas masih import…kualitas Pertamax jauh lebih bagus sehingga seharusnya masyarakat lebih terbantu. Seperti yang kita tahu….Premium saat ini dihasilkan oleh kilang minyak lokal. Sebab untuk membuat Pertamax….kapasitas dan kekuatan kilang Pertamina belum mampu melakukannya sehingga hingga saat ini mayoritas import. Usul ini sebenarnya juga kurang disukai Pertamina karena dianggap akan memberikan jalan seluas-luasnya pada perusahaan minyak asing untuk bercokol ditanah air. Embohlah….koq malah ribet tur mumet yak perasaan…..

Last….belum ada suara….apakah subsidi akan dialihkan kePertamax atau dihapus total?. Yang jelas seluruh info diatas masih wacana. Namun pemerintah tetap mengkaji secara serius. Sebagai orang awam….IWB hanya bingung jika Premium hilang dan hanya tersedia Pertamax….kuwi harga sembako naik turun nggak ya bro?. Termasuk tarif angkot secara Pertamax fluktuatif mengikuti harga minyak mentah dunia. Iya sekarang sedang rendah…..lha kalau pas tinggi….opo ora sobek tenan seluruh harga pangan dan kebutuhan. Yah…semoga pemerintah mempunyai formula yang tepat dan sudi menoleh kebawah pada rakyat kecil dipedesaan yang mempunyai pendapatan dibawah rata-rata. Semoga saja…..(iwb)

rpms-banner

Post by IWB. Follow us on?.

Twitter : @iwanbanaran
FB Fanspage : Iwanbanaran.wordpress.com
Email : [email protected]
Youtube channel : Iwanbanaran
Path : Iwanbanaran
Google+ : Iwanbanaran
Blog Author : IWBspeed.com | Iwanbanaran.com

146 COMMENTS

  1. kalo mau harga barang2 ngga naik mungkin Premium tetap ada & disubsidi. Tapi penggunaannya khusus untuk kalangan industri & transportasi umum. Jadi untuk masyarakat umum cuma ada Pertamax & Pertamax+

  2. Setuju tuh banget, masa kita gak malu sebagai satu2nya negara di ASEAN yang masih pake Ron88. Menurut Pertamina, semua kilang minyak dalam negeri akan diupgrade sehingga bisa produksi Ron92 dan itu bisa dilakukan dalam hitungan bulanan bukan tahunan. Kalau itu bisa direalisasi akan memungkinkan untuk menurunkan lagi harga pertamax. Sebaiknya pemerintah hentikan subsidi premium tapi bikin aturan subsidi distribusinya jadi yang disubsidi ongkos angkutnya supaya harga bbm bisa merata gak jomplang terlalu jauh di seluruh indonesia.

  3. Wah kang iwan keceplosan “seperti yang kita tahu?.Premium saat ini dihasilkan oleh kilang minyak lokal.” Pdhl selama ini pemerintah bilang import tuh premium :v

  4. Ya iyalah JK dukung premium dihapus, la wong distribusi pertamax dia yg pegang, makin untung dia.
    Mau berantas mafia? Mimpi.. regulasinya membuat mafia minyak tetap subur. Mengapa? Krn pertamina diwajibkan export hasil minyaknya 30%(atau brp %, lupa), krn konsumsi domestik tinggi, terpaksa hrs import. Jadi, itu minyak yg baru masuk tanker asing, baru smp laut jawa dipanggil lg dan dibeli dg harga yg lbh mahal.
    Subsidi mau dialihkan? Mimpi.. Faktanya pemerintah gak pernah ngasih 1 rupiahpun ke pertamina sbg subsidi. Subsidi itu hanyalah pemerintah lost opportunity buat dpt dapet untung lebih besar klo dijual ke luar negeri.

  5. Allohumma qotilil kafarotaladzi na yukadzibu narusulak wa yasudu na ang sabilik waj al alayhim rijzaka wa adzaabak.
    Allohumma qotilil kafarotal minalladzi na utul kitaab, illa hal Haq.

    artinya ” Yaa Alloh, perangilah orang-
    orang kafir yang
    mendustakan Rosul-Rosul mu
    dan menghalang-
    halangi jalan mu serta
    limpahkanlah murka dan
    siksa mu kepada mereka. Yaa
    Alloh, perangilah
    orang-orang kafir, yakni dari
    orang-orang yang
    telah diturunkan kitab untuk
    mereka, ya Tuhan
    yang sebenarnya)”.

  6. kami di jalur lintas hutan sumatera, kalimantan, sulawesi, di papua, dan pulau2 kecil di seluruh indonesia.. harga premium masih 8500, solar 7500, tapi non subsidi masih 12.000 – 13.000… apalagi kalau sudah langka.. eceran bisa 15.000..

    enak ya yang di jakarta… masih bisa milih ada shell, total, dkk..
    koq tuh asing gg bangun SPBU juga di seluruh indonesia.. apa #rugi…

    kalau rugi secara bisnis.. terus BUMN milik pemerintah milik rakyat #beraniRUGI tapi tetap dicaci dimaki…

  7. @jokowi laknatulloh.. hehe.. kl anda mengkafirkan muslim tanpa bisa membuktikan dy non muslim… berarti anda.. (hadits shahih bukhari muslim lho..).. wis ini blog otomotif ga usah lah gitu.. bentar lg jg perang dunia ke-3 kok.. tenang aj.. perang bakal melanda indonesia jg, cm entah brp th lagi.. untuk itu rakyat indonesia dibanyakin oleh Allah SWT..

    Kl sya bukan masalah setuju atw tidak premium bakal dihapus, toh beban rakyat yg tersembunyi akibat perdagangan premium itu luar biasa besarnya.. cm mmg ga pnh dibuka transparan.. betapa para pemangku kepentingan itu berkelindan & bergelimang harta dari bisnisan subsidi premium.. kl dikatakan shell dkk bakal ga kalah bersaing dgn pertamina, sy kira jg salah, pertamina itu importir produk hilir minyak (premium, pertamax, base oil untuk pelumas), dy beli jg dari shell/chevron/aramco dkk.. sementara shell dkk adalah perusahaan petro dollar..produsen & pemegang konsesi eksplosari bermilyar2 barrel cadangan minyak di berbagai negara dunia.. jauh sekali asetnya dibanding pertamina (yg hidupnya dari jualan/menyusu subsidi).. shell dkk sangat siap bersaing di indonesia, asal peraturannya mendukung fair competitio, justru pertamina yg dikhawatirkan megap2 nantinya (seperti nasib umumnya BUMN kmrn & nanti).. soal daya beli masyarakat bakal ngikuti.. atw mengurangi konsumsi.. begitu sj..

Comments are closed.