Velocity atau kecepatan…….sudah lazim kita dengar sebagai tolak ukur kedidayaan sebuah motor dalam adu balap khususnya drag race. Siapa tidak suka sensasi yang dihasilkan kecepatan. Raungan mesin serta terpaan angin kencang serasa menghipnotis siapapun yang nyemplak diatasnya…

Disadari atau tidak semua biker khususnya pria menyukai kecepatan. Malah sekarang banyak juga para sister kita keranjingan membalap. Seperti Heather Wilson..seorang pembalap AMA dll. Sifat dasar manusia ternyata memang menyukai kecepatan, Karena itu jangan heran kalau kita sering melihat anak dibawah umur nyemplak motor pecicilan betot gas tidak peduli akan keselamatan jiwanya. Tentu sebagai orang tua wajib membimbing dan mengawasi supaya semua terkontrol dengan baik. Sebab kalau sudah berbicara tentang speed apapun akan rela dilakukan…yang penting bisa mendahului teman semuanya tidak dipikirkan. Seperti yang menimpa teman SMP bernama Uul. Saking bernafsu ketika geber-geberan dijalan raya..motor doi sampai nyenolong nyebur sawah. Kejadian sudah cukup lama yaitu 18 tahun silam. Tapi walau demikian moment berbahaya sekaligus lucu tersebut tidak bisa saya lupakan. Tahun 1990an masa dimana emosi masih meledak-ledak. Maklum….umur masih belasan tahu….lebih mengdepankan emosi ketimbang nalar. Karena itu demonstrasi kecepatan tunggangan seringkali ngawur tidak terkendali. Nylenehnya malah dilakukan antar teman sendiri dengan tujuan ingin membuktikan bahwa motor dialah yang paling kencang….

Siang itu sepulang dari rumah teman kami berdelapan menyusuri jalan aspal nan lebar guna pulang kerumah masing-masing. Semua berboncengan, otomatis ada 4 motor yaitu Honda GL-Max (lansiran 1993), Suzuki Crystal (1993), Astrea grand (1992) serta yang terakhir Kawasaki Joy (1982). Saya sendiri mengendarai Max dengan membonceng teman bernama Tomie. Satu motor dipakai 2 orang. Namun yang paling saya ingat hanya Uul..sang penyemplak Joy kala itu akibat kekonyolannya. Singkat cerita, entah siapa yang memulai kedua motor bebek…Suzuki Crystal dan Honda Astrea Grand saling panas-panasan dengan menggeber-geber gas. Kedua itik yang sudah berganti knalpot racing tersebut sontak langsung dibetot berbarengan. Karena tahu diri saya hanya mengikuti dari belakang….malulah masak motor laki mau ikut-ikutan musuh bebek 😆 . Route yang panjang tak ayal membikin kita semua kuatir Uul ketinggalan grup sebab doi hanya memakai motor tua lansiran 1982 (kala itu Kawasaki sudah tutup pabrik sehingga produk keluarannya seperti mati suri akibat minimnya sparepart).? Jalan sekitar 3 km dengan kecepatan 110km/jam..kami terus membuntuti kedua motor yang sangat bernafsu untuk menang didepan….

iklan iwb

Tapi ternyata dugaan meleset. Tiba-tiba dari samping pelan tapi pasti, sambil nunduk dekat stang , Uul terlihat nyalip GL yang kami kendarai (gas motor tidak mentok). Dan tidak berapa lama? siBinter Joy sudah nempel dirombongan barisan depan. “Wihhh…edan juga nih motor nya siUul, ” batinku penuh keheranan. Kalau brother tahu kondisi Binter Joy tersebut sudah sangat memprihatinkan. Cover sudah karatan dan semuanya masih standart pabrikan. Kini mereka bertiga sudah seperti pembalap kelas capung…bertiga sambil nunduk jejer tidak ada yang mau ngalah. Was-was langsung timbul ketika didepan mata? sekitar 1km terlihat jalan nikung kekiri agak tajam. Kecepatan kami semua 110km/jam dan tidak ada tanda-tanda ketiga bebek tersebut mau mengalah atau ngerem duluan.? Ketika jarak sekitar 500meter barulah terlihat? lampu rem belakang Crystal , Grand? dan Binter Joy menyala. Kedua motor sudah belok kekiri…tapi tidak untuk siJoy. Motor masih saja nyelonong lurus keluar aspal ….didepan mata kami Uul dan satu temannya nyungsep disawah yang berlumpur. Takut terjadi kenapa-kenapa kami segera? turun menghampiri lokasi. Lega…..keduanya langsung berdiri dengan bentuk sudah seperti kebo sawah berlepotan lumpur. ” Da***k……remku ngeblong koyok kampas entek”!! celotehnya sambil menyeka wajah yang tertutup lumpur (sial…remku ngeblong seperti kehabisan kampas red). Sontak kami langsung ngakak dengar omelannya. Lawong dia yang pecicilan…kampas rem yang disalahin. Salutnya kedua pengendara tidak ada luka sedikitpun. Hanya baju dan tubuh terkena lumpur sawah tebal.? Ujung-ujungnya sesampai dirumah Uul baru ngaku bahwa? rem tidak dalam kondisi prima alias jauh dari pakem. Tapi karena bernafsu tidak mau kalah doi nekat mengimbangi motor lainnya dengan mengerem sedekat mungkin supaya posisi tetap didepan. alhasil disaat lainnya sudah berhenti…motor doi tetap ngacir lurus. Untung jatuhnya dilumpur empuk. Kalau nggak…wis nggak bisa dibayangkan. Ada-ada aja….

Itu hanya contoh kecil masa lalu. Dan saat ini walau beda jaman…… sering kita lihat anak-anak SMP ataupun SMA nyemplak motor dengan kencang geber-geberan tidak peduli bahaya mengintai. Adrenalin terpompa, dan satu yang dipikirkan….ingin motornya didepan. That’s it!!…kalau direnungkan apa sih untungnya..?? toh tidak ada yang memberi hadiah atau reward. Tapi jika ditanya kemereka…bakalan tidak nyambung. Jawabannya bukan itu yang diinginkan melainkan hanya rasa puas aja dapat mengeksplorasi kecepatan secara maksimal. Apalagi kalau bisa didepan lawan. Nah lho…..tidak berlebihankan kalau jiwa Rossi ada pada setiap biker. Dalam hal suka kecepatan tentunya. Namun tidak buat ugal-ugalan dijalan raya. Coba brother bertanya pada diri sendiri…suka speed nggak. Kalau iya ya sudah….berarti benar adanya. Kalau tidak…..berarti saya salah. Namun saya yakin dari 100% responden biker hanya 5% yang tidak suka speed. 5 % tsb pasti diisi biker usia 30 tahun keatas. Jika responden yang diambil dari usia 12 – 20 tahun…tanpa ragu hasil yang didapat adalah 100%. Tidak percaya..?? monggo dicoba aja…….(iwb)

Noted : Gambar Kaskus

22 COMMENTS

  1. Inget kjadian smp,mtor ringsek gara2 rem DD (Double Drum) ya gak b’da jauh sma Uul,gas mntok 120km/h(speedometer)…
    Alhamdulillah,cuma lecet diqit…
    Sekaramg sma tobat..,xixixii :mrgreen:

  2. @ Cyber
    Bener bro…dulu bebek cuma dibekali tromol doang. Beda ama laki sudah cakram walau cuma satu piston…

  3. whoiiii ada AMOY ALAY 😛 naek bebek boncengan bertiga abis pulang sekull kaga pake helem,jaket ngebut pula lagak menundukan kepala nii. mau “ngapain” neng.. 😀

  4. @ Cyber
    Oo iya..honda win masih tromol jg yak…
    @ Wahyu
    Wih…udah diperkosa motornya. Bte emang bnr…klo kecepatan diatas 150km/jam…ngeri ngeliat kiri kanan. Terpaan angin begitu kencang. Dlu saya pernah test RGR kecepatan 180 km/jam tanpa pakai helm..kelopak mata sampai terbalik rsnya. Wihh…jaman edan tdk mikir safety riding blas. Buat bro wahyu ati2…soale klo pakai mtr kencang suka kebablasan lho. Speed freak….

  5. maz iwan saya mo nanya nich, seumpama kepala satria FU d’subtitusikan ke AX125 bsa g yach!!

    Mohon penjelasan’y!!

  6. @ Artoclaten
    Bisa bro..saya sudah pernah lihat. Namun harus dilakukan sedikit ubahan pada dudukan deh kayaknya. Coba konsultasi pada bengkel mzbro…
    @ Alfie
    Sip..ditunggu mzbro..

  7. bener bro saya baru 21 tahun saja..juga suka nge speed,jelas2 vixion kemaren yg saya bawa pulang tu masih plat merah..ehh uda di ajak ngacir mpe 120kpj..
    wueeedaannn….kalo dipikir2 sihh,bertobaat nya bentar aja,tar ketemu panas2an ehh kumat lagi deee..
    pisss

  8. Kebut2an plus ugal2an cuma bwt amatir yg baru pny motor (ky saya dulu),sekarang smart bikers do safety riding…
    Kalo jalan antar kota, kosong, &panjang silakan ngebut…kalo dlm kota+bnyk kndaraan mnding enjoy riding dah, don’t be silly

    buat yg pgn nyoba usaha kcil2an mampir2 ksini y:
    http://www.belajarberbisnis.com

Comments are closed.