Iwanbanaran.com – Caakkk… Beberapa waktu lalu, Michele Pirro hadir di EICMA 2021 dan doi sedikit membicarakan mengenai proyek Ducati di MotoGP. Sebagai tes rider Ducati, doi sudah banyak menguji perangkat apapun yang tertanam pada Desmosedici. Kemudian setelah tes Jerez selesai ia mengatakan bahwa Ducati harus terus bekerja untuk menyempurnakan motor yang tentunya untuk mengantisipasi agar pabrikan lain tidak menyalip Ducati dalam hal pengembangan motor…

?Aku memikirkan semua pekerjaan yang telah dilakukan Ducati. Tapi kami harus tetap bekerja, karena kami tidak tahu apa yang dilakukan pabrikan lainnya. Ini merupakan sedikit sejarah olahraga serta kehidupan sehari-hari, di mana tujuannya adalah untuk mencari yang terbaik. Kamu selalu dapat melakukan apapun dengan lebih banyak dan tanpa mengambil langkah mundur ataupun membuat kesalahan, karena kamu mencari sesuatu dengan segala cara” ujar Michele Pirro via motosan.

Pirro juga menjelaskan hingga saat ini motor Ducati sudah hampir pada level sempurna. Selain itu, pada masa lalu Ducati memang banyak diremehkan karena motornya yang inferior. Namun sekarang cak, Pirro menegaskan Ducati telah berhasil menjadi tolak ukur bagi pabrikan manapun bahkan insinyur Jepang sudah banyak yang mengambil inspirasi dari Ducati. Wiss, Ducati sudah berkembang jauh dan selalu menjadi yang pertama khususnya dalam pengembangan teknologi. Dan mesin Desmo sudah tidak diciptakan hanya untuk Casey Stoner namun sekarang sudah mulai ramah untuk semua rider Ducati kangbro…

iklan iwb

?Sepuluh tahun yang lalu ketika aku bergabung dengan Ducati, tidak ada yang menginginkan motor kami. Namun, sekarang kami telah menjadi tolok ukur dan bahkan orang Jepang mulai mengambil inspirasi dan menyalinnya. Sangat menyenangkan melihat motor yang terlihat seperti Ducati, yang menegaskan bahwa kami telah melakukan pekerjaan dengan baik. Sebelumnya, mungkin Ducati adalah motor yang dibuat hanya untuk rider seperti Stoner, tapi sekarang motor kami sangat ramah untuk semua rider” tambahnya.

Terkait dengan cederanya Marc Marquez, Pirro sangat berharap Marc bisa cepat pulih dan bisa bertemu dengannya pada tes Sepang nanti… ?Sebagai seorang atlet aku minta maaf, juga karena aku sadar apa artinya cedera. Dia (Marc Marquez) selalu balapan dengan seru dan menyenangkan. Aku menunggunya di Sepang, karena itu bagus untuk membuatnya kembali ke jalurnya” tutup Michele Pirro….(RA iwb)

32 COMMENTS

    • ngoahahaha, insinyur japan tertawa baca statement piro.
      memang italiano suka berbangga diri entah seperti apa kondisi mereka sejatinya

      • Kuoplokkk kkkkkk gak mo niru endonesa…. Negri atelantis….. Cerdas-cerdas dan canggih-canggih……
        Kuoplokkk and kululll……

    • Betul jg dibantu dorna jg dgn pke magneti. Nah insinyur jepang juga pintar kan. Masak sebegitu cepat bisa meniru teknology ducati. Bisa saja mreka sudah menyiapkan cuma belum mengaplikasikannya lebih dulu. Ducati lakukan segalanya karena dengan sumber dana besar ingin menjadi juara dunia lagi. Sedangkan pabrikan jepang sudah merasakan jurdun bbrp kali sprti honda dan yamaha. Dan mreka penjualan motornya juga sebagian besar dr cc kecil dan mogenya gak kalah laris karena harga lebih terjangkau. Bahkan kawasaki saja main aman cuma di wsbk,karena merasa penjualan moge juga 11:12. So ducati ingin tunjukkan sbg yang terbaik. Kita liat musim depan.

  1. Gara2 Insinyur Ducati,motor sekarang bentuknya aneh2,secara visual ga cantik n ga indah di pandang mata,lama2 sayap moncong F1 di pake juga.

  2. Ente bikin winglet sebenarnya kami juga bisa , dan kami juara dunia sekian kali…Kate Hnd , ente juara ? ?

  3. Sulton Hnd off 20 tahun pun…belum tentu capaiannya bisa diraih Duceti…bahkan rivel terdekat pun gakkan bisa ?

  4. Mungkin sudah saatnya ECU balik lagi ke inhouse, kan ducati sudah bisa bersaing digaris depan setelah sekian lama??

    • Nangis bombay yg ada ntr pabrikan ducati kl ecu dbalikin inhouse.. cm ada Honda vs Yamaha lagi,aplg ban pake bridgestone alamat suram pabrikan lain wkwk..insinyur jepun senyum mesem2 liat komentar pirro

  5. Ya begitulah orang-orang ducati (italy) hanya suka menyindir tapi tidak mampu membawa pembalapnya juara dunia.

  6. paling parah si ngundah cakkk, moncong nyontek m1, fairing nyontek ducati, holeshot nyontek ducati. tabiatnya nyontek sama kaya di sini

    mueheheheh pantes zong ngebadut hasil nyontek

    ????????????

    • Sept gua bilang , Hnd off pun 20 tahun…capaiannya belum tentu bisa disamain pabrikan lain .. ?

        • Seamless shift gearbox ngakak baca komen tae ayam kek komen loe…dimari iss, acg starter, side stand switch, lampu led, scoopy, pcx say go to hell with your shit??

    • Klo air intake bukannya nyontek M1, tp motor honda sebelumnya, holeshot marq gapake klo yg slain marq pake, winglet semua niru. Bukan bela honda, tp emg gitu

  7. Yahama boleh nyontek Raihan Sulton Hnd , Tropy masih kurang banyak? Boleh diduplikat dipasar Senen
    Mueeeehehehehehee?

  8. DORNA mengeluarkan aturan ECU 1 merk supaya bisa mengangkat ducati lebih kompetitif dan gk ada dalam sejarah mesin eropa merajai dunia balap dalam waktu yang lama

  9. Ya ndak papa berbangga kayak begitu.

    Faktanya motor & mobil jepang yang menguasai dunia.

    Prestasi beneran itu kalau bisa jual motor mass production, laris manis kayak cilok.

  10. Justru tahun depan perebutan gelar bakalan panas……8 rider ducati saling rebut podium….wkwkwkwkwk…..alamat cakar cakaran sendiri

  11. di F1 mesin Hoda sudah membuat kalang kabut semua tim, gak kebayang kalau honda ngamuk di motoGP. HRC masih agak nyantae karena Marc gak Fit, dan Gpp suzuki dan Yamaha juara (masih 1 Bangsa), juga krn Juaranya merekan tanpa Marc adalah versi Lite.

  12. Au dah….. Sapa yg betul…. Awalnya memang Ducati lebih dulu menggunakan winglet dan diprotes oleh pabrikan lain. Nahhh… Sekarang justru semua pabrikan menggunakan winglet.

  13. Sudah saatnya kejuaraan kasta tertinggi dijadikan 1 pagelaran bergengsi. Kelas C Moto E, Kelas B WSBK dengan aturan tanpa ada kontrol traksi dan pengaturan elektronik serta Kelas A MotoGP yang membebaskan segala macam teknologi, konfigurasi mesin, desain juga pemilihan penyedia merk ban. Batasannya hanya jumlah cc. Nggak perlu lagi ada pertunjukan Moto2 dan Moto3 di kasta tertinggi FIM. Kelas dewa yang ikut hanya memang yang punya skill dewa, bukan karbitan.

Comments are closed.