Siapa tidak? senang mendengar berita bahwa Suzuki akan mendatangkan GW250 dipasar Indonesia (berita Kompas). Tapi menilik pengalaman dulu terhadap Thunder250, rasa was-was dan kekuatiran tentu ada. Maksude??….

Menjual sih gampang. Apalagi kalau produk sendiri memang menawarkan kelebihan. Yang susah adalah memaintain. Inilah bentuk tanggung jawab produsen terhadap konsumen. Kenapa IWB mengangkat isu ini?? sebab dalam record buku diary IWB, Suzuki termasuk yang paling rajin dalam meninggalkan responsible kelangsungan produk yang dijual kepasaran. Masih ingat Suzuki FXR150?? sijagoan fairing yang membikin ngiler mayoritas biker kala itu?. SIS mendatangkan dari Malaysia secara BU. Sambutan konsumen begitu hangat alias larisss.? Engine 150cc DOHC yang sanggup memuntahkan tenaga hingga 21ps. Tapi itu hanya sementara…..

Susahnya mencari sparepart serta tidak seriusnya Suzuki dalam mengelola kelangsungan line-up mereka memaksa FXR150 seperti mati suri. Diperparah kabar bahwa produk hanya buangan dari Malaysia yang memang akan didiscotinue dari sananya (2004).? Kemudian tidak kalah tragis adalah kisah Thunder250. Tampang turing murni menjadi magnet tersendiri pasca sijagoan diluncurkan. Torsi besar plus design macho tak butuh lama menjadikan Thunder250 idola baru bagi biker tanah air. Sayang…penyakit lama kambuh. Mahal dan susahnya sparepart pelan tapi pasti menyuntik mati sikuda besi. Untung sekarang masih bermunculan klub-klub yang fanatik terhadap produk Suzuki legendaris tersebut. Sehingga kelangsungan Thunder250 dan FXR150 mampu terpelihara walau tidak seberapa…

iklan iwb

Dari semua…Suzuki kudu berbenah diri guna? belajar? lebih bertanggung jawab dan menjaga hubungan batin dengan konsumen. Sebab nilai kepercayaan sangat mahal harganya. Last..semoga nasib GW250 tidak seperti pendahulu-pendahulunya (BU). Tapi IWB percaya…dengan pengalaman pak Paulus S. Firman selama diYamaha akan mampu menjadikan Suzuki lebih baik. Gimana menurut pendapat sampeyan semua? monggo dishare…..(iwb)

33 COMMENTS

  1. Dealer 3s banyak yg tutup.. Shogun 125 ane ksulitan cari spare part… Maaf suzuki ane akan pindah ke lain motor sepertiny.

  2. dealer resmi nya jelek mas,,.

    sy sendiri sampai pernah kasus dengan salah 1 dealer resmi suzuki

    pokoke ane kapok pake suzuki

  3. spare part suzuki mahal…? Bandinginnya sama part KW ya..?

    Untuk motor yg populasinya langka pasti mahal.. Bukan hanya monopoli suzuki… Coba saja harga honda sonic, nsr,cb gelatik,dan hampir semua motor kawasaki

  4. yoih mas iwan, ane termasuk pernah ngerasain pake keduanya…
    dari tandi beralih ke fxr, cuma lebih mudah fxr untuk kanibalnya…

  5. yoiii mas,,,semoga…….ayooo suzuki…kill all the hope!!!….eh…kill all 250 sport fairing!!!!

  6. Agak kurang setuju klo dibilang masalah spare part ditinggal gitu aja..
    Sampe sekarang spare part FXR sama T250 masih bisa dibilang mudah dicari kok.. Asal tau dimana nyarinya..
    Masalah spare part mahal sih emang.. Tapi awet bro..
    Miara motor ginian emang kudu pinter2 nabung.. Jadi begitu ada yang kudu diganti gak kaget..

  7. Itulah makanya Brand Suzuki hanya jadi yang ketiga di Indonesia.. Tidak seperti dua kompetitor raksasa lainnya yg mengutamakan kepuasan konsumen dalam pelayanan aftersalesnya..
    Mudah2n dipimpin manajemen baru suzuki akan lebih memikirkan hal tersebut bukan hanya penjualannya saja..

  8. Ditambah lagi rata2 motornya dah pke AHO, jd harus ekstra keras utk menarik minat konsumen.

  9. jangan lupa bro GW 2501abagusnya jangan sendirian di Indonesia, coba tiru langkah honda dengan membuat motor laki 150cc sport buat dampingi biar ngga jadi no 3 lagi.

  10. Bener banget mas, berani meluncurkan GW250, harus memikirkan juga ketersediaan sparepartnya. Jangan sampai after sales servisnya ga ada dan merugikan konsumen.

  11. emang paling wenak jualan,laris, tapi gak repot nyediakan pert pendukung…kayak mocin zaman dulu…kalo mo beli motornya, guampang puol, begitu nyari spare-part, malah lebih gampang nyomot laias kanibal merek lain…
    jangan-lah begitu…

  12. Nasib motor ini sepertinya masih agak lebih baik kemungkinan, soalnya negara asalnya sama dengan Thunder 125 yang sekarang (CBU China) dan Thunder 125 sekarang aja masih bisa di maintain oleh Suzuki, walaupun spare parts emang katanya cukup mahal

  13. kalo bebek sih mungkin ane akan beli utk tau seberapa serius suzuki ind memaintain konsumennya, tp kalo sekelas gw250 aka menengah premium ane gk akan mau coba2, biar aja 1 produk lewat dulu utk lihat seberapa bagus suzuki dlm menjaga konsumen, drpd terlanjur spt produk2 sebelumnya yg mati suri

  14. masih ingat dengan SUZUKI RGR 150cc, motor tersebut pada awal kehadirannya di tanah air pada tahun 1991 s/d 1992 merupakan produk CBU (impor), kemudian mendapat respon yg cukup bagus oleh para biker era 90 an, dimana pada waktu itu motor 2-tak masih merajai di segmen ikon motorsport…kemudian di tahun 1993 s/d 1998 SUZUKI RGR 150cc di produksi dengan cara CKD (spare part asli dari jepang, perakitan di tanah air), tetapi sekarang SUZUKI RGR 150cc sudah tidak diproduksi dengan alasan pada waktu adanya isu pelarangan motor 2-tak karena polusi dan harus memenuhi standar emisi gas buang (euro 1)…mungkin ini strategi yang harus diterapkan oleh SUZUKI dalam memasarkan type motor sport >>> “TWO STROKE NEVER DIE…SUZUKI RGR NOT DIE”

Comments are closed.