Iwanbanaran.com – Cakkk….Francesco Bagnaia meluapkan unek-uneknya setelah menang di Catalunya Race. Kekecewaan balapan sprint yang membuatnya crash saat leading, dan akhirnya dibalas di hari minggu. Bagnaia mengalahkan Jorge Martin dengan enam lap tersisa. Apa kunci kemenangan di Catalunya ? Pecco : “Aku Marah….” serunya !!
Saat para pebalap sudah mulai kehilangan sentuhan ban belakang, Bagnaia tetap stabil dan mampu menjaga ritme. Dan pada akhirnya secara meyakinkan Pecco berhasil menjadi juara di Catalunya….
“ Race Sprint adalah momen penting. Dari sana (crash) aku bertekad harus meningkatkan diri karena kami selalu kompetitif. Dalam tiga balapan sprint terakhir kami kompetitif tetapi kami mengalami dua crash dan satu masalah dengan motor. Aku kehilangan banyak poin termasuk kemarin aku seharusnya menang tapi crash pada lap terakhir. Itu adalah sesuatu yang harus aku tingkatkan. Timku juga memberikan kemampuannya secara maksimal…
“ Ini adalah masalah besar sebab aku banyak kehilangan poin disaat kami kencang. Aku lelah mengalami kekalahan besar pada hari Sabtu. Aku bisa sangat fokus pada tujuan. Aku tahu ketika aku melakukan kesalahan aku marah, kecewa, gugup tapi aku tahu betul potensiku. Jika semuanya baik-baik saja, aku bisa bertarung untuk menang, aku bisa bertarung untuk posisi teratas. Ini adalah sesuatu yang membantuku untuk selalu siap bertarung….
“Bahkan jika aku mengalami hari Sabtu yang sulit, aku dapat menjalani hari Minggu yang baik. Potensinya ada. Timku ada di sana termasuk motorku sehingga pada akhirnya aku bisa menjadi pembalap terkencang. Kemarin aku terjatuh tikungan 5 dalam situasi yang sangat aneh. Jadi aku memutuskan untuk mematahkan mitos tersebut. Ya, dan itu bekerja dengan baik. Kemarin Aku kehilangan 12 poin dalam waktu yang sangat singkat…ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah aku terima….
” Ban telah banyak membantu kami. Tapi pada hari Jumat kita bisa melihat bahwa kecepatan Marc, Jorge, dan kecepatanku sangat kompetitif. Pada FP1 KTM dan Aprilia sedikit lebih kuat karena gripnya sangat rendah (saat aspal kotor), tapi setelah mulai bersih..kecepatan kami lebih baik. Aku sendiri tidak mengubah set-up sejak awal karena sudah puas dan aku tidak mau merusaknya. Aku start dengan baik dan mencoba mengatur kecepatanku tetapi Jorge dan Pedro banyak menekan….
“Aku mencoba mengikuti mereka selama satu lap tetapi aku merasa banku terlalu bekerja keras jadi aku bersabar. Barulah Setelah sepuluh lap aku mulai mendapatkan kembali kecepatanku bersama Jorge. Itu tidak mudah karena mengatur bagian ban belakang mungkin lebih mudah tapi ban depan drop. Namun pada akhir-akhir lap aku lebih cepat saat memasuki tikungan. Di situlah [perbedaan] terbesar antara aku dan Jorge…
“Aku hanya berusaha untuk tetap konstan dan tidak memaksakan diri di awal seperti Martin dan Pedro, dan itu adalah pilihan yang tepat karena di lap terakhir aku bisa sangat cepat mengendalikan laju motor. Kecepatannya sangat baik, jadi aku sangat senang, sangat senang. Ketika mereka menyalipku, aku hanya mencoba melakukan satu lap [dengan] sedikit dorongan, tapi aku melihat ban depan buruk, konsumsi ban belakang tidak terlalu agresif dan itu adalah bencana….
“Jadi aku memutuskan untuk lebih mengontrolnya. Dan setelah 10 lap aku mulai melihat bahwa strategiku berhasil. Aku agak takut saat itu tetapi berhasil. Dan begitu aku berhasil di depan Jorge, penting untuk menyalipnya karena tekanan ban depan membuatmu sulit. Dan akhirnya aku berhasil…ya aku senang…” tutup pecco…(iwb)
Latihan drama telenovela ?
Aku lelah, seru Nyonya Gema
Marc dan Honda tetap selalu teratas di dunia. Sirkuit dan Market. You know ??!!
Jurdunnya tetep Martin/MM93
MuuuuUUUuuuuehehehe…….