Iwanbanaran.com – Cakkk…..kesal dan kecewa dilemparkan Francesco Bagnaia yang mengaku balapannya hancur gara-gara ban. Start di Emilia Romagna dengan tujuan untuk menyelesaikan dua kemenangan kandang yang sempurna, setelah kemenangan Sprint pada hari Sabtu, Pecco ingin mengklaim kemenangan ke-100 Ducati dalam start ke-100. Kemenangan tersebut juga akan menempatkan Bagnaia kembali di puncak klasemen kejuaraan dunia MotoGP, di depan Jorge Martin. Namun sayang Pecco crash dan ini membuatnya marah besar. Doi menganggap ban Michelin aneh karena kurang konsisten terutama grip belakang yang akhirnya membuatnya pil pahit. Weaaaladalaah ikiii….

Pecco saat start sudah melesat sukses menggeser Martin kedua. Semuanya tampak berjalan sesuai rencana Pecco, tetapi tanda-tanda peringatan muncul ketika kecepatannya makin drop. Pecco hanya mampu menetapkan lap time 1 menit 31 besar. Sedangkan Martin dan Enea 1 menit 31 kecil. Merasakan kelemahan Bagnaia, Martin dan Enea Bastianini menyalip di lap 4 dari 27, lalu menjauh. Pecco bertahan di posisi ketiga dan, setelah tertinggal 1 menit 32 detik di lap-lap awal, tiba-tiba bangkit dan mencetak rekor lap baru 1 menit 30,877 detik pada lap 15 keatas. Disinilah bencana terjadi. Pecco crash dan marah dengan kondisi bannya….

Screenshot

“Setelah start, aku berkata ‘Oke, aku bisa mengatur kecepatan dan aku bisa mengendalikan jarak. [Namun] tiba-tiba aku kehilangan banyak waktu di semua akselerasi. Aku kehilangan grip ban belakang di lap pemanasan di tikungan terakhir. Lalu aku kehilangan traksi ban belakang di lap pertama di tikungan 13. Ban belakang mulai bekerja setelah 15 lap, sesuatu yang luar biasa!”

iklan iwb

” Aku sudah mengalami beberapa masalah dengan ban depan yang terkunci sejak awal balapan, jadi meskipun ban belakang mulai bekerja dengan baik setelah 15 putaran dan mencatatkan lap tercepat dalam balapan dua kali berturut-turut, aku tetap berusaha untuk berhati-hati, terutama saat mengerem. Aku lalu mulai memacu motor, tetapi tanpa menggunakan terlalu banyak ban depan karena aku tidak merasakan sensasi yang baik dengan ban depan. Aku mengerem 18 atau 20 meter lebih awal dari putaran tercepatku dan tiba-tiba aku kehilangan traksi ban depan ketika posisi motor masih tegak belum rebah [miring]….

“ Ini Aneh karèna tidak mungkin kehilangan ban depan [seperti ini] jika kalian race dengan kondisi dry. Semuanya cukup aneh hari ini, itu terjadi pada kami dua kali dalam tiga Grand Prix terakhir, jadi mungkin itu akan terjadi pada yang lain di Grand Prix berikutnya. Ini membuat kami sangat kecewa karena Kalian sudah bekerja sangat keras. Kamu yang tercepat, terkuat. Kamu tahu potensimu memenangkan balapan. Dan kemudian ada sesuatu yang berada di luar kendalimu, membuat hasilmu seperti ini….

“Mudah untuk mengatakan bahwa aku bisa saja [mundur dan] finis ketiga, tetapi ketika kalian memiliki potensi, ketika kalian memiliki kecepatan dan kalian mengendalikan kecepatan, lalu terjatuh… ini Sungguh memalukan. Aku jelas sangat frustrasi dan marah karena itu tidak boleh terjadi di kejuaraan kami. Tetapi begitulah adanya. Kami akan bekerja keras lagi seperti biasa. Dan kami akan mencoba untuk menang, tetapi tentu saja terkadang kami membutuhkan sedikit keberuntungan,” tutup Bagnaia….(iwb)

7 COMMENTS

  1. Ada masalah ban, bertahan di P3, tapi merasa punya potensi, geber … jatuh!!! Yg salah adalah ban Michelin!!!

    Meski pecco mungkin scr taktik mind game bertolak belakang dgn rossi, tapi jika adalah crash, cara kambing hitamnya mirip … bisa ban, bisa motor, bisa rider lain, dll.

    Padahal race itu selalu ada risiko, kadang mau maksimal tapi gak mau risikonya, begini jadinya.

    Beda dgn marc, mencari tahu limit paket motor sampai crash, baru setelah itu refleksi diri harus bawa motor seperti apa. Dibelain sampai crash berkali-kali dlm practice dan kualifikasi. Yg penting jangan DNF lagi marc. Nabung point. Siapa tahu … masih bisa ngejar point kejuaraan walau tipis.

  2. Heemmmm …..
    Gara gara MM93 nih …… membuat peco nyium aspal (vanik)
    Coba klo musim depan MM93 tetap di satelit pasti beda cerita nih…..

  3. martin juara dunia sepertinya, mengejar martin dengan gap segitu susah, motor sama2 kenceng, kecuali martin bikin kesalahan juga, sama2 error

Comments are closed.