Iwanbanaran.com – Pakdeee…Gerry Salim mengakhiri sepak terjangnya di Asia Talent Cup hari Minggu lalu dengan sebuah podium dan posisi kedelapan di dua race terakhir musim ini. Pebalap AHRT ini telah melalui 3 tahun yang menjadi batas maksimal di kompetisi Asia ini, dan di usia 20 tahun, memperlihatkan perkembangan positif di beberapa tahun terakhir. Dipungkasan kiprahnya di ATC, Gerry merasa senang dan beberkan sirkuit favoritmnya….

“Saya sangat senang dengan tiga tahun ini, saya mendapat banyak pengalaman, saya sudah mengembangkan skill saya dan sekarang saya menjadi pebalap yang jauh lebih profesional,” kata Gerry, setelah menyelesaikan musim 2017 yang diyakini “sangat kompetitif.” Gerry juga sangat berterima kasih kepada ATC atas semua yang diajarkan kepadanya, termasuk “belajar untuk lebih disiplin, mengenal motor prototipe dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya ” serunya…

Ditanya tentang kenangan yang paling spesial, Gerry mengatakan….“tidak dapat menyebutkan satu persatu, karena terlalu banyak, tapi saat tersulit tahun ini adalah di Motegi, karena sejak FP1 hingga race kedua treknya benar-benar basah, hujan terus mengguyur tanpa henti dan ini adalah pertama kalinya saya balapan di kondisi seperti itu ” ujarnya. Gerry juga menceritakan sirkuit Losail dan Sepang adalah sirkuit favoritnya dari semua sirkuit yang ada….

iklan iwb

Dua lintasan itu, ditambah Motegi, adalah tiga sirkuit di mana Asia Talent Cup dipentas bareng Kejuaraan Dunia MotoGP. “Saya sangat senang dengan moment tersebut, karena menjadi kesempatan yang baik untuk berdekatan langsung dengan pebalap terbaik,” jelas Gerry, pebalap yang sempat menapaki podium satu dari 3 sirkuit tersebut dan sempat meraih kemenangan di Losail. “Sungguh luar biasa mendengar lagu kebangsaan Indonesia di event berkelas internasional” tukas Gerry…

Meski dua ikon pebalap seperti Gerry dan Andi Gilang telah meninggalkan kejuaraan ini, pekan lalu, dikonfirmasi bahwa empat pebalap muda Indonesia dari AHRT akan mengisi grid di Asia Talent Cup 2018. Sebagai ‘veteran’ di kompetisi ini, Gerry memberi saran kepada para pebalap muda untuk “disiplin dan menjaga stamina mereka, karena musim ATC tahun depan akan semakin kompetitif.”…

Dalam waktu dekat Gerry Salim bersiap menghadapi kompetisi di ajang lain yang diikutinya tahun ini: Kejuaraan Asia Road Racing Championship. Pebalap AHRT yang menjadi pemimpin klasemen di kelas 250cc Asia Prodution ini akan bertarung di dua race terakhir musim ini di Thailand bulan Desember mendatang, di mana Gerry berpeluang merebut gelar juara bersejarah bagi Indonesia…..

Dengan waktu kurang dari dua bulan, Gerry mengatakan “ Saya ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik secara fisik maupun mental. Tujuan saya adalah berjuang menjadi yang terbaik sejak hari pertama..” tutup Gerry…..(iwb)

Perjalanan di Asia Talent Cup (2015-17)
Klasemen Akhir
2015: ke-6 dengan 109 poin
2016: ke-5 dengan 145 poin
2017: ke-7 dengan 94 poin
Prestasi
Pole Postion: 1 (Zhuhai, 2016)
Podium: 8
– 3 di Sepang, Malaysia (satu di tahun 2016 dan dua di tahun 2017)
– 2 di Buriram, Thailand (2015 dan 2016)
– 1 di Motegi, Jepang (2015)
– 1 di Losail, Qatar (2016)
– 1 di Zhuhai, China (2016)
Kemenangan: 1 (Losail, 2016)

40 COMMENTS

  1. Tanpa GS , hambuk yakin ngepbeha bakal selulup dizamban tiap artikel arrc,atc, dan sekelasnya.

  2. Kayaknya pindah ke HDC lek… biar makin mantep skill nya di atas enjin DOHC Overstroke, selama ini pake nya enjin Overbore…

  3. Can not copas artikel anymore. How come iki?
    Padahal copas can enrich the artikel’s khazanah.
    How come?

Comments are closed.