Iwanbanaran.com – Cakkk…Setelah hari Jumat yang sulit, Francesco “Pecco” Bagnaia sukses membalikkan keadaan pada Sabtu hingga doi start diposisi kedua. Sebaliknya, Jorge Martin harus puas start diposisi enam dan ini membuat semua memprediksi Martin bakal sulit. Tapi ternyata hasil akhir berbeda dimana Martin justru juara dan Pecco kedodoran kelima. Itupun terlihat Fabio Di Giantonnio memberikan kesempatan Pecco didepan dan hanya menahan speed. Artinya jika disalip Fabio maka potensinya Pecco makin melorot ke 6. Dan disinilah Pecco mengakui menemukan masalah motornya ! apa gerangan ? simak detilnya dibawah ini…
Pada sprint race kemarin, Bagnaia memasuki tikungan pertama menjadi leading, namun kemudian turun kembali ke posisi lima hanya dalam satu lap. Karena Fabio Quartararo crash saat berusaha menyalip Pecco, disana kemudian muncul Fabio Di Giannantonio yang menahan diri untuk tidak menyalip Pecco (“Dia sangat berhati-hati,” Bagnaia sendiri mengakui). So…sebenarnya apa yang terjadi dengan Pecco ?? ternyata doi menemukan masalah pada motornya yakni sulit mendapatkan grip akibat salah pilih ban….
“ Martin kali ini memang lebih kencang, tapi itu juga karena kami kacau salah pilih ban, ya kami tidak membuat pilihan yang tepat. Aku rasa ban tipe soft adalah pilihan tepat hari ini. Kami memilih ban belakang medium karena aku merasa sangat nyaman menggunakannya di pagi hari. Aku mengharapkan lebih – dan semua orang yang memulai dengan ban ini mengatakan hal yang sama, termasuk Vinales. Yang soft sedikit lebih baik dan kami membuat kesalahan. Sayang sekali karena kami melewatkan kesempatan bagus untuk mendapatkan lebih banyak poin untuk besok. Namun kami harus tetap tenang….”
“Besok aku akan melakukan apa yang akan dilakukan Jorge. Aku rasa itu pilihan yang mudah. Btw 14 poin adalah keunggulan yang sangat kecil, namun kami masih unggul. Itu sebabnya kami pasti berada dalam posisi yang lebih baik. Kami harus tetap tenang karena pada akhirnya kami akan menjadi juara dunia besok dengan hasil yang sama. Jorge harus menang dan kami tahu betul seberapa kuat kami di balapan hari Minggu. Itu membuat aku percaya bahwa kami bisa kompetitif dan berjuang untuk podium…
” Aku harus mengatakan bahwa tahun lalu, bahkan dengan keunggulan sembilan poin dan hanya satu balapan, aku mengalami kesulitan yang lebih besar. Aku belajar dari tahun lalu dan itu tentu sangat penting. Sepuluh menit sebelum start, selalu menegangkan. AKu rasa tekanan pada Martin sama besarnya. Aku rasa dia akan mendapat lebih banyak masalah saat race minggu dibandingkan sprint. 21 atau 14 poin hanaya perbedaan kecil. Makanya dia harus menang dan tidak boleh membuat kesalahan…” tutup Pecco….(iwb)