Iwanbanaran.com – Cakkk…. Seperti yang kita semuanya Ducati memang menjadi pabrikan yang tak terkalahkan hingga sekarang. Motor mereka sangat kencang dan konsisten hampir di semua track dan itu ternyata yang membuat Aleix Espargaro sangat heran. Menurutnya ada sesuatu yang berbeda pada motor Ducati khususnya area cengkraman. Menurut Aleix Espargaro… Ban mereka seperti menempel banget. Yang menjadi pertanyaan bagaimana bisa, adakah sesuatu rahasia yang dimiliki oleh tim Italia??
Seperti rekan setim Aprilia Maverick Vinales, Aleix Espargaro merasa Ducati kini berada di kelasnya sendiri di balapan MotoGP. Bahkan Vinales secara terang-terangan mempertanyakan dominasi Ducati yang menurutnya di luar wajar. Sebab motor mereka betul betul tanpa kelemahan bahkan hampir di semua trek dan ini jarang terjadi di Motogp….
“Aku rasa seluruh paddock bertanya… mengapa [Ducati] begitu cepat dalam segala kondisi,” seru Vinales setelah grand prix Motegi. Disisi lain Espargaro menyelesaikan putaran Race Motegi sebagai pembalap non-Ducati terbaik kedua alias di tempat kesembilan saat finish. Itupun 30 detik dari pemenang balapan Francesco Bagnaia. Aleix mengungkapkan rasa herannya terhadap gap ini…
“Jaraknya tidak masuk akal, jarak ke pemenang sungguh luar biasa. Kami sama sekali tidak memiliki cengkeraman. Sungguh luar biasa perbedaan dalam hal cengkeraman dengan Ducati. Ketika Ducati menyalipku, tidak ada yang bisa aku lakukan, aku sliding sepanjang tikungan, selip. Aku ingin sekali mendapatkan penjelasan. Namun Sayang aku tidak punya jawaban. Sudah tiga balapan di mana dalam pertemuan teknis dengan Romano [Albesiano, direktur teknis Aprilia], kami hanya mampu membicarakan hal ini…
“Cengkeraman [belakang] yang mereka terjemahkan dari ban, sungguh menakjubkan. Itulah sebabnya mereka memecahkan rekor fastest lap, mereka menghancurkan total waktu balapan lebih dari 10 hingga 12 detik, dan kami tidak dapat mengikutinya. Tidak ada yang dapat aku lakukan. Maverick melakukan pekerjaan yang sangat baik di kualifikasi, tetapi kami melihat saat race kami bukan lawan Ducati….”
“KTM disini sedikit lebih baik. Motor KTM memang sangat bagus dalam hard braking. Tetapi bagaimanapun, Ducati luar biasa. Kemarin dari posisi 1 hingga 7 semuanya Ducati. Sulit dipercaya…” tutup Aleix heran. Dengan empat putaran tersisa, hanya kuartet Ducati Jorge Martin, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Marc Marquez yang masih memiliki peluang matematis untuk memenangkan gelar MotoGP 2024. Sementara Brad Binder adalah pembalap terbaik berikutnya (KTM), dengan selisih sekitar 209 poin dari Bagnaia, diikuti Acosta dan Vinales (-229 poin). Bukti Ducati diatas angin dan inilah yang membuat para pembalap MotoGP lain heran. Apa sebenarnya rahasia Ducati ?? (iwb)
Perihal ban motor Ducati yang sangat menempel ke aspal,khususnya tim pabrikan,ini pernah diulik dan menjadi rasa penasaran bagi Dani Pedrosa yang notabene adalah tester KTM.
Tambah tekanan ban cobak
malah ngambang cak
Jangan2 ada perangkat elektronik ilegal
Sebetulnya pabrikan jepang juga bisa, cuma ya gitu pabrikan jepang dikebiri dengan adanya sesuatu hal,, yaa semuanya pada tau apa ya g dimaksdnkan.. dulu dengan alat mereka, cornering speed yamaha belum ada lawannya. Honda dengan ciri khasnyaaa.. skrang semuanya hilang…
Angin ban harusnya dikontrol sendiri oleh rider. Tidak berhantu paddock, kudu ganti motor.
Ada tuas di stang untuk nambah maupun ngurangin tekanan ban. Kalau ganti karet ban, ya kudu ke paddock dong