Iwanbanaran.com – Cakkkk….The Doctor adalah salah satu pembalap berpengalaman yang tidak diragukan lagi analisanya. Sebagai pembalap yang mengembangkan YZR M1 1st generation bersama “bapak M1” Masao Furusawa, ketajaman feeling Rossi mampu meraba apa yang menjadi PR tim garputala. Dan hasil Red Bull Ring sekali lagi menegaskan bahwa mesin Inline 4 tetap bisa berkompetisi melawan V4 jika pengembangan benar. Itulah kenapa menurut Rossi simpel….kenapa Suzuki finish didepan Yamaha di Austria. Jawaban doi blak-blakan “Mesin Suzuki lebih kencang dibanding Yamaha ” serunya. Simak penuturan Vale dibawah ini…

Kemenangan KTM dan Ducati membuat banyak pakar bertanya, apakah mesin inline 4 masih kompetitif dibandingkan dengan V4 yang powerfull. Keraguan yang menghinggapi sebagian besar masalah teknis dengan fokus pada kelemahan top speed. Intip saja top chart top speed di Austria, top 5 diisi mesin V4. Mulai dari KTM hingga Ducati bahkan Aprilia. Sedang Suzuki dan Yamaha walau pabrikan S masih bisa nempel barisan depan….tetap saja susah merangsek diposisi lima besar. Pertanyannya….apakah konfigurasi mesin inline 4 waktunya pensiun dan diganti V4 ?

Rossi berbeda pendapat. Jika saja tidak red flag bisa saja ceritanya akan berbeda dimana mesin inline (Suzuki GSX-RR) yang memenangkan balapan bukan V4 (KTM). Oleh karena itu simpel masalahnya bukan konfigurasi engine. ” Masalah top speed sebenarnya bukan salah konsep inline-nya. Lihat saja Suzuki. Ketika mereka ber-akselerasi, motor mereka lebih cepat dan memiliki grip berlimpah. Selain itu mesin mereka juga lebih kencang dibanding motor kami. Aku pernah dibelakang Rins….

iklan iwb

” Terlihat dari tikungan ke tikungan, akselerasi Suzuki jauh lebih cepat dibandingkan Yamaha dan dia meninggalkan kami. Ini artinya suzuki bekerja dijalur yang benar. Kami berharap bisa improve dan mengejar ketertinggalan ini....” seru Vale via speedweek yang menjadi pembalap Yamaha terbaik di Austria. Yup….analisa Rossi tidak salah. Sebab Suzuki tidak hanya kuat di Spielberg, tetapi juga di balapan sebelumnya di Brno, di mana Alex Rins kehilangan tempat ketiga dengan selisih sepersepuluh detik. Brno dan Spielberg adalah trek di mana mesin-V secara tradisional sukses. Namun mesin inline Suzuki sukses menekan V4…

Last…..kelemahan Yamaha adalah inkonsistensi. Jika tidak kunjung membaik sayang mereka membuang kesempatan disaat Marc Marquez tidak ada dalam list rider Motogp selama beberapa kali balapan. Seharusnya jika memang kesulitan….wiss undang wae bapak M1 Masao Furusawa untuk membantu. Sebab selain doi jenius kelebihannya adalah mendengarkan tiap masukan rider secara seksama. Berdiskusi serta menerima setiap gelintir masukan Valentino Rossi yang kemudian diterjemahkan diatas trek. Hasilnya ? Yamaha sukses dimasa lalu lewat tandem Furusawa-Rossi. Btw….kedepan adalah balapan Misano, trek yang seharusnya jauh lebih ramah buat mesin inline seperti M1. Semoga Yamaha bisa bangkit pada next race….(iwb)

 

Hasil MotoGP Styria GP:

  1. Miguel Oliveira, KTM, 12 lap, menit 16: 56.015
  2. Jack Miller, Ducati, +0,316 dtk
  3. Pol Espargaro, KTM, +0.540
    4. Joan Mir, Suzuki, +0.641
  4. Andrea Dovizioso, Ducati, + 1.414
  5. Alex Rins, Suzuki, +1.450
  6. Takaaki Nakagami, Honda, +1.864
  7. Brad Binder, KTM, +4.150
    9. Valentino Rossi, Yamaha, +4.517
  8. Iker Lecuona, KTM, +5.068
  9. Danilo Petrucci, Ducati, +5.918
  10. Aleix Espargaro, Aprilia, +6.411
  11. Fabio Quartararo, Yamaha, +7.406
  12. Johann Zarco, Ducati, +7.454
  13. Franco Morbidelli, Yamaha, +10.191
  14. Alex Marquez, Honda, +10.524
  15. Cal Crutchlow, Honda, +11.447
  16. Stefan Bradl, Honda, +11.943
  17. Bradley Smith, Aprilia, +12,732
  18. Michele Pirro, Ducati, +14.349
    21 Tito Rabat, Ducati, +14.548

45 COMMENTS

  1. Ada apa dengan yamaha??
    Seperti kehilangan arah pengembangan yang benar , atau terlalu banyak menampung banyak permintaan dr banyak pembalap?

  2. Benar, Suzuki sebenarnya sudah pada jalannya, tinggal joki dan team2nya satu langkah lagi untuk ditingkatkan..

  3. Ane udah pernah pakai 3 jenis bebek, merek honda, suzuki dan yamaha, supra 125, shogun sp, sama jupiter Z,
    Jupiter Z paling kontan dan seakan cepat akselarasinya tapi ngisinya kyak kurang torsi, shogun sp nafas tidak sekontan jupiter,seakan-akan mesin putarnya berat banget, tapi tarikan sangat terasa padat torsinya,kalau kita gantung kopling dan nge gas langsung ke angkat, saking asiknya whilie waktu pakek shogun sp, sampe karet bantalan antara ger belakang sama tromol velg blkang jadi hancur, terus supra gas nya paling tidak kontan seakan akan loyo, padahal tarikannya ngisi terus sampe atas, diantara ketiga bebek tersebut, yang paling enak menurut ane shogun sp, walau kami berdua masih bisa ngedapat top speed 120kpj, pernah test sama karisma, saya pakek shogun sp boncengan, karisma sendiri, pertama memang karisma unggul sekitar 2 meter di depan kami, tapi ketika 100kpj baru shogun sp nyusul dengan enak karisma, memank suzuki itu mesin nya bandel dan powerfull, tp sayangsekarang kurang laku karena manajemen ga sepeeti dlu waktu jaya shogun dan satria, dimana model dan teknologi jauh di atas honda dan yamaha

    • Bebek konsumsi harian koq dpake tes performa.
      Itu peruntukannya beda. Apalagi bagi Honda yg motor massalnya lebih prefer ke daily use… bukan untuk balapan.
      Kalau mau balapan.. sdh disediakan sesuai kelas masing2 dgn kondisi standardnya.di kelas 125 cc, ada gak yg bisa lawan CS1? Vixion dan satria saja dijabanin kalau sama2 standar

      • @ntara..
        Udah di tes berkali-kali di trek lurus panjang..
        Satria 120 hanya menang akselerasi awal smpai 700 meter. Setelahnya udah keok ?

  4. Fix bukan masalah inline atau v tapi ke arah siapa yang mengembangankan motornya di suzuki dikembangkan sama pembalap2 muda tentu beda dengan yang dikembangkan sama pembalap2 yang lebih tua, lihat bagaimana awal2 m1 dikembangakan pas rossi masih muda, tapi sekarang berbeda tengok juga bagaimana fabio dan morbidelli yang notabene dari tim satelit bisa lebih unggul dari pembalap2 tim factory

  5. Mencret1 Mongtorr lemmott teknologi jaman bahala.
    Tim Blao pakek strategi Red Flag buat Jegal honda dn sijuki masuk Podium.
    Pabrik suling tak Layak masuk motogp,
    Mesin langganan meledug, tenaga ngempos.
    ??

  6. ga kerja itu org org di yamaha

    sudah bermusim musim masalahnya itu itu aja ga improve artinya ga ada kerjanya…

    masa ktm baru 1 tahun lebih sama pedrosa sdh improve

    suzuki dgn rins dan mir sdh improve yamaha bertahun tahun itu itu aja berita masalahnya

    artinya ga ada yg dikerjain dgn motornya

    kasarnya begitulah kira kira

  7. “wiss undang wae bapak M1 Masao Furusawa untuk membantu. Sebab selain doi jenius kelebihannya adalah mendengarkan tiap masukan rider secara seksama. Berdiskusi serta menerima setiap gelintir masukan Valentino Rossi yang kemudian diterjemahkan diatas trek. Hasilnya ? Yamaha sukses dimasa lalu lewat tandem Furusawa-Rossi.”

    Setuju cak… dulu jg furusawa pernah bilang pas pensiun 2011, klo yamaha benar? prlu bantuan dia mau turun mmbantu. Cuman msalahnya yamaha ini nampaknya msih overconfident dgn SDMnya yg sekarang. Wkwkwk

    • Setuju borr.. suruh turun gunung lg hokage furusawa beresin M1 rubah M2.. kok makin kesini power drop

  8. Ekekekek dulu tahun 2011-2012 dikasih motor kencang…, malah ngomel ngomel mulu. Maunya apa sihh lu kak ross?

  9. mungkin yamaha harus mereview kembali keputusan penggunaan crossplane kalau tak mau pindah ke v4, karena di atas kertas i4 m1 lebih modern daripada i4 gsx yang konvensional. tapi justru i4 crossplane kalah sama i4 konvensional. terkadang yang simpel itu malah lebih mudah perkembangannya dari pada yang lebih rumit.

    • Inline 4 suzuki jg sudah crossplane (uneven firing order), bro , dari vinales & espargaro msh disuzuki pas mereka comeback pun sudah crossplane, tp angle kemiringan mesinny lebih rebah drpd yamaha

  10. kalao memang ente jagoan pindah2 motor, cobalah pindah ke suzuki. kemenangan rosi paska pindah dari honda ke yamaha sebetulnya bukan karena dia jago pindah motor, tapi karena waktu itu lawannya para “veteran”, istilah kata kalo saat itu pake viar pun ya tetep menang. lawannya saat itu macam gibernau, checa, barros, melandri, biaggi, roberts jr, criville, pedrosa dsb ( bukan tipe fighter macam doohan, stoner dan marquez ). bahkan kebetulan simoncelli dan kato meninggal, keduanya digadang2 bisa meruntuhkan rosi.
    buktinya ketika pindah ke ducati langsung melempem. lha wong di balik pindah ke yamaha aja juga sami mawon, melempem. mana itu jago pindah motor?

    • apa bedanya dengan MM? lawan VR yg udah tua bangke selisih umur 14 tahun, lawan VR selisih umur cuman 9 tahun coy

  11. Dari dulu top speed suzuki uda bagus dI motor harian aja uda kalah,,jupiter ama shogun perbandingaannya

  12. Kadang suka kesel sama Yamaha. Nggak di motogp, nggak di jualan produk, suka susah denger masukan.. rossi udah sering protes malah dibilang udah tua, gak inget ya dulu yg bikin juara dunia tu siapa? rossi apa vinales? uhuy…

  13. Banyak x alasan si kakek, sukanya nyalahin motor, trus knp vinales selalu bisa lebih cepat dari si kakek? Apa vinales pake suzuki? ?????????????

  14. Saya tanya, pemuncak klasemen MotoGP motor apa ya??? Trus Motor yg katanya hebat itu klasemen berapa ya? Cuma tanya sesuai fakta yg ada sekarang.

    • haha balapan masih tersisa banyak seri kok udah ngomongin klasemen, yamaha emang oke seri awal hingga pimpin puncak klasemen, tapi dengan sisa mesin segitu apa yakin masih bisa pimpin klasemen, apalagi KTM udah oke, suzuki joss gandos, ducati gawat, aprilia lumayan juga, honda ada si taka, nah yamaha gimana?? trouble trus semakin kedepannya

Comments are closed.