Iwanbanaran.com – Cakkkk….perjuangan tiada berakhir. Kisruh sirkuit Mandalika terus terjadi. Mulai dari pembatalan race ATC oleh Dorna karena kurangnya Marshal, dan sekarang yang terbaru Dyan Dilato selaku Head of Operational Sporting MGPA mengundurkan diri karena adanya friksi internal yang berkaitan dengan Marshal pula. Dan sekarang karena race sudah mepet akhirnya Indonesia meminta bantuan Malaysia untuk ngirim Marshal ke Mandalika. Tercatat ada 19 Marshal yang sepertinya di sewa oleh Mandalika agar gelar WSBK bisa dilakukan. Sebenarnya apa yang terjadi ?

Harus kita akui persiapan Mandalika sirkuit untuk menggelar balap internasional sangat luar biasa dari sisi sirkuit. Namun juga harus kita akui kondisi ini berbanding terbalik dengan SDM-nya. Terlihat persiapannya memang masih perlu banyak di improve cak. Karena menurut Dyan Dilato selaku mantan Head of Operational Sporting MGPA….marshal yang ditugaskan untuk mengawal jalannya race kurang siap. “ Pada hari Sabtu semuanya sudah lengkap, ada 350 marshal. Namun dihari minggu mungkin karena pekerjaannya berdiri dan kepanasan para marshal yang datang sedikit. Itulah kenapa race dibatalkan…” ujarnya via liputan6….

Sepertinya banyak hal dilapangan yang mungkin memicu terjadinya friksi internal. Puncaknya Dyan Dilato selaku Head of Operational Sporting MGPA mengundurkan diri dari jabatannya. MGPA (Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku bagian dari ITDC Group, memastikan penyelenggaraan MOTUL FIM Superbike World Championship (WSBK) Idemitsu Asia talent Cup (IATC) pekan ini tetap berjalan…

iklan iwb

Kami atas nama perusahaan mohon maaf atas perkataan beliau yang menyakiti hati warga NTB terutama tim marshal. Kami paham bahwa menghina dan apapun yang terjadi di lapangan bukanlah hal profesional. Maka dari itu, beliau secara resmi telah mengundurkan diri dari MGPA. Ke depannya segala sesuatu yang dilakukan beliau tak lagi menjadi tanggung jawab MGPA.? cetus Dirut MGPA -Ricky Bheramsyah….

Jadi cak….jelang detik-detik penyelenggaraan race WSBK Mandalika sudah ada tiga kejadian yang kurang “proper” dan membuat kita tepuk bathuk. Yang pertama adalah ” unboxing Ducati”….yang kedua adalah pembatalan race ATC…dan yang ketiga pengunduran diri Dyan Dilato dari jabatannya selaku selaku Head of Operational Sporting MGPA karena berbenturan dengan marshal. Emboh IWB kok jadi mumet yo…

So…kita sebagai warga Indonesia yang berharap besar balap pembuka ini menjadi gebrakan dinegeri ini cukup was-was cak. Kenapa ? sebab WSBK adalah kunci kesuksesan jika ingin menyelenggarakan Motogp. Jika semrawut diawal takutnya akan ada review dari Dorna yang membuat mereka ragu menyelenggarakan Motogp di Indonesia…kan mumet cak..

Pada kondisi darurat akibat kurangnya marshal yang pro, akhirnya bisa dipastikan Indonesia meminta bantuan Malaysia guna mendatangkan marshal dari Sepang. Walaupun jujur sedikit mengejutkan namun IMHO adalah cara terbaik mengingat para marshal ini sudah memiliki jam terbang luar biasa di balap internasional. Informasi ini bisa akurat cak sebab sudah dikonfirmasi media sirkuit Sepang Malaysia bahwa mereka akan mengirim 19 personel marshal dari Sepang International Circuit Malaysia ke Mandalika Lombok guna membantu penyelenggaraan WSBK dan IATC di sirkuit Mandalika hari ini….

So….ini harusnya menjadi pembelajaran buat panitia supaya persiapan tidak hanya fokus pada sirkuit namun juga SDM yang menjadi “core” jalannya race. Kita doakan lancar karena IWB sendiri insyaallah akan berangkat besok….semangattt !! (iwb)

64 COMMENTS

  1. Lohh kui loh cak… pingin sana sini bangun internasionale sirkuit gayane wong2 duwur ki
    … buang2 anggaran ..sementara siji we bonjrot kyak gitu… mbok ya fokus 1 aja .. pembangunan fisik genjar bgt ..SDM NYA mletre caaakk..

    • Setujuuu, dan yang paling menjijikan adalah pemberitaan yang terlalu melebih-lebihkan.. hype banget. Eh kenyataannya, memalukan.. maksa banget serba ingin disejajarkan dengan segala yg terbaik di dunia. Prett

    • SDM saja yang susah diajak maju.. maunya enak…minim pengorbanan, dan kalau komrn ngritik paling yahud….jian mletre juga sampeyan ternyata…

    • Salahkan panitia Penyelenggaranya. Disini dibutuhkan banyak sekali personil nya , dari atas hingga paling bawah

      • tidak ada Personil2 yang sudah profesional yang berada di sirkuit itu dalam menangani sebuah even balapan

        • Tukang jaga gardu listrik dan tukang jaga perkabelan saja wajib ada. Apalagi yang bersentuhan langsung dengan balapan.

          • Menyalahkan Marshall ? Salah.
            Mereka cuma direkrut dengan tanpa pelatihan yang diwajibkan regulasi.

    • Marshall dan operator lainnya Seharusnya menjalani pendidikan khusus setelah direkrut , tapi ini tidak.

    • Semua serba dadakan tanpa Persiapan , salah siapa? Salah panitia penyelenggaranya .
      Personil2 ini harus direkrut 1 tahun lalu , dimana badan penyelenggara sudah dibentuk.

    • Personil profesional itu tudak bisa dibikin sekejap. Butuh latihan lama. Ini ujug2 pingin menyelenggarakan ajang internasional. Ya ajur jum. Kenapa ga bikin balapan lokal dulu kej road race, ato one make race dulu. Biar panitianya bisa latihan

    • Heboh menyalahkan Marshall.
      Tapi mereka lupa , pendidikan pelatihan tidak diberikan . Hanya memberikan seragam . Dan khabarnya ..mereka pun tidak dikasih perangkat yang seharusnya mereka gunakan dalam balapan. HT / radio pun tidak ada , makan tidak d kasih , ya mereka bisa mengerjain apa dan bagaimana ?

    • Perekrutan Personil2 yg terlibat disirkuit harusnya juga transparan. Jika perlu publish , bagaimana perjanjian antar penyelenggara dengan mereka juga harus terbuka

    • Mereka memang digaji atau tidak , harus terbuka. Apalagi tugas yang mereka emban harus dipertontonkan. Apakah mereka sudah pada trampil atau belum

    • Membuat rumusan harga tiket, itu yang paling tokcer ….hingga melupakan hal yang paling penting

    • Jangan salahkan publik yg menilai negatif pada panitianya , kenyataannya memang sept itu. Persiapan memang N0l

    • Jangan2 tar kamera yang ada ditikungan 10 gak ada arus listriknya..malu2in Lagi deh
      Hal2 kecil dan detil wajib diinspeksi

    • Selain Sirkuit , penyelenggara… jangan lupakan 1 hal yang wajib : mental penyelenggara beserta kru2 yang terlibat di even Akbar sept ini.

  2. Setidaknya dengan begini bisa tau sebab musabab marshal banyak yg mogok dan bisa dicarikan solusi untuk kedepannya. Marshal tidak bertanggung jawab alsannya apa? Kalo memang karena pribadinya ya untuk balapan kedepan ganti dan adakan pelatihan marshal dri seluruh Indonesia, kalau memang karena kurangnya perhatian dri panitia (makan, minum, fee, dll) ya ditingkatkan. Semoga gelaran WSBK dan nantinya MotoGP berjalan baik.

  3. Sudah saya tebak cak. Pasti dri sana problem nya . Ttp ajj masih ngotot mau pke yg bru dri lokal.. Tpi. Merka sendiri mental nya belum siap. Dri segi aspek fisik. Loyal dlm bidang kerjaan merka blm siap.. Bahkan wawasn untuk di dunia balap terutama marshal merka blm tau sama sekali.. Di tambah umur merka msih labil. Harus nya minimal 30thn . Klo rekrutan dri bawah 30thn terutama baru lulus sekolah.. Piee cakk.. Hadeh.. Sekolah ajj online cak. Lulus juga online pula jdi pemahaman segala sesuatu buram..

      • Di luar orgnya tua tua.
        Gmn sih lo.

        Nmny jg indo.
        Mempekerjakan org luar salah.
        Di suruh kerja salah.
        Dasar emg mental badut. p*ng***s jalann.
        Ngak mau capek Dikit. Makanya gak maju maju

  4. Pas awal-awal banget ada race free practice sempat saya komen masalah marshall yg kurang gercep wohh langsung banyak dpt hujatan dr netizen yg katanya “harap maklum, kan masih pertama, dsb..dsb..” skrg kejadian bener kan akhirnya berbuntut panjang. Makanya kalau mau maju jangan baperan kalau di kritik demi kebaikan.

  5. Dulu saya bilang sirkuit ini belum siap gelar event internasional taun ini malah di bully di yutub, di bilang gk optimis lah dll? nyatanya memang benar, bikin sirkuit ga melulu bangunan jadi siap balapan, tapi SDM, faktor penunjang nya juga perlu di siapkan, ya inti nya WSBK bulan ini terlalu maksain buat Mandalika

  6. Menurut pendapat saya sih ini terlalu dipaksakan.
    Baik infrastruktur apalagi SDMnya, agak ngeri2 sedap juga melihatnya yang ‘terlalu cepat’ selesai dan yang dikuatirkan semua pihak akhirnya terkuak satu-satu.
    Masalah SDM ini salah satunya, sumberdaya yang berpengalaman tentunya bisa didapat dari banyaknya event dan kegiatan balap di sana, dan tentunya yang bertaraf internasional.
    semoga sukses deh penyelenggarannya, karena infrastruktur yang lainnya sepertinya belum stress test ya?

    • kalo gak dipaksakan, kapan kita mau maju ?
      justru dengan dikejar deadline plus ada penalty gini kita bisa berlari.
      nooooh liat sentul. karena gak pernah dikejar2 even internasional jadi lambat progres nya, bahkan arrc aja batal. itu baru regional.

  7. NAAHHH.. JOSSS!!! AARTIIKEL KI NGENE IKI LHO WAN!!! MUANTEP PUOLL!! JOSSS, TAK AKONI IKI BERITA WUAPIK POLL!!! LANJUTKAN!!!

  8. Profesional,…Mental….yg perlu dibangun untuk meningkatnya SDM kita….bukan karena sering makan mie instan semua jadi terbawa instan…….

  9. Kalau gak ada beginian, mungkin tidak ada hal yang buat membuka wawasan, yang mana memang Standar Internasional itu tinggi, jadi memang gak main2. Untung ada IATC untuk gladi , jadi lebih siap untuk WSBK

  10. MotoGP atau GP 500 tahun 1997 sudah mengaspal di Indonesia, kenapa sekarang begitu heboh, hype dan overproud, kenapa ga belajar dari penyelenggaraan 1997, OK banyak hal berubah di MotoGP tapi nyatanya Indonesia sukses, hanya karena krisis saja 1998 tidak berlanjut. Sudah 24 tahun berlalu masa tidak bisa lebih baik??

  11. Pas pelaksanaan pasti akeh penonton berlarian nyebrang lintasan, kyo di anggep road race biasa (balap pasar senggol)????

  12. Mungkin kalau mendapat upah harian bisa lebih semangat.

    Seseneng-senengnya bisa nebeng lihat balapan gratis, kalau berdiri seharian kepanasan tanpa dibayar, lumayan malas juga kalau dipikir-pikir.

  13. kalo bisa Cari marshal yang suka sama balap cak, jadi walau ujan atau pun panas mereka gak ngelu karna kerja sambil nonton hal dia suka.

  14. warga +62 kalo gak ada duit nya, apalagi cuma sukarela yoooo moh cak… coba deh, gaji marshal 20 juta /orang, yakin gak pada rebutan jadi marshal ? ???

    • Akibat memaksakan semua marshal diborong org Lokal, sementara kwalitas SDM tdk memadai, padahal dr sentul Sircuit awal mau bantu Marshal, skrg sentul sircuit tdk mau kasih marshal lagi, dan akibatnya pakai dr malaysia.. Inilah Potret org Lokal yg selalu merasa mampu.. Sprti menolak tenaga asing padahal mampu kerja juga tidak alias pemalas besar bicara saja..

  15. inilah repotnya dengan adanya aturan dr pemda setempat utk mengutamakan penggunaan masyarakat lokal untuk semua pekerjaan dilapangan …. makanya marshall kebanyakan dari lokal yg belum punya pengalaman …. emang gampang jadi marshall, cuma naikin bendara aja ….. setelah semuanya sudah berantakan baru diperbolehkan.

Comments are closed.