Iwanbanaran.com – Cakkk…..pasca insiden dihantam Pecco, Marc Marquez terlihat bergegas masuk ke klinik Motogp untuk memastikan tidak ada yang cedera. Sebab bahunya dihantam dengan sangat keras dan membuat kedua pembalap crash. Marc sedniri sudah menegaskan bahwa semua adalah racing accident dan FIM Steward sudah memutuskan pula. Namun walau disebut racing accident Marc secara tegas menyebut bahwa ini adalah kesalahan Pecco. ” Dia terlalu optimis padahal bannya sudah hancur…” seru Marc. Wahh iki menarik cakk….
Marc Marquez menegaskan bahwa dia setuju dengan keputusan FIM Stewards bahwa bentrokan akhir balapan dengan Francesco Bagnaia di MotoGP Portimao, yang membuat kedua pebalap Ducati crash adalah sebuah insiden balapan. Namun Marc juga merasa Pecco telah melakukan ‘kesalahan’ dalam melakukan upaya re-pass yang ‘terlalu optimis’. Insiden itu terjadi beberapa saat setelah Marquez overtake Pecco mulai melemah saat menempati posisi kelima di tikungan tajam (T5), dengan tiga lap tersisa….
Saat masuk dari dalam dan Marc sudah didepannya, Bagnaia berupaya membalas dengan melakukan “diving” untuk take over kembali. Sebuah tindakan yang akhirnya membuat keduanya membawa 0 poin. Menurut Marc ini adalah upaya yang terlalu melebihi limit hanya untuk mempertahankan perbedaan 2 poin dan ini membuat segalanya berantakan. Mereka mengadakan rapat dengan FIM Steward dan menurut Marc…ini adalah racing accident yang seharusnya bisa dihindari…
“Hanya benturan di bahu, tidak ada yang penting. Tentu saja tidak mungkin kedua pembalap sepakat setelah satu jam kejadian! (tersenyum). Tetapi ketika [kami pergi ke] Race Direction, aku sudah katakan kepada FIM Steward, ‘ini adalah insiden balapan, kami semua on limit’. Disanalah Steward harus memutuskan mana yang disebut on limit. Namun menurutku ini adalah kesalahan Pecco, bukan karena crash-nya. Tapi cara dia mencoba untuk kembali [menyalip] yang menurutku terlalu optimis, tetapi yah…itulah balapan dimana kontak bisa saja terjadi…..
“Tapi itu salah karena saat itu kami hanya memperebutkan posisi 5, 6. Hanya beda 2 poin dengan kondisi bannya yang sudah hancur terutama ban belakang. Dia sangat menderita pada bannya. Pada akhirnya dia akan tetap disalip sebab masih tersisa 3 lap, jadi seharusnya dia tahu dimana posisinya dan tidak perlu masuk mode agresif. Tapi itu keputusannya dan konswensinya ada 2 Ducati yang 0 poin (untuk kami berdua). Di lap pertama [balapan], kalian harus agresif. Di lap-lap terakhir, jika kalian sedang berjuang untuk meraih kemenangan, mungkin kalian bisa tampil agresif….
” Tapi hari ini menurutku bukan saat yang tepat untuk menjadi seperti ini. Tapi oke, dia memutuskan [untuk mencoba] dan yang pasti dia belajar. Dia (Pecco) mengatakan mencoba untuk kembali menyalip, tetapi dia tidak menduga terjadi benturan tersebut. Pada akhirnya, aku terima semuanya. Untungnya aku tidak terluka. dia tidak cedera dan ini adalah berita baik. Hal baiknya adalah mereka (Ducati) memiliki telemetri dan mereka dapat melihat dengan tepat apa yang terjadi…” tutup Marc...(iwb)
Tidak Sobar dan kliatan amateur.
Gak bijak, sama sekali tidak dewasa
Nauzubillah
Caakkkk……, konsentrasi dan perhitungan yang matang itu penting dan utama. Bukan cuman di depan untuk menang…. kuoplo
Untuk itu membutuhkan kedewasaan berpikir panjang Cakkk……kuoplo
Gada Vale gaseru Cakkk
Yang Nabraklah yg salah. Kalo posisinya dibalik pasti MARC MARQUEZ juga yang disalahkan oleh Tim Pabrikan Ducati dan Fans PECO BAGNAIA. @semua orang
Jelas emosional and ga kuat imannya
Bisa kena penalty disqualified next race ga?
Behavior yang ngerugiin Tim.
Bikin kuciwa luwa welas waaa
Terlalu….
MarqueZ Skr berada seperti Rossi dl. Karma is real
@Gara
Napelu bang ?😂 Klo misih omon karma ga usalah ntn balap full technology 😂
Ada yang ngajak Bobo