Iwanbanaran.com – Cakkkk….seperti yang kita semua tahu, Pedro Acosta finis di posisi kesembilan pada race Minggu di Silverstone. Tidak hanya itu hasil buruk juga ditunjukkan doi di Austria. Walau kecewa tapi Pedro bisa terhibur mengingat doi menjadi pembalap terbaik di KTM di silverstone walaupun hasil di kandang sendiri berbeda. Ia tidak bisa berbuat lebih dari itu, mengingat bahwa akhir pekannya penuh dengan perjuangan. Yang menarik cak…Acosta akhirnya berani bersuara dengan kondisi Ducati yang begitu superior. Menurutnya Ducati banyak diuntungkan dan itu adalah pernyataan pertama dari sang Rookie. Hmm…akhirnya buka suara !!

Acosta menyoroti performa KTM yang semakin terpuruk. Namun doi juga menyoroti kinerja dari Ducati yang menurutnya banyak diuntungkan. Gimana maksudnya ??

“Akhir pekan yang sangat sibuk di mana satu-satunya hal yang aku pelajari adalah perubahan livery motor (bercanda) saat di Silverstone. Austria juga sulit. Itu adalah akhir pekan sibuk karena kami kejar-kejaran dengan waktu sebab aku mencoba beberapa hal. Kami kemudian gagal di Q2, lalu kami mencoba ban keras….melakukan beberapa putaran dengan ban medium. Disanalah aku kehilangan banyak informasi karena aku hanya menggunakannya pada FP1. Melihat bagaimana yang lain bekerja, aku rasa pembalap yang memiliki akses langsung ke Q2 dapat menggunakan Sabtu pagi untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang ban….

iklan iwb

“ Di KTM, kami memiliki akses ke data semua orang. Mungkin kami seharusnya menggunakan sesi-sesi tersebut dengan lebih baik untuk menganalisis perilaku dan performa ban. Hal itu akan sangat membantuku karena aku membalap tanpa memiliki informasi apa pun. Ducati menang karena mereka memiliki metode kerja yang berbeda, memanfaatkan delapan motor di lintasan. Dengan cara ini, mereka dapat mengakses lebih banyak data. Dengan delapan motor, kalian akan memiliki lebih banyak data dan umpan balik…

“Kami akan melangkah maju karena race berikutnya treknya lebih baik. Motor kami lebih bagus saat masuk tikungan lambat, pengereman keras, stop and go daripada tikungan cepat. Ini karena KTM dikembangkan mengikuti indikasi tertentu yang membuat kami banyak memanfaatkan aspek-aspek tsb. Diluar itu seperti Mugello contohnya…ini adalah trek sulit di mana kami sulit untuk meraih kemenangan dan berhasil masuk lima besar adalah hasil yang hebat”…” tutup Acosta….(iwb)

5 COMMENTS

Comments are closed.