Iwanbanaran.com – Cakkk….momen menarik ketika Joan Mir berada di posisi ke-20, satu tempat di belakang Johan Zarco. Dan saat sprint race ia menjadi pebalap Honda dengan posisi terbaik yakni di posisi 14. Sedang Pada hari Minggu, Mir malah crash pada lap 6 saat di posisi ke-15. Mir menjadi pembalap Honda terbaik saat itu. Yang aneh pasca Crash Race Assen…Joan Mir malah marah-marah, ada apa ??
Mir menggambarkan crash tersebut sebagai sesuatu yang tidak biasa. Itulah yang membuatnya kesal dan kecewa…
“Saat aku masuk di tikungan 3 dan membuka gas, mungkin posisiku terlalu miring sehingga roda depan kehilangan traksi. Tanpa sinyal dan warning sehingga ini tidak dapat diprediksi. Sulit bagiku untuk bereaksi. Saat balapan, aku mengikuti Bezzecchi, Quartararo dan beberapa lainnya lumayan jauh. Motornya sulit dikendarai karena tangki penuh, itulah sebabnya aku tidak merasa 100 persen nyaman diawal. Tapi feeling membaik dan waktu putaranku meningkat.”…
” Lalu Aku kemudian mencoba meningkatkan ritme ditikungan 1. Di sana aku bisa mengkompensasi lap time ku yang lambat ditikungan lainnya. Sayang kali ini aku tergelincir pada roda depan. Hal itu telah terjadi pada kami beberapa kali. Biasanya, keseimbangan lebih banyak berpindah ke ban belakang saat berakselerasi. Itu sebabnya kalian seharusnya tidak crash pada moment ini. Kalian seharusnya terjatuh saat melepaskan rem depan. Kami harus menganalisis ini, karena motor sangat sulit. Makanya ini membuatku benar-benar marah!” tutup Mir…(iwb)
Mosok mau jatuh ada lampu sinyalnya dulu..
Pic akhir, motor koyo othok obrok ra cetho
Juara dunia dikasih motor obrok….
Gimana gak marah ???
Ada selalu frase …”motor sulit dikendarai”
RCV bukannya susah dikendarai. Melainkan kondang ” susah dikendalikan “
Wajar dan lumrah. Itulah dinamictis
seperti putaran roda,ada masanya dibawah dan ada masanya diatas…sekarang giliran dhukhaty diatas….