Iwanbanaran.com – Kangbro….banyak yang heran dengan buruknya penampilan Iannone di atas mesin GSX-RR. Sulit merangsek kedepan serta sering dlosor menjadi tontonan setiap race The Maniac. Sentuhan doi saat di Ducati benar-benar hilang. Sebenarnya apa yang terjadi dan kenapa sepertinya begitu sulit?. Bos Suzuki angkat bicara soal ini….
Suzuki awalnya menaruh harapan cukup besar pada Iannone. Namun mereka tidak menyangka proses adaptasi sang Italiano berjalan diluar dugaan. Tidak heran kevin schwantz memberikan kritikan pedas terhadap Iannone. Sang legendaris bahkan menuding Iannone hanya membuat buruk image Suzuki yang seharusnya tidak berada dibarisan belakang…..
Di Catalunya, Iannone hanya mampu finish ke 16 dengan jarak 46 detik dari Dovizioso. Pada sesi free practice di Sachsenring lebih parah?.menempati urutan buncit (24) dan tanpa poin saat race karena crash. Secara umum Iannone tetap mengeluhkan perkara elektronik dan sulitnya motor masuk tikungan. Dan ternyata kondisi tersebut disoroti?Kevin Schwantz yang menganggap Iannone rusak citra Suzuki?.
??Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi didalam tim. Aku tidak terlalu dekat dengan mereka. Tapi aku tahu berdasarkan pengalaman dan aku rasakan ada yang salah. Hanya ada satu jalan, keluar dari sana dan bekerja lalu mencoba. Kamu harus kerja lebih keras untuk mengembalikan semuanya?
” Pada kasus ini aku rasa motor tidak separah dibandingkan dengan tim lain. Iannone tersesat karena sepertinya dia ingin Suzuki seperti Ducati. Namun motor ini tidak akan pernah menjadi Ducati. Kamu harus gali potensi kelebihannya, itu yang kamu kudu lakukan. Saat ngobrol dengan dia (Iannone), seolah-olah menurutnya motor tidak punya kelebihan sama sekali?.
? Kamu tahu bagaimana sulitnya berada dibelakang?. Sosok seperti Iannone dengan segudang pengalaman dan yang sudah dilakukannya dimasa lalu seharusnya ada disana untuk bekerja, saat tes melakukan banyak putaran lebih dari yang lain. Dan ternyata saat latihan bebas dia tidak melakukan 30 lap seperti yang dilakukan Marc?.
? Intinya seharusnya dia terus nunggang, nunggang dan nunggang motor lalu kembali memberikan input pada engineering bagaimana reaksi dan respon motor. Jika kamu mendengarkan dia rata-rata hanya mengatakan motor tidak bisa di rem, tidak bisa berbelok dan tidak sesuai keinginan?.
Aku memang tidak mengerti orang Italia. Namun bahasa tubuhnya bisa jadi seburuk itu. Beri mereka (Suzuki) petunjuk. Yang pasti aku sangat sedih dengan situasi sekarang. Semua orang tahu bahwa ini bukanlah motor yang seharusnya berada diposisi ke 20. Dia (Iannone) pernah mengatakan kepadaku?
? Oh Kevin, kamu pasti tidak percaya?.motor tidak bisa berhenti, tidak bisa berakselerasi..tidak bisa berbelok. Namun saat kamu melihat pada race lain, dalam pandangan mataku motor tidak seburuk yang dia ceritakan. Aku harus jujur katakan apa yang aku lihat dan rasakan?.??tutup?Kevin Schwantz saat itu. Kuwi yang bicara mantan pembalap Motogp. Bagaimana dengan Suzuki??…
Suzuki lebih berhati-hati merespon hal ini. Menurut Davide Brivio…masalah utama adalah proses adaptasi karena Ducati dan Suzuki memang beda karakter. “ Sebenarnya saat tes di bulan November performa Iannone tidak terlalu buruk. Tapi masalah mulai timbul ketika race dimulai. Menurutku…hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mesin kami memang sama sekali berbeda karakter (dengan Ducati) sehingga butuh penyesuaian….
” Kuncinya dia pertama-tama harus menemukan jalan dan mengembangkan setingan nyata untuk membangun rasa percaya diri. Kami juga bekerja secara intensif untuk memenuhi permintaan dan keinginan kami. Sepeda motor juga harus disesuaikan dengan itu. Jadi harus dua-duanya yakni motor serta pembalap itu sendiri harus digabungkan. Dan kominasi ini memang belum sempurna….” seru Davide via speedweek….
Last…Suzuki saat ini sudah menguji sasis agar traksi ban belakang meningkat. ” Di Barcelona, kami sudah menguji frame yang berbeda untuk memperbaiki traksi. Salah satu masalah terbesar adalah kurangnya grip pada roda belakang – terutama saat keluar tikungan. Kita perlu membuat ban bekerja lebih baik. Oleh karena itu, kami mengerjakan sasis dan elektronik. Mesinnya tidak terlalu buruk. Kami kompetitif. Itulah sebabnya kami berkonsentrasi pada ban, grip dan elektronik…”?tutup Brivio. Iannone ?. Nggak nyangka seburuk ini yo kang. Koyone Suzuki mumet tuh …..(iwb)
Pertamax diamankan cuuuyyy ??
Juoosss sampean .. ..
Ianonne keknya perlu masuk akademi Predator Racing Team
Biar dia ouwlang bs memahami inline, L n V engine
Ndompleng jaringane sampean kayaknya enak yoo lek buat nugas, yutuban, dll ???
Kang Bagong tak berdaya????
Kesalip di tikungan.. asyeeemm..
Bagong ndlosorr salah pilih ban.
Kang Bagong lg cari batu akik di gravel ???
Artikel e duowuwooo poooollll leeekk ??
Mburu petromax dolo baru baca??
Lama bgt mbacanya.
Ke overtake Wkwwk
Dahulu kn komentar sblm baca kang?
Bisa jadi rossi tahun depan pindah suzuki ,ianone pindah aprillia :p
Dr awal udah g percaya kemampuan motor y bakal susah.. Mending ganti rider lain aja yg mau kerja keras..
Tul hahaha shrusnya lorenjo yg masuk sujuki
ini salahnya suzuki ga punya rider yg bs develop motor. Rider yg bs kasih inputan ke tim..
ianone tipe rider yg terima jadi..
Benerbanget
Duh sekarang suzuki jadi lebih buruk ya moga kedepannya menjadi lebih baik semngat suzuki
Nyimak
Apa cuma ane ato ada yg Laen yah
Yg merasa seperti dejavu????
Ekekekekek???
Perlu tukar motor sama hohe lorenzo
mg ada jln keluar bt suzuki, pembalapnya bgs-mtrnya jg bgs tapi g pernah klop 1 sm lain.
Durung iso muv on
kemungkinan ianone gak suka dan jijik dengan suzuki.
V/L engine ke inline butuh adaptasi diawal.
inline ke V/L engine juga butuh adaptasi.
jadi penasaran untuk naek kedua tipe mesin tersebut. tapi apa daya cuman bisa ngerasain 1 silinder mesin tegak ama mesin tiduran doang.
iya, jd melas liat pembalapnya..