Iwanbanaran.com – Cakkk…..Sejak debutnya di MotoGP 2019 hingga pertengahan musim lalu, Quartararo tidak pernah keluar dari barisan depan selama lebih dari empat balapan berturut-turut. Namun kini berbeda karena setelah 3 seri berjalan….Fabio sulit masuk 3 besar. Terbukti pada panutupan FP1 doi mengisi posisi ke 8 setelah sebelumnya berada diposisi 2. Menurutnya doi terlalu bernafsu sehingga lap time justru drop. Dan yang mengejutkan cak doi kembali menyoroti top speed. Walaahhh.
Menurut Fabio, kesulitan terbesar saat ini adalah time attacking….
“ Aku merasa cukup baik dalam hal kecepatan. Tapi masih lemah untuk time attacking, aku masih berjuang. Dan aku rasa aku terlalu over saat membalap. Jadi besok kuncinya adalah tetap tenang dan mencoba tidak mengerem terlalu keras agar bisa melahap tikungan dengan mulus terutama keluar tikungan. Karena dengan motor ini jika kamu melakukan kesalahan kecil kamu akan langsung berada di belakang, jadi kalian harus mengambil racing line dengan super presisi….” serunya. Fabio menambahkan…
“Karakter motor baru memang berbeda. Tahun lalu aku benar-benar bisa merasakan limitnya. Namun tahun ini, tidak. Hari ini aku membuat dua penyelamatan bagus (dari crash), tapi aku tidak merasakan ban bergerak sebelum [itu terjadi]. Kami belum memiliki basis yang pas, jadi kami perlu menemukannya dan kemudian mencoba untuk sepenuhnya masuk ke mode default dimana kami tidak mengubah basis motor setelahnya [race ke race berikutnya]. Tapi yang jelas saat iki tidak merasa nyaman dengan motornya. Kami harus menemukan solusi supaya kami dapat benar-benar meningkat...” tukasnya…
Yang mengejutkan cak….Fabio kecewa dengan top speed M1 yang menurutnya makin kelihatan kelemahannya. Alih-alih horsepower meningkat, namun ternyata kecepatan tertinggi rata-rata Quartararo hanya berada diangka 335,8 km/jam, membuatnya berada di bawah grafik kecepatan, yang dipegang Brad Binder dengan rata-rata 342,4 km/jam.
“ Top speed kurang bagus, aku tidak tahu kenapa. Mudah-mudahan besok kami bisa menemukan solusi untuk menambah kecepatan puncak, karena hari ini top speed kami jauh lebih rendah dari yang diharapkan,” tegas Quartararo. Pembalap Yamaha juga mengkritisi kondisi aspal di tikungan 12 yang menurutnya sangat parah. ” Tikungan 12 adalah bencana. Bumpy parah tapi untung treknya tidak buruk. Jadi secara umum aku merasa treknya cukup oke. Tidak lebih buruk dari tahun lalu, hanya di tikungan ini yang jauh lebih buruk.” tutupnya….
Last…tidak seperti Fabio, ternyata Morbidelli kembali kesulitan dibandingkan Argentina. Franco Morbidelli hanya tercepat ke-16, menggagalkan harapannya untuk langsung melanjutkan kecepatannya yang kuat di Argentina. “Franky menemukan dirinya kesulitan. Dia tidak memiliki feeling yang baik seperti di Argentina. Jadi kami harus bekerja keras untuk itu…” tutup Meregalli. Semangatttt yuk Yamahaaa !! (iwb)
Koco-koco laaa….
Kocogillaa….
Sirkuit Austin gak cocok sama M1 Klothok
Josgandos
Gandhoss Sekali Ini Cak
Marc feat HRC kapabel bangetz di 380kmh cuiyyy
Dari samping M1 kliatan motor ecek kedut murahan
Lama lama Fabio pindah pabrikan ini,, pake seragam oranye jepang,, yang oranye jepang , pindah pake seragam oranye ostria
Kita lihat sj spt apa fabio nanti