Iwanbanaran.com – Cakkk….iki Jian menarik cak. Kenapa ? karena Joan Mir selaku mantan juara dunia bersama Suzuki ternyata buka suara atas kesulitan Yamaha tahun ini dibandingkan dengan sebelumnya. Mengembangkan mesin yang lebih power full dengan nilai investasi yang sangat besar gini Yamaha betul-betul kesulitan untuk meraih hasil bagus. Pengembangan mesin berdasarkan masukan serta kritikan dari pembalap utamanya Fabio Quartararo justru menjadi perhatian dari pembalap Honda Repsol Joan Mir. Mantan juara dunia 2020 tersebut memperingatkan Fabio agar jangan terlalu mendewakan power. Wahh menarik ikiiii….

Seperti yang sampeyan semuanya tahu sekarang mantan pembalap Suzuki betul-betul kesulitan di atas mesin Honda. Memiliki mesin yang jauh lebih beringas dengan karakter berbeda, membuat proses adapatasi tidak mudah. Jika kita melihat catatan waktu maka sampeyan akan menemukan bahwa Joan Mir dan Alex Rins bakal finis di posisi ke 4 dan 5 pada Grand Prix Prancis tahun ini. Namun celakanya diatas mesin Honda….lap time mereka lebih lambat +0,867 detik (Mir) dan +0,982 detik (Rins) yang membuat mereka pun finishnya di posisi 16 dan ke-18. Sebagai gambaran, Ducati Francesco Bagnaia, yang berada di posisi terdepan tahun ini dan terakhir, lebih lambat 0,255 detik pada tahun 2023….

Menilik perbandingan lap time…ketika ditanya apakah dia punya penjelasan mengapa Yamaha sebagai satu-satunya pabrikan yang menggunakan konfigurasi Inline4 setelah Suzuki mengundurkan diri dari MotoGP sangat menderita meskipun performa mesinnya meningkat untuk tahun 2023 ? Bayangin cak…Fabio Quartararo lebih lambat 0,687 detik dalam kualifikasi di Le Mans dibandingkan musim 2022, menyebabkan dia turun dari posisi ke-4 ke ke-13 di grid. Dan dalam total 27 lap yang sama…Fabio juga 14 detik lebih lambat dari tahun lalu. Jadi memang makin mundur cak. Itulah yang jadi perhatian Joan Mir sehingga doi menyarankan supaya Fabio tidak terlalu mendewakan power dan top speed karena bisa memberikan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik….

iklan iwb

” Aku tahu lap timeku tahun ini dibandingkan dengan saat aku bersama Suzuki tahun kemarin lebih lambat nyaris 1 detik per-lapnya. Yamaha, aku tidak tahu [mengapa mereka lebih lambat]. Namun satu yang menurutku sangat penting dan harus dipahami adalah jangan terlalu mendewakan top speed. Karena ketika kamu memiliki mesin yang lebih bertenaga, mungkin kalian akan menang disatu poin tapi justru [kalah] di beberapa area lain. Itu pasti karena ini juga terjadi dengan kami di Suzuki. Kami pernah menambah power pada tahun berikutnya namun justru saat itulah kami berjuang untuk menghentikan motor ditikungan….

“ Jadi Biasanya saat motor meningkat satu poin maka lainnya akan dikorbankan. Kalian akan menemukan titik lemah yang lain. Dan biasanya justru jauh lebih sulit apalagi jika hal itu berpengaruh pada kemampuan berbelok motor…” tutup Mir. FYI…Quartararo yang tahun lalu memimpin klasemen pada seri kelima namun tahun ini dia hanya berada di posisi ke sembilan. Begitu juga Joan Mir yang lebih kesulitan saat bersama Honda dibandingkan dengan Suzuki karena sekarang pembalap Spanyol tersebut hanya mengisi posisi ke 21 dari sebelumnya 9 di Suzuki. Ancurrr tenan !! So…masih mendewakan top speed ? akhirnya malah pakai setingan 2021 cak….moncrottt 😂(iwb)

12 COMMENTS

    • Klo mau kuwenceng gampang cak
      Tinggal di derek aj sama RCV
      MuuuuUUUuuuuehehehe……

  1. Pigson 155 vva ngalahin motor sekelas d@ri sebelah soalnya 🙏👍 mungkin Mir pernah jajal tuh motor macho

  2. Sebelum kasih peringatan Mir ngoco dulu lah,,
    Bisa race sampai finish saja sdh bagus,, lha wong ndlosor terus kog sok kasih peringatan rider sebelah, rcv saja ngos”an larinya
    Wkwkwk

    • Kan di punya pengalaman pegang inline 4 dan juara.so nggak salah dan sah” saja jika dia kasih warning untuk pengguna inline yang lain karena di atas sudah di sebutkan “dia pernah mengalami hal tsb”. Dan si fb KATANYA tidak penting ada atau tidaknya satelit team,karena dia akan berjuang sendiri.MANAAAA !!!

Comments are closed.