Iwanbanaran.com – Cakkkk….Johann Zarco, menampilkan performa terbaik seorang pembalap RC213V baik di kualifikasi maupun balapan di Doha. Pebalap berusia 33 tahun tsb start dari P13 di Sirkuit Internasional Losail dan finis di urutan kedua belas. Di fase akhir, bahkan Zarco menyalip Marco Bezzecchi (VR46-Ducati) dan Joan Mir. Dari sana banyak informasi masuk ke LCR. Secara khusus bos LCR yakni Lucio Cecchinello membeberkan apa masalah Honda RC213V di Qatar, Portimao akan lebih baik ?!

Di garis finis di Doha, Zarco nempel ketat Fabio Quartararo yang tepat di depannya. Mereka tertinggal lima detik dari Maverick Vinales (Aprilia/10). Berkaca pada debutnya bersama Honda di balapan MotoGP, Zarco mengatakan…

“Posisi kedua belas adalah bukti bahwa kami punya potensi. Aku bersenang-senang di balapan ini. Fakta bahwa kami bersaing juga berarti kami bisa melakukan pekerjaan dengan baik….” serunya….

iklan iwb

Bos tim LCR Honda Zarco, Lucio Cecchinello mengungkapkan rasa gembiranya dengan kinerja Zarco. Sekaligus dari sana mereka jadi tahu apa kelemahan Honda RC213V 2024…

“Kami senang, juga karena Johann telah merasakan sensasi yang baik pada motornya sejak tes pertama. Dia memiliki feeling yang positif dengan motornya. Corner entry lincah dan motor bisa dibelokkan dengan baik. Tentunya kita harus tingkatkan dari segi grip di belakang. Menurutku Joan Mir juga bisa membawa Honda maju dalam waktu singkat dan tentunya kita berharap sama Taka dan Luca….

Aku tidak mau meningkatkan ekspektasiku terlalu tinggi. Apalagi kalian lihat sekarang ada delapan Ducati serta Aprilia dan KTM, yang semuanya kompetitif, tidak akan mudah untuk memasuki Q2 dalam waktu dekat. Bagusnya Johann memiliki feeling yang sangat baik dalam hal cengkeraman dan gas. Oleh karena itu, ban lebih sedikit sliding di setiap lap. Ini bukan hanya bakatnya, tapi tentu saja juga pengalamannya. Setiap pembalap suka melakukannya…membalap dengan ngepush ban belakang dan itu juga menyenangkan. Tapi Itu tidak efektif dan waktu putaran biasanya menurun seiring berlanjutnya balapan....

” Johann mengelola gas dengan sangat baik oleh karena itu dia dapat mencegah keausan ban sampai batas tertentu dan itulah yang mampu dia lakukan Doha sehingga Johann memiliki keunggulan saat finis. Ia mengatakan akan menyalip Quartararo jika balapan berlangsung dua lap lebih lama. Aku ingat ketika Alex Rins gabung ke Yamaha, kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan Zarco, HRC tidak ragu lagi. Semua orang menghargai pengalamannya di MotoGP dan itu sangat penting. Kami pastinya harus memperkecil jarak dengan lawan. Kami membutuhkan pebalap berpengalaman untuk melakukan itu….

“Selama beberapa tahun, komentar para pebalap berkisar pada topik cengkeraman motor. kalian harus tahu bahwa cengkeraman ini diciptakan oleh sasis dan juga oleh aerodinamika. Aerodinamika memainkan peran yang sangat penting dalam hal ini. Jadi kami harus terus fokus pada sasis, lengan ayun, dan paket aero. Terutama di sekitar sayap belakang dan spoiler di bawah area mesin di depan roda belakang. Ya, ini agak lucu – tetapi memang itulah fakta pabrikan Jepang harus merubahnya untuk mengejar ketertinggalannya…..

“Hubungan dengan HRC selalu sangat baik. Bisa dibilang kami sangat intens berhubungan siang dan malam – mengadakan pertemuan terus-menerus. Tekad dan jumlah tenaga kerja yang dimiliki HRC di paddock MotoGP berada pada level yang belum pernah ada sebelumnya. Btw di Portugal, karena tidak ada lintasan lurus yang panjang di Portimao, mungkin ini adalah trek yang membuat kami bisa lebih dekat dengan pembalap teratas. Kami melihat di Qatar kami ketinggalan saat masuk tikungan panjang dan kami juga sedikit kurang dalam hal top speed. Portimao pada prinsipnya bukanlah trek yang mudah – tapi ini adalah trek yang aku perkirakan akan membuat gap kita lebih dekat...” tutup Lucio…(iwb)

1 COMMENT

Comments are closed.