Iwanbanaran.com – Cakkk…..sepertinya pro kontra terjadi atas bakal datangnya matic terbaru 125 Suzuki yang diduga bernama AVenis 125. Terbukti banyaknya komentar terhadap isu bakal diluncurkannya matic dengan design gambot tsb. Yang unik cak.. Banyak dari para komentator mempertanyakan kenapa Suzuki Indonesia malah membawa Avenis 125 bukan Saluto 125 yang jelas-jelas banyak menunggu kehadirannya di Indonesia. Pertanyaan sebut dilontarkan dari berbagai kolom komentar sehingga IWB akhirnya berinisiatif untuk meracik artikel khusus agar sampeyan tercerahkan. Nah….kenapa Suzuki Avenis 125 bukan Saluto 125 ? ini jawabannya…

Cakkk??sebenarnya kalau sampeyan mengikuti warung ini….beberapa kali IWB sudah mencoba ngepush Suzuki Indonesia untuk mempertimbangkan Saluto 125 ke Indonesia. Sebuah motor yang menjadi pusat perhatian karena desainnya yang Italia banget. Sayang banyak kendala yang membuat potensi sang kuda besi sepertinya sulit masuk kesini. Saat itu PT SIS sudah berusaha keras untuk membawa skutik hasil karya Alesandro Tartarini yang dibuat di Taiwan yakni Saluto 125 ketanah air….

Konfirmasi ini IWB dapatkan ketika IWB melakukan teleconference dengan pejabat tinggi PT SIS pak Yohan Yahya (sekarang sudah pensiun). Yup?..Suzuki Indonesia sedang mempelajari betul kemungkinan Saluto 125 dibawa ke Indonesia. Sebuah isu yang bukan sekedar isu sebab PT SIS lewat pak Yohan mengakui fakta ini. Beberapa opsi yang sebenarnya ingin ditempuh mereka namun kesulitan utama adalah?.banderol cak. Karena untuk melokalkan sebuah produk tidak memungkinkan jika produk tersebut juga dibuat dinegara lain mengingat investasi pembuatan moulding dll nggak main-main. ??Jadi sebetulnya kalau sudah satu negara membuat model tertentu kita tidak akan membuat model itu karena secara otomatis juga kan jadi double cost di model yang sama?.

iklan iwb

” Dan masalahnya ketika Taiwan membuat motor ini, di sana cost produksinya juga cukup tinggi sehingga ketika kita coba untuk mengkalkulasikan harga jika kita memasukkan Saluto dari sisi competitiveness masih kurang sebab harganya jadi lumayan tinggi, itu yang membuat kita agak menahan diri membawa motor ini sekarang?? seru Pak Yohan tersenyum. Emang berapa harganya jika dibawa ke Indonesia secara CBU ? apakah bisa tembus di atas 40 juta ?

” Enggak sih masih di bawahnya. Disana harga jualnya sekitar 26 jutaan. Kalau dibawa kesini dengan biaya homologasi, tax dll pastinya diatas 30 jutaa. Mungkin antara 33-35 jutaan. Tapi dengan cc segitu akan menjadi pertimbangan orang untuk membelinya...? tutur pak Yohan ragu. Apakah dengan pernyataan ini Saluto sudah fix tidak dibawa ke Indonesia ? Apakah sudah dimentahkan tidak akan dimasukkan ke Indonesia atau masih dipelajari lagi melihat kondisi dimasa depan ? dan jawaban terakhir adalah….gagal. Lho kenapa ?

Karena selain harga, isunya ternyata Saluto tidak Direstui oleh Suzuki Jepang. Alasannya memang tidak jelas akan tetapi dari isu yang masuk ke newsroom IWB…. Alasan yang menyeruak bukanlah karena harga. Opo kuwi ? karena status Suzuki Saluto yang merupakan proyek khusus Suzuki Taiwan. Maksude ? Karena Suzuki Saluto adalah proyek khusus untuk pasar Taiwan yang dimotori oleh Suzuki Taiwan sendiri. Dengan status Equity yang lebih besar dibandingkan Suzuki Jepang membuat Taiwan fleksibel mengembangkan project motor secara independent. Tidak heran mereka secara bebas juga menggunakan desainer dari Italia yakni Alessandro Tartarini. Itulah yang membuat Suzuki Jepang enggan memasarkan Saluto di luar Taiwan. Hmm…repot juga kalau gitu yak…

Sementara untuk Suzuki Avenis 125, status motor ini merupakan Racikan Maruti India yang notabene memang menjadi basis pengembangan Suzuki di Asia. Tidak hanya roda dua karena Maruti India juga menjadi markas produksi dan pengembangan Suzuki roda empat seperti Suzuki Ertiga, Suzuki XL 7, Ignis dll. Termasuk juga roda dua seperti Gixxer, Intruder, Avenis, Brugman 125 dll. Itulah yang menjadi background kenapa justru Suzuki Avenis 125 yang bakal dirilis bukan Saluto 125…

Last…. Otoritas mutlak dari pusat Jepang memang bak buah simalakama bagi para pejabat lokal Indonesia. Sebab seringkali kebijakan mereka tidak sesuai dengan keinginan market yang begitu kuat, justru mereka secara pede memilih varian produk yang berpotensi tidak dilirik pasar. Padahal pabrikan yang sukses adalah pabrikan yang sudi mendengarkan suara orang lokal. Intip saja bagaimana HeroMotocorps India yang justru makin sukses setelah lepas dari Honda. Mengingat pengembangan motor baru menjadi lebih bebas dan bisa mengikuti selera orang lokal tanpa ada intervensi yang justru membuatnya berantakan. So…Suzuki Avenis 125 atau Saluto ? kalau sampeyan sendiri pilih mana cak ? (iwb)

 

 

40 COMMENTS

    • 30 sama 35 juta gak beda jauh, tinggal marketingnya aj gmn ntar promosinya ….. klo bnyak yg minat saluto, kyknya bakal lbh bnyk yg beli drpd avenis ….. saluto terjual 200 unit masih lbh cuan drpd avenis terjual 42 unit, misalnya

  1. mending hidupin lagi tuh moulding2 buat sepeda jaman dulu kayak shogun r, shogun sp, thunder, satria f karbu, satria hiu, tinggal di pakaiin mesin yg baru sesuai kebutuhan sekarang
    mereka malah sekarang banyak yg nyari buat di restorasi lho
    apalagi satria hiu desain duh cakep bgt, sayang harga partnya banyak yg di goreng
    mau restorasi satria hiu ajah bisa hbis 50 juta lebih pakai barang ori

  2. mereka tidak mau jual Saluto 33 juta tapi jual Avenis 30 juta.
    ngono yo ngono mung mbok ya ojo ngono.

    btw kalau masalahnya gak boleh merakit Saluto di sini, kenapa gak bikin skuter yg mirip Saluto buat pasar Indonesia? pakai saja mesin dan chassis punya Address atau Skydrive atau yg lainnya.

    • mereka mau bilang, kalau jualan saluto disini untung dikit, (tapi potensi marketnya bisa jadi akan besar), malah lebih milih jualan ondel – ondel dari prindapan, cuan nya gedhe, tapi pertanyaannya “apakah ada orang khilaf mau beli?” kan gitu, segitu botolnya mereka, ngahaha

  3. 35 saluto, atau 30 si gerobak sorong??????
    Mending saluto kemana mana, pangsa pasar indo itu basicnya pride, contoh sepander yg paling laris kelas ultimate, stargaser juga yg high end yg paling laku…., pasport yg dakar dibanding kelas exceed, begitu juga portuner

  4. Coba aja suzuki bikin shogun 150 R bentuk kaya satria Ru mesin basic satria kalo gak brugman 150 lah malah avenis. Bannya imut bener, gak mikir jalanan di indo kaya kali surut. Pada kenapa ya petinggi suzuki

  5. Terus?in aja, pabrikan yang blas gak bisa dnger maunya konsumen. Pantes bngkrut. Klo ongkos mahala y produksi dalam ngri aja lah pak bambang

  6. Aku wes wegah cak gatekno pabrik.an siji iki, wes jarno karepe dewe kono, berbagai peluang terbuka lebar tpi gk pernah di manfaatno ?.

    Soko awal seneng SUZUKI, sampek saiki wes bodo amat karo produk2.e

  7. Ayo…..seluruh rakyat indonesia jangan beli Avenis 125 biar pihak Suzuki Jepang tau maunya kita Suzuki saluto.

  8. 33-35 yakin masih laku lah saluto, konsumen indo mah selama bntuknya cocok pada beli aja. Dan selama ketersediaan onderdil dan service center lebih mudah drpd kompetitor ane rasa bisa jadi pertimbangan buat beli saluto

    • Betul. harga segitu head to head sama pcx dan nmax. Tapi Saluto masih menang model. Suzuki ini emang pabrikan yang dah embuhlah

  9. Saluto Bagus.. Di jual 35-40 masih byk yg beli.
    Avenis di jual 30jt emang ada yg mau beli???
    Masih ada matic lain yg lebih Bagus bentuk nya.

  10. Kenapa nama motor nya gitu? Secara orang indo males ngucap V, pasti dibacanya P. Gak enak didengarnya. Terserah dah mo keluarkan motor macam apa kek, tp kasih namanya yg enak di dengar donk suzuki

  11. Di payoni sing nggenah payu malah wegah, bisnis model opo suzuki ki ???? jaluke sapi di kek i peyek. Remuk bosssss

  12. SUDAH SAATNYA SUZUKI PERGI DARI INDONESIA, PERCUMA PRODUKNYA G ADA YG MENCERMINKAN KEINGINAN PASAR INDONESIA.
    BUAT APA BERTAHAN DISINI KALAU SELALU MENUTUP MATA DAN TELINGA KALIAN
    PAK YOHAN MUNDUR AJA ENTE UDAH

  13. Nggak paham dengan pola pikir petinggi sijuki, lah apanis aja dijual 30juta? Hello.. Secara orang Indonesia pasti milih pakrio, lebih ganteng dan lebih murah juga… Lah mending saluto dong.. Desain oke, harga gak masalah… Ckckckckckk… Sungguh teramat membagonggkan???

    • Lha iya. Kalau pas jejeran di lampu merah sama si Vari 160, pengguna A**nis auto minder, meski harganya lebih mahal

Comments are closed.