Iwanbanaran.com – Cakkk….Aturan kontroversial mengenai tekanan minimum ban depan diperkenalkan pada pertengahan musim 2023, dari Michelin masih menyisakan pro kontra. Seorang pembalap hanya boleh turun di bawah nilai minimum yang ditentukan (1,8 bar di Assen) untuk jumlah lap yang ditentukan per balapan (tidak boleh 60%). So…pada Grand Prix Belanda, nilainya 14 lap. Celakanya cak…Marc Marquez turun di bawah nilai tersebut pada lap ke 15, alias turun 0,01 bar dari 1.8 bar yang ditentukan pada lap ke-15. Akibatnya, Marc mendapat penalti mundur 16 detik beberapa jam setelah balapan, yang akhirnya membuatnya kehilangan 7 poin alias turun dari empat kesepuluh. APa reaksi Marc atas hukuman ini ??
Pembalap menerima informasi tentang tekanan ban melalui dashboard mereka dan dapat bereaksi sesuai kebutuhan. Hal ini menyebabkan situasi aneh di mana Marquez mempersilahkan Fabio Di Giannantonio menyalipnya pada lap kedelapan alias secara sukarela menyerahkan posisi ketiganya. Namun usahanya percuma karena tekanan Bastianini membuat Marc terdorong keluar danmotor drop speed…hingga butuh 2 lap untuk mengembalikan temperatur diatas 1.8 bar. Celakanya cak..Marc hanya kecolongan 0.01 bar pada lap 15 dari 14 yang ditentukan. Apa reaksi Marc dengan ini ??
“Sangat disayangkan, tapi peraturan tetaplah peraturan. Kami hanya mencoba diskusi atas penalti dengan steward, makanya semuanya tertunda. Aku melihat saat balapan tekanan ban sangat rendah, jadi aku biarkan Diggia menyalipku supaya aku bisa mengatrol lagi tekanan ban. Lalu aku berada di belakangnya sepanjang waktu. Awalnya balapan dan segalanya terkendali. Aku berada di atas tekanan minimum sepanjang waktu namun berhasil mengendalikannya setelah dibelakang Digia…
” Namun semua berantakan ketika terjadi kontak dengan Bastianini di tikungan pertama di mana dia mendorongku keluar lintasan. Dari sana tekanan ban langsung drop…temperatur ban anjlok dan aku butuh dua lap untuk menaikkan kembali suhunya. Sayang saat itu kalkukasi sudah masuk ke lap 15 dari 14 yang dipatok (FIM Steward mengganjar penalti). Tapi Rule is rule….kami tetap melakukan kesalahan. Aku melakukan kesalahan pada hari Sabtu. Kami juga melakukan kesalahan pada hari Minggu, kami adalah sebuah tim. Aku mencoba mengendalikan tekanan ban, dan semua awalnya terkendali. Yang tidak bisa aku kendalikan adalah jika ada pebalap lain yang bertabrakan denganku…” tutup Marc tersenyum…(iwb)
Dunia hanya permainan dan senda gurau
Senyumin aje yeee hehehe
Kayak menteriy yg bocor keserang ransommarre. Malah cengengesan
tekanan ban bisa diatur?
Diatur dengan regulasi. Ada nilai atau batas minimal
Maksudnya mengendalikan tekanan ban dengan cara mengatur perilaku selama balapan.
Marc geli dengan ‘ TURBO ‘ TURun BerOk
Cak 😂
Marc dan teknisinya sengaja mau memainkan tekanan ban untuk ambil keuntungan.
Tekanan awal ban sebelum balapan disetel mepet ke 1.8 bar krn Marc start tidak dibaris depan. Stateginya selama balapan Marc tidak terlalu menyerang sampai kurang lebih 5 lap terakhir. Karena tekanan awal ban mepet ke 1.8 otomatis naiknya juga tidak telalu banyak selama berada di belakang pembalap lain. Baru menjelang akhir balapan Marc akan menyerang dengan tekanan ban yang rendah bisa jadi dibawah 1.8 bar. Dengan tekanan ban yang lenih rendah dari pembalap lain maka Marc memiliki grip ban yang lebih melimpah sehingga bisa merangsek ke depan.
Strategi nya sangat paten tapi tidak berjalan sesuai rencana,
Hemmm sepertinya tidak hanya skill marquez juga butuh keberuntungan