Iwanbanaran.com – Cakkk…menjadi Blogger yang langsung melihat dari dekat kompetisi dikelas 250cc ARRC Mandalika, IWB menjadi saksi betapa persaingan sangat ketat terasa pada dua kubu yakni Honda dan Yamaha. Maklum cak karena Kawasaki hanya mengerahkan tim Privater yang mengandalkan Irfan serta Aiki Iyoshi (Motul Sniper Manual Tech). Dan di Mandalika…kita pun jadi tahu bahwa terjadi penyunatan RPM pada CBR250RR. Yang jadi pertanyaan…kenapa CBR250RR harus diturunkan RPMnya ? apakah tidak takut persaingan terkesan nggak fair ??

Pasukan AHRT kemarin di Mandalika memang luar biasa. Herjun Atna Firdaus (46) tidak tersentuh dalam dua race Sabtu Minggu dikelas AP 250 ARRC. Dihari Sabtu sempat terjadi persaingan sengit dengan pasukan Yamaha Indonesia. Wahyu Nugroho serta Mohammad Faerosi menunjukkan daya juang yang sangat tinggi. Mereka menekan dari awal hingga akhir. Namun Herjun memang terlalu perkasa. Bahkan posisi kedua pasukan pembalap Yamaha ini sempat direcokin Rheza Danica (AHRT) yang sebelumnya start dari posisi 7. Sayang pada last lap Rheza sedikit lakukan kesalahan sehingga doi terlempar diposisi ke 4….

” Penurunan 1000 RPM membuat balapan sulit karena nafas motor pendek…jadi aku harus mengerem keras untuk mengkompensasi top speed yang lebih rendah” serunya. Top speed Honda di Mandalika memang hanya 176km/jam (GPS) dan Yamaha dikisaran 182 km/jam. Efek RPM yang cukup rendah sehingga motor selalu nabrak limiter…

iklan iwb

Pertarungan sempat kembali terjadi pada race Minggu. Akan tetapi dihari Minggu justru pertarungan sengit terjadi pada pembalap APHonda yakni Muklada Sarapuech dengan pasukan AHRT. Bahkan Fadli yang menggunakan Kawasaki mampu menunjukkan kecepatannya. Sayang dihari Minggu pasukan Yamaha Indonesia berguguran. Sedang Herjun…wisss ora kejamah cak. Jaraknya jauh bangettttt dan ini membuat AHRT berhasil sapu bersih podium 1 -2. Rheza juga luar biasa karena mampu menyalip para rival sehingga finish ke 2. Yang jadi pertanyaan..berapa sih sebenarnya limit RPM saat Rheza membalap ??

” 13,600RPM….karena Rheza mendapatkan penyunatan 1000RPM..” tukas salah satu sumber ke IWB. Honda sendiri maksimal limit hanya diperbolehkan maksimal diangka 14,600RPM. Sedang Ninja diangka 14,750RPM dan R25 diangka 15.200RPM. Berikut daftarnya cak…

ARRC AP250 limit RPM

CBR250RR : 14,600 RPM

Ninja : 14,750 RPM
R25 : 15.200 RPM

Itu adalah titik maksimal. Dan akan dikurangi lagi base on poin pembalap. Rheza sendiri sudah di cut 1000 RPM kini jadi 13.600 RPM Max dan nantinya Herjun juga mengikuti langkah serupa yakni cut 1000RPM. Apakah ada efek saat race ?

” Sangat terasa karena performa motor seperti dipasung. Pengaturan motor kurang luas karena RPM yang lebih rendah. Tapi alhamdullillah kami masih mampu tampil baik…” tutup Herjun. Penyunatan RPM ini juga akan berlaku pada semua tim jadi nggak hanya Honda karena semua base on poin. Karena regulasi sekarang memang sudah berlaku. Hanya saja sekarang yang kena AHRT karena performanya yang superior. Jadi mirip dengan WSBK….setiap pembalap yang dianggap superior maka pelan-pelan kemampuan motor akan dikurangi agar kompetisi berlangsung dengan seru. Yamaha sendiri di Mandalika juga sudah dibebaskan menggunakan camshaft racing…

Last….memang tidak ada opsi lain agar tontonan seru maka regulasi penyunatan RPM dilakukan pada motor yang dianggap superior. Sebenarnya nggak mengejutkan cak karena Yamaha sendiri memang sejak 2014 seperti berhenti mengembangkan mesin 250cc 2 silinder. Suka nggak suka konsesi harus berjalan demi kompetisi yang lebih enak dipandang mata. Terbukti pada race ARRC AP250 Mandalika kemarin kita disodorin tontonan mendebarkan. So..Kenapa penyunatan RPM dilakukan pada CBR250RR di Mandalika ARRC AP250 ?? jawaban ngono cak…wis mudeng tooo hehehe…(iwb)

3 COMMENTS

  1. motor y bermasalah dikit langsung ada artikelnya, ini rangka patah seakan diam tutup mulut. padahal sangat berbahaya sekali, lg riding tiba2 patah rangka

Comments are closed.