Iwanbanaran.com – Cakkk…kritikan keras dilemparkan Martin terhadap race direction yang tidak memberikan punishment apapun atas manuver Enea yang menurutnya kebablasan. Jorge Martin mengkonsolidasikan kepemimpinannya di kejuaraan, memanfaatkan jatuhnya Francesco Bagnaia untuk meningkatkan keunggulannya atas Pecco menjadi 24 poin. Hasil bagus menuju Mandalika namun tidak menghilangkan sedikit pun rasa pahit di mulut Martin karena manuver Enea Bastianini yang dianggap melewati batas. Martin pun Kritik keras Race Direction…” Mereka tidak konsisten !” serunya. Simak pertanyataan lengkap Martin berikut ini….

“Di lap pertama aku bertarung dengan Pecco dan aku berhasil menyalipnya. Aku sangat cepat dan memiliki race pace yang bagus. Aku tahu Bastianini akan datang dan aku berusaha cerdas, apalagi aku juga melihat Bagnaia terjatuh, Sebelum sign board Pecco ‘Out’, aku sudah melihat di layar bahwa dia crash. Aku mengenalinya dari helmnya. Aku juga tahu Enea sudah berada di belakangku selama tiga atau empat lap. Aku yakin, aku keluar dari Tikungan 3 dengan baik dan menutup racing line, sehingga dia tidak bisa mempertahankan posisinya. Lalu Dia masuk, aku menegakkan motor dan dia menghantamku…

” Banyak hal yang terlintas dalam pikiranmu saat itu. Aku tahu harus menyelesaikan balapan. Aku rasa jika aku tidak berjuang untuk titel juara dunia, cerita akhir akan berbeda. Untung aku tidak crash. Menurutku manuvernya agak berlebihan karena kami berdua keluar jalur. Yahh….memang membicarakannya tidak mengubah apa pun. Namun Sekarang kami memiliki gambaran yang lebih jelas tentang kinerja Race Direction yang tidak selalu jelas dan konstan. Mereka tidak konsisten…

iklan iwb

” Aku hanya berharap jika kedepannya aku melakukan hal yang sama mereka tidak menghukumku. Semoga saja demikian. Tapi aku bukan tipe pebalap yang menyalip seperti itu. Mungkin Jika itu adalah momen atau pembalap lain, aku tidak akan menjabat tangannya selama beberapa hari. Untungnya aku sudah berusaha melatih emosi dan egoku. Aku mengucapkan selamat atas kemenangannya (Enea). Aku hanya beruntung tidak terjatuh. Yang paling penting adalah mencetak 20 poin. Jika saja aku mengalahkan Pecco, aku hanya unggul 9 poin, jadi pada akhirnya lebih baik begini …..

“Btw…kontak adalah bagian dari olahraga kami, tetapi jika seorang pembalap melampaui batas lintasan, ia harus melepaskan posisinya. Aku tidak ingin berbicara terlalu banyak tentang insiden ini karena tidak akan mengubah apa pun. Enea berusaha sekuat tenaga karena dia masih memiliki peluang untuk memperebutkan gelar juara, tapi dia tidak berada dalam situasi yang sama denganku. Apakah dia melakukannya untuk membantu Pecco? Entahlah…tapi Dia masih memiliki peluang untuk menang, jadi menurutku itu tidak masuk akal. Tapi itu adalah timnya dan keputusannya.”

“ Sekarang aku tidak sabar untuk pergi ke Indonesia. Aku menyukai sirkuitnya dan aku ingin mengambil aspek positif dari Misano kesana. Aku senang dengan performaku beberapa balapan terakhir. Aku tahu betul motorku dan limitku, jadi aku sangat fokus pada Indonesia dan balapan berikutnya untuk mencoba mempertahankan margin ini. Btw tentang Ban….selama ini baik-baik saja. Kalau Pecco menyebut ban rusak dan kemudian mulai berfungsi, aku tidak tahu…” tutup Martin…(iwb)

6 COMMENTS

  1. Menurut saya enea agak maksa, kalo martin gak ngalah, mereka berdua bisa crash bersama, tapi martin gak mau itu terjadi krn poin sangatlah penting di saat akhir kejuaraan. Benar bahwa seharusnya race direction memberikan hukuman, setidaknya kalo bukan hukuman pengurangan poin, setidaknya mundur beberapa grid di GP Mandalika saat start.

    Berhubung kemarin balap di Italia, motor Italia, yg nonton kebanyakan org Italia, jadi ya aksi enea bisa dibilang “aman”. Seandainya posisinya dibalik, martin yg nyalip enea seperti kemarin, bisa jadi waktu podium dapat siulan / cemoohan dari penonton.

    Apalagi kalo yg nyalip begitu adl marc. Bukan hanya penonton, rossi mungkin akan datang ke paddock menegur marc.

    Untungnya marc main aman di P3. Yg penting konsisten aja marc. Race di luar Eropa itu sangat menantang, bisa krn tracknya, cuacanya, dll, semua bisa terjadi di MotoGP. Ya siapa tahu kalo konsisten, kans gelar masih ada.

  2. Ya loe tau sendiri lah hohe, wong dulu aja ada pembalap yg dengan sengaja menggiring lawannya keluar trek dan bahkan menendangnya sampai jatuh ga di black flag.

Comments are closed.