Iwanbanaran.com – Cakkk…sepertinya race Sachsenring adalah moment terberat Jorge Martin setelah crash tanpa mendulang poin disaat leading. Rasa frustasi luar biasa bahkan membuat Jorge mulai berulah menendang tembok PIT hingga membuat kru-nya terkejut. Tidak hanya itu Martin mulai berani menghardik bos Ducati yang menurutnya ” Aneh”. Waahhh…panas tenan iki. Seperti apa ? simak detilnya dibawah ini…

Secara tegas Martin mulai berani bersuara pasca gagal mencapai targetnya untuk menjadi pembalap factory. Crash di Jerman…Jorge Martin Mengaku Tak Perlu Buktikan Apapun ke Ducati. Bahkan doi Merasa Aneh Bicara dengan Insinyur Ducati. Di sisa musim ini, Martin merasa tak perlu lagi membuktikan apa pun kepada Ducati. Jorge Martin mengatakan bahwa ada perasaan aneh saat bos Ducati datang ke pit Pramac. Meskipun begitu, Martin merasa lebih santai karena dia tidak perlu lagi membuktikan apa pun. Berikut pernyataan lengkap Martin yang nampak kesal dan frustasi pasca race Sachsenring…

” Jujur kini aku merasa aneh berbicara dengan Gigi dan para insinyur Ducati. Agak aneh karena mereka menanyakan banyak hal tentang apa yang terjadi di lintasan sebab itu tidak lagi memiliki arti apapun. Itu sulit – jujur saja. Aku rasa mereka ingin membantuku. Aku juga mencoba untuk jujur kepada mereka dan menjelaskan apa yang terjadi dan bagaimana kami bisa berkembang. Ketika aku memberi mereka informasi, aku harap mereka juga memberiku informasi. Itulah kuncinya…

iklan iwb

” Seperti yang aku katakan, agak aneh ketika mereka masuk ke dalam paddock dan berbicara denganku. Yang jelas aku merasa lebih rileks sekarang. Aku jauh lebih rileks di pit. Hal yang paling penting adalah aku tidak lagi harus menunjukkan kepada Ducati bahwa akulah orangnya. Aku tidak lagi harus menunjukkan hal itu. Aku kini hanya membalap untuk diriku sendiri dan mencoba menjadi pembalap yang lebih baik setiap hari. Itulah tujuan utamaku. Aku tak perlu lagi membuktikan apa pun kepada Ducati. Aku hanya perlu membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku bisa mencapai tujuanku. Tidak untuk Ducati, tidak, tidak. Tidak sama sekali….

” Bahkan jika aku memimpin kejuaraan dunia dengan 100 poin, mereka tidak akan memilihku. Ini bukan tentang membuktikan apapun. Bagiku, ini tentang memperbaiki diri untuk menjadi pembalap yang lebih baik. Di Valencia hingga akhir tahun dan menjadi pembalap yang lebih baik tahun depan. Tentu saja semua membuatku frustrasi. Crash seperti itu sulit untuk diterima. Sekarang kami harus mencari tahu mengapa aku terjatuh, yaitu apakah itu disebabkan oleh aspek mental atau karena kondisi lain. Kami harus menganalisanya dan mencoba untuk memperbaiki diri. Pada akhirnya, itu adalah sebuah kesalahan, dan kami akan menilainya, agar tidak mengulanginya. Tentu saja itu menyakitkan. Aku tidak akan bisa tidur malam ini…

” Hingga dua lap menjelang akhir, aku adalah raja paddock, dan sekarang aku terpuruk. Secara pribadi, aku berpendapat bahwa ini tidak benar. Aku seharusnya bisa mengendalikan situasi, karena saya memiliki sedikit margin di lap terakhir, tapi begitulah yang terjadi. Faktanya Pecco tidak akan bisa mendekatiku, karena aku punya keungggulan setengah detik. Dalam hal mengendarai motor, aku lebih unggul… aku sadar akan hal itu. Meski terjatuh, aku sempurna, terutama dalam hal manajemen ban….

“Ini akan menjadi tiga minggu yang berguna untuk belajar dan memahami. Kini Kami harus memulai dari awal dan berusaha memperbaiki diri agar tidak melakukan kesalahan di masa depan. Faktanya adalah, aku bermain bagus di tikungan kanan. Di situlah aku menyerang Pecco dalam balapan. Kemudian aku melakukan kesalahan besar, yang sulit diterima. Ya aku harus menerima kesalahan ini. Seperti yang aku katakan, aku akan mencoba memikirkannya dengan pikiran jernih, tapi ini bukan akhir dari segalanya. Tekanan sekarang ada pada Pecco, dan kami akan memulai kembali dari Silverstone, dengan tujuan untuk kembali dengan kuat. Kami akan mengejarnya…” tutup Martin…(iwb)

17 COMMENTS

  1. …disisa race hingga akhir musim…setelah “kekalahan” di Sachsenring akan memacu Martin untuk berjuang menjadi yg pertama lagi…
    Dengan jatuhnya dia dan tergeser dari peringkat 1 sementara perolehan poin, akan menjadi pembelajaran penting bagi Martin.
    Pembuktian tidak pada lagi ke Ducati, tapi lebih ke harga dirinya, karena “janji surga” ke tim factory yg “menguap”
    Semoga tahun ini bisa jadi juara dunia buat Martin, aamiin

  2. Niat awalnya sdh salah. Jgn balapan krn ingin dianggap org bagus. Balapan lah dg usaha terbaik sesuai keinginanmu. Tp nasi sdh jd bubur, ekspektasi sdh hancur.

  3. Martin harus jurdun taun ini, karena taun depan udah pakai motor baru yg butuh waktu adaptasi. Tapi umur masih muda masih banyak kesempatan utk karir dan pengembangan aprilia

    • Ke Aprilia lebih karena kuchie waa….
      Padahal motor Ducati lagi di puncak performa euiyyy…beda klo mtr yg lagi problem kyk er Chi fee

  4. Aku berharap martinator juara dunia dan memakai nomor 1 di Aprilia factory…bravo Martin.

  5. Kenape Lu Bocil. ampe nendang2 gitu.. skalian banting helm banting perabotan aja 🤣.. emosi bocil ya gini, pantes aja gk dipilih.. ntr aja lu juara klo udah gak labil

  6. Tunjukkan diri loe ke dunia. Bekerja untuk everybody, untuk the world you stand above. Bukan untuk boss.
    Sportifitas itu is a must and one and the only thing fundamentally essential.
    So that the earth, the sky the universe and all spirits and gods would like to support

  7. Gak mau ngaku ya mas martin😏 sudah tau itu salah sendiri terlalu push dan kurang baik dalam management ban 😏

Comments are closed.