Iwanbanaran.com – Caakkk… Seperti yang diketahui, kontroversi di MotoGP soal sanksi masih panas cak. Sebelum ada pertemuan para pembalap MotoGP dengan FIM Steward, banyak insiden terjadi yang membuat pembalap dan tim tidak puas. Namun, Bos Yamaha Lin Jarvis membeberkan pendapatnya terkait semua ini, mengingat berpengaruh pada rider utamanya, Fabio Quartararo di Jerez. Menariknya, doi mengatakan bahwa FIM Steward takut dengan Marc Márquez…
“Ya, salah satu aspeknya mereka takut pada Marc Marquez. Kita tentu membutuhkan kajian menyeluruh tentang bagaimana perilaku steward. Karena aku pikir ada kritik bulat terhadap keputusan semua pihak yang menjadi Faktor mendasar, kepercayaan pembalap MotoGP pada sistem ini telah hilang,” paparnya. Doi juga membeberkan ketidakadilan dalam menjatuhkan hukuman cak…
“Dalam keadaan ini, mereka yang bertanggung jawab harus bereaksi. Mereka harus memulihkan kepercayaan pada peran para komisaris, ini bukan tugas yang mudah. Tidak ada yang menyangkal bahwa menjadi marshal di MotoGP adalah tugas yang sulit. Ajang olahraga ini berkecepatan tinggi dengan begitu banyak manuver menyalip. Tetapi harus ada cara yang lebih baik untuk meningkatkan jenis arbitrase ini….
” Saat ini, tidak ada keseragaman dan koherensi yang terlihat dalam penilaian. Tidak semua kasus dan pembalap diperlakukan sama. Namun, keseimbangan akan sangat penting. Beberapa insiden dikenai hukuman, namun insiden lainnya tidak, meskipun kasusnya setara. Hukuman kadang-kadang dikenakan bahkan untuk pelanggaran sekecil apa pun. Mereka semua digunakan untuk menunjukkan kepada siapa pun bahwa para Steward melakukan tugasnya. Tapi kepada siapa mereka harus membuktikannya? Siapa yang menginstruksikan kamu untuk terus-menerus menunjukkan bahwa kamu bersedia menjatuhkan hukuman?,” ujar Lin Jarvis via motosan….
Jarvis menuturkan dengan tegas pihak FIM Steward telah melakukan hal konyol karena memberikan hukuman untuk manuver biasa seperti menyalip. Dalam hal ini, Fabio Quartararo yang terkena imbasnya cak… “Ada cerita bahwa pembalap menuntut sanksi yang tegas dan jelas. Aku akan mengatakan itu adalah fakta. Tapi itu harus menjadi hukuman yang benar! Jika seseorang berperilaku buruk, pelanggaran itu harus dihukum sesuai. Tapi tak seorang pun ingin melihat hukuman untuk manuver normal. Hukuman konyol seperti itu dapat menghancurkan balapan atau seluruh akhir pekan balapan untuk satu orang. Mari kita ambil Fabio di Jerez sebagai contoh,” tutup Lin Jarvis.
Mangstap gindas kogas yobas bingitz neh kakaa bei behh
Yamaha udéh terkoco-koco neh kena mental MM93 cakkk
Filosofi dan DNA Marc Marquez kembali di usia 20 cak. N93RIII kali i i ini…..
Marc bikin ngeri Steward memang
Bukan takut kali, mungkin takut dalam konteks yang berbeda, mungkin lebih tepatnya terlalu sangar untuk disingkirkan dari perebutam podium, karena rider honda yang paling mencolok untuk ngacak ngacak podium secara konsisten yang baru dia