” Carli J disebuah dealer Mitsubishi Tulungagung Jatim….”

Iwanbanaran.com – Tenaga bawah sering ngelag membuat IWB lumayan kesel. Penyakit Carli J (tunggangan mobil IWB) baru nongol setelah IWB mengganti timing belt satu set. Iki janeeee piyeee…ganti komponen baru koq malah ora enak blas. Dari Jakarta IWB bawa ke kampung halaman di Tulungagung Jawa Timur, dan disinilah IWB akhirnya memutuskan untuk coba periksa ulang ke Mitsubishi Tulungagung. Dilalah baru masuk pintu IWB terkejut, sebab salah satu sales wanita langsung menyapa IWB. ” Lhoooo…mz Iwanbanaran pulang ya??” serunya sumringah. Lhoooo koq kenal IWB ????

Asli cak…IWB ngak pernah sekalipun datang ke dealer Mitsubishi TA. Jadi bener-bener baru pertama kali pakde. Lawong domisili emang udah di Jakarta. Makanya ketika ada sales roda empat kenal IWB, ini aneh bener. Kalau roda dua IWB sudah biasa…lha iki mobil cak. “ Mz IWB ada masalah dengan mobilnya? ” tukas mbaknya lagi ramah. ” Iyo mbak…kurang juozz mlayune (larinya)...” jawab IWB. Saat itu salah satu kepala mekanik nyamperin IWB. “ Mobilnya apa mz? keluhannya apa? ” seru mekanik mencoba menggali pertanyaan. “ Pajero Dakar mz, bawahnya kadang brebet. Anehnya ini terjadi setelah ganti timing belt…” celoteh IWB. Maklum cak…mobil tuwo. Setelah pakai bertahun-tahun jajan dua tiga komponen wajar…

Mekanik yang sepertinya memang leader disana langsung mengambil form. Setelah ditulis keluhannya, doi meminta kunci mobil IWB. “ Mz monggo tunggu diruang tunggu ya. Lobby juga boleh..” pungkas petugas dengan sopan. Wihhhh, sopan-sopan rek karyawannya. Nggak butuh lama bagi IWB untuk mencari tempat duduk yang nyaman. IWB datang bersama teman “kenthir” jaman muda yakni Tomie. “ Kek, lungguh nang kene wae...” seru IWB ke Tomie. Saat itu mbak sales yang pertama negur tersebut tersenyum dan kembali membuka omongan…

iklan iwb

” Berapa lama mz mudik..? “ tanya mbaknya lagi. “ Cuma beberapa hari mbak…” jawab IWB. Kami bertiga akhirnya mulai ngobrol. Nah…ditengah obrolan IWB mencoba menggali sekelumit informasi karena penasaran, bagaimana mungkin seorang sales roda empat bisa kenal IWB yang notabene lebih sering mengulas motor ? ” Kan saya follow mz Iwan…” tegasnya tersenyum. “ Ooo gitu, tumben soale sales roda empat follow Blogger roda “ cetus IWB. Dari ungkapan IWB inilah terlontar pernyataan yang menarik. ” Saya baru koq di roda empat, kira-kira baru 6 bulanan lebih gabung Mitsubishi. Sebelumnya saya sales roda dua di ******…” ungkapnya. Ealahhhhh….pantessss, jebule ngono. Klop kalau begitu…

IWB dibuat terkejut dengan sales ini karena setelah itu obrolan kita mengarah pada kondisi yang menurutnya cukup sulit. Doi banting stir setelah bertahun-tahun jadi sales roda dua di ****** karena keadaan. ” Sulit mz, sekarang sulit banget jualan nggak kayak dulu…” tukasnya. ” Lho…bukannya N*** laku banget mbak katanya..” uber IWB penasaran. ” Nggak juga, sekarang nggak sekencang dulu. Mungkin karena makin banyak pilihan diluar sana. Belum lagi sistem dimana kita harus bisa ngejual varian lain kalau mau dapat kiriman N***. Kita pressure-nya makin tinggi…stres. Dealer kan nggak mau tahu mz, pokoknya sebulan kita harus bisa jual sekian. Saya dulu didealer *******. Akhirnya nggak kuat, syukurlah saya diterima disini….

Sekarang sudah lebih 6 bulanan dan saya menikmatinya karena bisa kenal orang-orang kalangan atas…” serunya nyengir. Iyolahhh…Mitsubishi cak. Selain SUV nya kan banyak bos truk juga yang lalu lalang didealer. ” Terakhir pas saya keluar dari sana sudah sulit jualannya. Barang ready stock tapi permintaan nggak kayak dulu. Terus yang laku satu dua varian saja lainnya susah. Jadinya jomplang. Ketimbang setiap hari kena omel yo wis saya putuskan pindah. Alhamdulillah saya suka disini….” tutupnya seakan mempertegas kembali pernyataannya. Asli cak….seluruh penuturan mbak sales ini membuat IWB tertegun karena disaat yang sama, IWB juga sempat ngobrolin perkara tutupnya dealer besar salah satu pabrikan di Tulungagung dekat palang kereta kantor Polisi. Dealer yang megah luar biasa dimasa lalu kini sudah berdebu dan tersisa hanya segelintir produk.” Dengar-dengar pindah ke gedung kecil kek..” celoteh Tomie membuat IWB garuk-garuk alis. Duh nggak asyik neh cak…

Setelah hampir sejam kita menunggu akhirnya mekanik yang ngecek tunggangan IWB balik sambil memberikan kunci. ” Sudah pak, mobilnya sehat koq bagus semua..” tukasnya. ” Terus apanya mz, ada yang perlu diganti ? ” tanya IWB. “ Nggak mz, semua normal. Sudah kita scan kelistrikan dan pembakaran bagus. Tapi kita menemukan pipa intercoolernya kendor. Sudah kita kencangin. Seharusnya sudah normal kembali…” serunya. Disinilah IWB salut karena saat IWB tanya biaya….” nggak mz, nggak ada chargenya. Bawa aja…” tukas kepala mekanik. Lhooooo…enak bener dicek hampir sejam bisa gratis. Ediann tenan kiii. Coba kalau di Jakarta, wisss gambare duittt thok pakdeee. Akhirnya IWB putuskan untuk memberikan uang capek pada mekanik yang sumringah tenan….

Last……dikekepinnya data AISI memang membuat kita jadi buta perkembangan market roda dua. Karena image yang ada dibenak kita adalah data terakhir yang kita lihat saat itu….mungkin sudah hampir 1,5 tahun lalu. Padahal fakta dilapangan berkata lain. IWB nggak paham apakah kejadian diatas hanya terjadi dikampung halaman IWB atau memang sebenarnya banyak juga dealer yang rontok secara nasional, ora ngerti cak. Apapun itu tentu kondisi tersebut tidak baik untuk kompetisi. Harus ada gebrakan yang bener-bener masif, mulai dari manajemen hingga produk itu sendiri. Buang ego pribadi dan buka mata karena strategi yang dijalankan sekarang malah menggali kubur sendiri. Lha piye cak, era sekarang aneh. Ulasan Blogger dianggap nggak sejalan langsung di “black list”. Sing rugi sopo ?? lak yo “mendho to”. IWB sendiri miris mengingat tahu betul sejarah perjuangan brand ini yang luar bisa dimasa lalu sehingga menjadi raja digital online dieranya. Sekarang? ora paham. Semoga dimasa depan akan terjadi persaingan seimbang sehingga kompetisi akan semeriah jaman dulu. Semoga saja dengan banyaknya produk baru cak…semoga saja. Btw didaerah sampeyan piye cak…apakah sama dengan kampung IWB ?….(iwb)

181 COMMENTS

  1. menurut saya Y mundur, ketika produk dari 2009 ke sini, durabilitas kalah jauh dari kompetitor, kalo desain, ya ikutan kalah jauh .

  2. salut malah sama S merah yang rajin bikin kopdar makan2 sama blogger.. nampung masukan , ya tapi kita tau mandeg di pusat jepun sana. yang mana secara bisnis lebih pedulikan india karena pasar terbesarnya di sana. ya mau gimana lagi . ahahha… kiblat desain aja beda banget, makanya susah juga bikin proyek lokalan kayak FXR . keekonomiannya kayaknya suseh…

  3. Matic yamaha depan blkang keras malahan…
    Honda depan blkang pas
    Klo sport yamaha kebalikan… Sok letoy terlalu empuk..
    Pernah nyoba mio m3, pernah pnya nmax trus gnti r25 trus gnti lg mt25

  4. Populasi motor dijalanan isinya cuma mbit, pario sama scopi. Jualan kek kacang goreng tenan.. belom lagi masalah bebek dikuasai repo sama supra, ini golongan bank plecit banyak yg make..
    Golongan sport perja dan cb menguasai.. yamaha cuma laku di nmax sma mx king, itupun segelintir doank

  5. Kalo ampe Y gulung tikar atau setidaknya seperti nasib S, pasar bakal dikuasai H, bubar dunia persilatan

  6. numpang ngakak buat post2 komen yg terakhir 😀 😀 😀

    @IWB, ga pa2 om, sekali2 ditabok, biar melek tuh pabrikan, saya yakin kok FB2nya juga sebel sama petinggi2nya.
    saya sebagai FBH tulen justru kesel liat yamaha makin memble, soalnya bisa dibilang gara2 yamaha saya bisa beli motor yg sama kerennya tapi merk nya honda.

  7. Bola bali..goro2 sales e..cak,, sales e ****** ki wes terkenal upping price e dimana2. Tur ga ono tindakan tegas dari pusat utk memperbaiki management sales2 e iku cak. Konsumen sing arep tuku, nek diribet-ribetno..lak yo males to cak. Sing hrs indent lah, mesti kredit lah, mesti nambah uang kalo mw mtr cpt dtng lh, dll. Mungkin mreka wes lali, nek konsumen adlh raja..yg harus dilayani supaya merasa betah & nyaman. Sekian cak, uneg2 saya..sbg user mtr multimerek. Terimakasih.

  8. ini yg coment pada gak nyambung, di sangkanya N itu Nmax. Main motornya cuma 2 merk aja antara honda atau yamaha. gak pernah punya merek Kawasaki. klo yg mainannya Ninja udah paham klo yg di maksud kang IWB itu adalah Kawasaki, soalnya klo dulu klo mau order Ninja musti inden alasannya ya itu musti jual AX125 4 unit baru di kasih 1 unit ninin oleh dealer

Comments are closed.