Iwanbanaran.com – Cakkkk…..IWB asli cukup kaget dengan berita yang menyoroti anjloknya penjualan tiket Motogp Mandalika. Bahkan persentasenya jauhhh dari target. Ini jelas membuat gelisah dengan eksistensi Mandalika untuk menggelar Motogp. Apalagi WSBK sudah mundur dan sekarang Motogp?! Apa yang sebenarnya terjadi dan efek domino apa yang akan menimpa Mandalika dimasa depan ??

Ulasan artikel perihal Mandalika memang sedang hot cak. Yang pertama dipastikan Mandalika kekurangan dana super fantastis untuk menggelar Motogp 2024. Seperti dilansir Detik, Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) kekurangan dana untuk membayar hosting fee sebesar Rp 231 miliaran. Ini ediannn tenan. Nggak heran rumor berkembang bahwa Motogp akan batal digelar di Mandalika. Namun hal itu dibantah oleh Chairman MotoGP Mandalika sekaligus Direktur Komersial ITDC, Troy Reza Warokka yang mengatakan mustahil membatalkan MotoGP Mandalika 2024 yang tinggal tiga pekan lagi….

“Secara prinsip, ini harus tetap jalan. Karena tinggal beberapa minggu lalu. Kalau ada pembatalan, dampaknya tidak baik untuk banyak pihak. Menurut kami, posisi kali ini harus diperjuangkan untuk dilaksanakan, bukan dibatalkan. Indonesia diuntungkan dengan adanya MotoGP, karena ini country branding-nya bagus dan cakupannya mendunia. Kita banyak diuntungkan lah. Kami berharap dukungan pemerintah pusat lebih konkret, misalnya Menparekraf dengan Wonderful Indonesia-nya…” seru Troy via Detik….

iklan iwb

Nggak hanya masalah hosting fee cak. Karena ternyata penjualan tiket Motogp Mandalika anjlok dari jauh dari target. Bayangin aja….dari catatan hingga akhir Agustus, tiket Motogp Mandalika baru terjual sebanyak 6 ribuan. Sebuah angka yang mengejutkan karena target penjualan adalah 80 ribu tiket. Artinya masih kurang 74 ribuan tiket. Dengan waktu yang sangat mepet….bagaimana bisa tiket sebanyak itu sesuai Target ?

Yahhh kita berdoa semoga sekarang sudah terjual banyak karena angka 6 ribuan disebut Detik per Agustus 2024. Sekarang kan September cak….seharusnya nambah walau IWB sendiri nggak tahu berapa angka pastinya. Yang jelas memang harus ada evaluasi menyeluruh kenapa hal ini terjadi. Kudu ada uluran pemerintah untuk membuat regulasi jika ingin Motogp tetap di Indonesia. Kenapa ?

Sebab dari beberapa testimoni biaya dan akomodasilah yang membuat orang enggan nonton Motogp Mandalika. Ini biang keroknya dan ternyata diakui pula oleh Troy…momok utama masalah adalah biaya Mandalika Motogp yang luarr biasa mahal sehingga orang-orang lebih memilih nonton Motogp Sepang….

“Kita bandingkan dengan MotoGP Sepang, dana Rp 7 juta sudah dapat 3 hari 4 malam, termasuk akomodasi. Di MotoGP Mandalika, Rp 7 juta cuma akomodasi saja. Kemarin mendapat warning dari Pak Gubernur dan kepala dinas bahwa ini harus dikendalikan, karena NTB paling dirugikan kalau harga-harga itu tinggi. Karena apa? Turis hanya akan datang sekali saja dan tidak mau kembali lagi. Kami mengimbau seluruh pelaku wisata, bahwa semua boleh bisnis karena dampaknya bagus, tapi harus logis sehingga komentar turis terhadap akomodasi positif, bukan negatif. Apalagi ini era media sosial,” serunya…

Last…masalah Motogp Mandalika bukan hanya dari pemerintah namun pelaku bisnis setempat. Dan ini yang harus dikendalikan. IWB sendiri pernah mendapatkan testimoni teman yang nonton di Motogp betapa ngerihnya harga penginapan saat Motogp Mandalika. Doi membandingkan dengan Malaysia kenaikan hotel dan penginapan maksimal adalah 20% saat Motogp. Namun di Mandalika kenaikan bisa sampai 100-200 %. Itulah yang menurut IWB harus diatur sebab akan menghancurkan Motogp Mandalika…pelan dan pasti akan terjadi. So…penjualan Tiket Motogp Mandalika anjlok ? semoga ada solusinya cak….(iwb)

20 COMMENTS

  1. sudah jadi kebiasaan di negara ini ketika long weekend, ketika ada event2, semua harga tiket transportasi ikutan naik. ini yang harus di kontrol pemerintah. jangan biarkan mereka mengatur harga seenaknya sendiri. seperti saat lebaran, dengan kereta dan kelas yang sama, naiknya bisa 60%. padahal ya keretanya ya itu2 aja, gerbongnya ya itu2 aja. knp harus di mahalkan dr biasanya. mampus kan skrg klo orang ogah kesana. belum lagi hotel dll yang harganya juga pada di naikin. dan ini lombok, bukan bali yang orang mungkin bisa skalian jalan2 karna banyak pariwisatanya. coba dulu sirkuit di buat di bali.

  2. Dulu rame karena ASN sekitar lobok dapat subsidi nonton langsung dari pemda nya

    selain akomodasi yg mahal juga, jadi pertimbangan warga indonsesia ke sana, ini sama seperti india, klo ada motogp semua harga di naikan gila2an, sampai2 bule , bilang ini perampokan

    mudah2an tiketnya laku terjual, di borong orang2 kaya indonesia

    biar nggak malu2in, motogp penonton cuman 6 ribu orang

    piss

  3. Gua pribadii sih mending lebih milih nonton MotoGP nya di Sepang lah, orang Malaysia aja pun ketawa kalau lihat biaya” nonton MotoGp di Mandalika ini.

  4. Lombok kriminalitas tinggi, sdm mayoritas rendah… Saya sudah pernah tinggal di sana setahun. Sayang memang padahal alamnya bagus dan indah. Bayangkan aja, untuk dari narmada ke bandara aja jika jam 18 sudah rawan begal di jalan

  5. Masalah kedua adalah turunnya animo masyarakat terhadap moto gp. Mengapa? Karena di grid dikuasai oleh ducati. Pabrikan jepang sedang mati suri. Ini berimbas pada masyarakat kita. Karena masyarakat kita itu pecinta brand. Sementara disini motor ducati bisa dikatakan tidak ada. Beda dengan honda,suzuki,yamaha,kawasaki yang tersebar ke pelosok negeri. Ingat,betapa ramainya komentar2 panas netizen saat Rossi,Marquez,Lorenso,ada dipuncak kejayaan.

  6. Nonton MotoGP mulai Ahir era mesin 2T…Moto GP tanpa Rossi buat saya tdk menarik cak, dulu nonton siaran moto GP bisa dibilang wajib, sekarang males cak, bahkan baca ulasannya males. Mengikuti WSBK Jd lbh menarik Krn Toprak & BMW nya…

  7. Mahalnya sih ga ketulungan, belum lagi warloknya pada aji mumpung semua 🤣..
    Kalau saya beberapa tahun kedepan tetap lebih milih nonton ke sepang sih, walau harga akomodasi ke mandalika sudah murah sekalipun.

  8. Klo 7jt bisa all in buat nonton Motogp di Sepang, harusnya Motogp di Indonesia bisa lebih murah biar kompetitif. Namanya anak baru harusnya bisa main strategi ambil pasar. Lagian bikin sirkuit ga strategis lokasinya. Realistislah.

  9. Lokasi kejauhan nyebrang pulau , lautan jelas mahal akomodasi nginep2 , coba ngawe sirkit te neng pulau jawa ,Insa Alloh tiket laku sesuai target.

  10. penonton Indonesia maunya nonton MotoGP gratisan di TV lokal.
    bahkan buat nonton di TV kabel pun gak mau karena harus bayar lagi.
    boro-boro bayar tiket dan akomodasi ke Lombok.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here