Iwanbanaran.com – Cakkkk…..siapa menyangka rasa dendam dan kesal Rossi pada Marquez masih begitu luar biasa kendati kejadian sudah 10 tahun lalu. The Doctor yang diwawancari media Spanyol baru-baru ini mengkonfirmasi kejadian rusaknya hubungan mereka. Sudah lebih dari tiga tahun berlalu sejak Valentino Rossi secara resmi mengonfirmasi kepada media dunia bahwa ia akan mengakhiri karier balap motornya  pada akhir musim Kejuaraan Dunia MotoGP 2021. Dan inilah pernyataan resmi Rossi perihal Marquez clash…..

Walaupun ‘the Doctor’ telah menyibukkan dirinya dengan berkompetisi di kelas GT, momen-momen penting Rossi yang luar biasa terus menimbulkan diskusi dan perdebatan bahkan hingga hari ini. Rossi memang tidak pernah jauh dari kontroversi di puncak kariernya, insidennya yang terkenal dengan Marc Marquez di MotoGP Malaysia 2015 terus menjadi topik paling kontroversial dan sukses memecah belah fans Motogp….

Ini adalah topik yang terus dikomentari oleh kedua rival berat tersebut selama bertahun-tahun sejak keributan terjadi. Dimulai dengan Rossi dan Marquez yang saling berhadapan dalam konferensi pers pra-race dan menyebabkan pembalap Italia itu menuduh rivalnya berusaha keras untuk membantu rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, dalam perebutan gelar mereka. Semua dituturkan kembali oleh Rossi via media Spanyol Marca kemarin…

iklan iwb

” Aku tahu bahwa lawan utama untuk memenangkan Kejuaraan Dunia adalah Marquez dan Lorenzo. Di Qatar, Marc, pada tikungan pertama, dia melebar lurus….itu adalah sinyal, kami memulai dengan baik. Perselisihan dengan Marquez dimulai di Argentina, semuanya dimulai dari sana. Dia memulai dengan ban medium, tetapi aku menggunakan ban keras dan melakukannya dengan baik. Aku mendapatkan ritme yang sulit dan melakukan putaran cepat satu demi satu. Saat aku mengejarnya, aku melaju jauh lebih cepat darinya, jadi melewatinya hanyalah formalitas bagiku….

” Aku mengikutinya di jalur lurus yang berlawanan dan melewatinya dengan baik saat melakukan pengereman. Sampai saat itu, Marc dan aku selalu rukun, namun di tikungan kanan berikutnya dia memepetku dan mencoba menjatuhkanku meskipun posisiku berada di depan. Dia melakukannya dengan sengaja karena dia tidak ingin kalah. Aku kembali ke racing line dan dia crash. Dia memberiku dan aku hanya mengembalikannya. Dari situlah hubungan kami berantakan…. ”

“ Dia terus berpura-pura akrab denganku, menjilati pantatku. Kami tiba di Assen dan kami berdua menjalani balapan yang hebat. Dia tidak menyerah dan pada ‘S’ terakhir aku tahu dia akan mencoba. Aku melepaskan diri dengan sangat kuat, aku tidak tahu apakah Aku seharusnya berada di dalamnya, tapi dia ada di sana untukku lagi dan menekanku. Aku mendengarnya datang, aku langsung maju dan aku menang. Aku telah mengerem hingga batasnya, dia tidak dapat berbelok, dia mendatangiku dan mengusirku. Bagiku semuanya sudah berakhir. Di parc fermé dia kesal, dia mengatakan kepadaku…mudah menang seperti itu. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak dapat melakukan apa pun. Dia menyerangku….dan dia harus bersikap objektif….

” Aku mendengar mereka berkeliling paddock, terutama Alzamora. Banyak orang yang menyuruhkuuntuk mewaspadai Marc. Di Australia, Marc sangat unggul sehingga dia menyalupku dan menang…..

“Di Malaysia, aku menentangnya [Marquez]. Pada konferensi pers aku ingin mencoba mempermalukannya, memberi tahu semua orang apa yang sedang dia lakukan sehingga dia tidak akan melupakannya. Selain itu, dia tidak ada hubungannya dengan pertarungan kami, Lorenzo dan aku sedang berupaya bertarung untuk gelar juara dunia. Jika kalian berjuang untuk gelar juara, mungkin aku mengerti. Tetapi jika kamu tidak ada hubungannya, kamu bahkan bukan teman salah satu dari keduanya, kamu harus saling menghormati agar tidak merusak pembalap lain….

“Kamu harusnya hanya fokus melakukan balapanmu, mencoba untuk menang…itu saja. Siapa yang membuatmu melakukan hal konyol itu ? di Sepang tindakannya menyakiti dan menggangguku sepanjang balapan. Dia mencoba membuatku jatuh tiga atau empat kali dan, untungnya, aku tidak crash. Aku sangat dekat dengannya dan menatapnya untuk berkata, ‘Cukup, apa yang kamu lakukan?’ Baru kemudian kami bersentuhan. Aku tidak ingin menjatuhkannya, tetapi dia jatuh….

“Itu membuatku kehilangan kejuaraan, juga karena saat itu FIM Steward menghukumku memulai balapan dari start terakhir di Valencia. Setelah balapan Sepang, mereka memanggilku ke Race Direction. Aku bersama Massimo Meregalli dari Yamaha dan Marquez bersama manajernya Emilio Alzamora. Alzamora mulai menghinaku, aku bertanya kepadanya mengapa dia ada di sana jika dia bukan dari Honda. Terjadi sedikit perkelahian. Pada akhirnya, Mike Webb (direktur balapan) mengumumkan bahwa aku akan memulai balapan dari start terakhir di Valencia, sesuatu yang tidak pernah terjadi di MotoGP….

“Jika mereka mengira aku sengaja menjatuhkan Marquez, itu salah. Dengan menghukumku start dari belakang di Valencia, mereka telah memotong kakiku sehingga kehilangan kejuaraaan. Saat Webb memberitahuku hal ini, darahku langsung dingin, aku menatap Marc yang mengangkat kepalanya dan tersenyum pada Alzamora. Dia seperti berkata…” kita telah melakukannya..”. Marquez adalah seorang juara dan selalu sangat agresif, namun pada tahun 2015 ia melewati batas. Banyak pembalap yang berada di batas, namun tidak ada juara yang pernah berjuang untuk membuat pembalap lain kalah, dialah yang melakukan itu. Belum pernah ada orang yang begitu kotor seperti dia.. ,” tutupnya…(iwb)

14 COMMENTS

  1. Kalo saya jadi Rossi, kemungkinan besar saya jg akan kesal. Manusiawi. Sulit untuk tidak kesal kalo jadi Rossi. Sulit. Kecuali kalo bukan jadi Rossinya, alias cuman penonton, fans, pemirsa, dll, semua orang yg gak jadi rossi akan mikir alah ngapain kesel, mereka bisa komen begitu karena gak ikut ngerasain real jd rossi .

    • jadi harusnya anda juga bisa merasakan juga betapa kesalnya Marc ketika dituduh dan difitnah Rossi di depan media sewaktu konferensi pres 2015,
      dan manusiawi kalau Marc kesal dan membalasnya.
      bedanya Marc membalas dengan tindakan nyata di dalam sirkuit, bukan psy war di depan mikrofon

  2. Pendukung padepokan itu wajahnya hitam karena aura kedendaman melekat erat, gak ada bahagia2nya…yg ada iri hati, dengki bsk matipun gak senyum, tp cemberut 🤣🤣🤣

  3. Pahamilah, bahwa saat Raja MICROPHONE sudah mulai cuap2 lagi artinya ada KEPANIKAN..

    Apa yg membuatnya Panik? Tentusaja bangkitnya MM93.. Mungkin Raja Microphone ingin MM93 zoonk lebih lama dari dia dalam hal juara seri..

    Raja Microphone berkata kalau di Sepang 2015 secara matematika MM93 sudah tidak memiliki kesempatan untuk juara dunia tapi kenapa masih “DUEL” dengan Pembalap yg masih punya khans Juara dunia.

    Helloooo… Lupa ya sama Motogp Jepang 2010 dimana Raja Microphone sudah gak punya peluang juara dunia, tapi mengganggu rekan setimnya yg Menjadi unggulan untuk Juara dunia.
    Cara nyalipnya juga kasar dan hampir buat Rekan setimnya jatuh

    Ni Raja Microphone Kebanyakan menjilat ludah sendiri.

  4. Ni si tua masih aja gk bisa berkaca….cob alihat apa yg kau lakukan ke stonner dan biaggi … Kocak sekali ni bangkee..

  5. Setelah Marc hadir di motoGP, si kakek langsung zonk sampai pensiun. Wajar dong kalo si kakek dendam kesumat 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

  6. Marq itu sudah kotor sejak dia di Moto2 sebelum naik ke motoGP.
    Saya sering menonton Moto2 di jaman dia masih di sana, dan di sana kelihatan Marq sering memepet dan menggiring pembalap lain ke luar lintasan saat dia berhasil mendahuluinya sedikit.
    Jadi Rossi bukanlah korban pertama dan terakhir dia, pantasnya Rossi kesal sampai sekarang.

Comments are closed.