Iwanbanaran.com – Cakkkk….akhirnya tuntas sudah IWB ngetes Molis Honda EM1 e. Sebuah motor yang diracik Honda untuk aktifitas harian….yesss, itulah kenapa IWB menggunakan motor ini untuk harian pula. Menggelandang EM1 e dijalan raya…tapi tahu nggak sampeyan, ada yang menarik dengan motor seharga 33 jutaan setelah subsidi ini. Bahkan EM1e membuat heran tukang Ojek. Laah kenap ?? simak detilnya dibawah ini…
Seperti yang sampeyan tahu PT Astra Honda Motor (AHM) secara resmi meluncurkan sepeda motor listrik Honda EM1 e: untuk mendukung realisasi netralitas karbon dan menjawab kebutuhan pecinta sepeda motor listrik di Indonesia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Jumat, 11 Agustus 2023. Dan jedah 4 bulan setelah itu IWB mendapatkan kesempatan menggunakan motor listrik ini selama seminggu. Harian cak judule. Untuk wira-wiri jarak pendek dan pada akhirnya menjelajah dijalan raya. Dan dari sana akhirnya IWB bisa menyimpulkan karakter molis ini. Yuk…kita jabarkan satu-satu biar sampeyan mendapatkan gambaran…
Ergonomi Riding
Honda EM1 e adalah motor yang kompak cak. Bentuknya sangat slim dengan dek rata plus ruang kaki depan yang sangat luas membuat sampeyan bisa duduk dengan super santai. Posisi stang agak tinggi dengan jok lebar dan cenderung rendah juga menjadi penegas molis Honda EM1 e akan cocok buat semua postur badan. Mau cewek bertinggi badan mungil sampai biker bongsor dan tinggipun nggak masalah. Analisa ini bisa IWB rasakan ketika duduk santai diatas Honda EM1 e…..asli nyaman cak. Piye dengan joknya ?
Lebar dan ternyata termasuk pas kekerasannya. Nggak terlalu atos tapi juga nggak empuk-empuk amat. Yang menarik IWB tidak menemukan bokong panas saat berkendara jarak jauh. Mungkin karena joknya lebar dan cenderung flat cak. Ini kunci yang membuat Honda EM1 e nyaman bahkan buat jarak jauh sekalipun..
Handling dan Pengereman
Disini IWB cukup surprise cak karena ternyata Honda EM1 e ini sangat lincah dan nurut. Sampeyan mau zig zag kayak apa ngikut aja. Dari analisa pribadi karena bobot yang super ringan yakni hanya 94 kg dan 96 kg versi +. Emang ora ngapusi cak kalau kendaraan ringan tuh membuat kita super pede. Termasuk kinerja rem yang pakem dan presisi. Nggak berlebihan sebab dengan bobot enteng membuat perangkat rem juga tidak harus bekerja keras. Soal handling IWB berikan acungan jempol. Eittt…tapi ada tapinya nih. Opo kuwiii ??
Dengan bobot ringan, saat melibas kecepatan tinggi dengan kondisi jalanan bumpy sampeyan akan merasakan motor sedikit melayang. Untungnya suspensi cukup baik meredam getaran namun dibandingkan dengan motor kebanyakan, Honda EM1 e ini sepertinya tidak diracik untuk melibas kecepatan tinggi. So…saran IWB kecepatan ideal berkisaran 35-40 km/jam. Beda kasus sampeyan dijalan raya mulus, handling cukup baik tidak goyang dan pede karena perangkat rem juga mumpuni. So…pengeraman sangat baik, handling ringan namun high speed terasa goyang khususnya ketika melibas jalanan bumpy…
Mesin
Nahhh ini yang menjadi fokus utama kita. Honda EM1 e: ditenagai baterei sebesar 50,26V dengan kapasitas 29,4 Ah. Baterei ini memuntahkan tenaga 1,7 kW. Dukungan baterai MPP e: yang dapat dilepas-pasang (detachable) membuat proses charging fleksibel cak. Dalam melakukan pengisian daya baterai, sampeyan dapat melakukan pengisian daya dengan Honda Power Pack Charger e: dengan waktu pengisian daya 2,7 jam (160 menit) untuk 25%-75% dan 6 jam untuk 0%-100%. Sampeyan juga dapat mengunjungi Honda Power Pack Exchanger e: untuk menukar baterai yang telah terisi penuh. Kuwi sekilas informasi buat sampeyan. Terus gimana performanya ?
Bobot IWB sekitar 92 kg dan ternyata mesin listrik yang nempel pada Honda EM1 e: dari kaca mata pribadi cukup fun. Menyenangkan digunakan karena penyaluran tenaganya smooth terkontrol. Ini sih emak-emak pakai juga aman puol cak. Dari klaim pabrikan top speed Honda EM1 e: diangka 45 km/jam dengan jarak maksimal 41,1 km. Tapi saat pengetesan ternyata top speed molis Honda ini masih mampu diangka 51km/jam. Memang sih cak top speed tersebut diraih saat jalan turunan. Judule kena bantuan permukaan aspal. Tapi tetap cak…ternyata masih lebih tinggi dari klaim. Dan mesin ini juga bisa kita atur dari 2 mode yakni Eco dan STD. Eco lebih irit tapi performa drop sedang STD lebih nampol namun komsumsi baterei lebih boros. Yahh tinggal pilihan cak…
Sayang….dari pengetesan dijalanan power segini dari kacamata pribadi tidak cukup. Sebab dengan speed yang cukup rendah yakni 40-an km/jam….rasanya kita jadi gangguin flow lalu lintas. Hal ini cukup terasa saat jalanan sepi tidak macet dan rata-rata motor melaju pada speed 80km/jam….kita harus full melipir kekiri karena pelan. Satu poin yang menarik adalah saat test nanjak. Honda EM1 e: IWB coba berhenti ditanjakan ekstrim sendirian….dari stop open gas…mesinnya masih mampu narik, aman cak. Tapi saat boncengan disaat itulah mesin kedodoran tidak mampu ngangkat. Bagusnya ketika menggunakan momentum dari jarak jauh nanjak nggak ada masalah. So…Fix…Honda EM1 e: adalah motor perkotaan…
Suspensi
Karakter suspensi Honda EM1 e: termasuk stiff. Cenderung keras dan inilah kunci kelincahan handling saat manuver diluar bobot ringan. Namun jangan kuatir, kerasnya disini tidak bikin stang bergetar saat melibas jalanan rusak. Good job buat Honda soal ini. Mungkin karena profile ban yang cukup tebal yakni 90 depan dan 100 belakang…
Built Quality dan Material
Untuk Honda EM1 e: IWB menemukan material cukup baik…tebal dan solid. Paintingnya juga oke cak. Memang motor Jepang tetap beda dibandingkan dengan merk bejibun yang menjual molis dipasaran. QC-nya pasti lebih ketat cak. So…soal built quality IWB nggak ada complaint…
Yess…itulah sekilas impressi IWB terhadap Honda EM1 e:…molis yang menyita perhatian kita semua karena untuk pertama kalinya Honda merilis resmi dan dijual secara luas. Menjadi motor Jepang pertama menjual molis secara official membuat bapak-bapak ojek sampai kaget dan nyamperin IWB guna bertanya-tanya tentang Honda EM1 e:. ” Mz ini Motor listrik ?? Honda ya….nahh kalau Jepang udah ikut, saya baru tertarik. Lumayan juga desainnya cakep..” serunya ke IWB. ” Tapi harga 33 juta mz…gimana ? ” timpal IWB. ” Okelah…ini motor Jepang…” serunya sambil ijin moto-moto motornya. Hhmm…menarik iki komennya. Piye menurut sampeyan semua. Ada komentar soal ini ? (iwb)
Spesifikasi Honda EM1 e:
Panjang x Lebar x Tinggi | 1795 x 680 x 1080 mm (EM1 e:) |
1860 x 680 x 1080 mm (EM1 e: PLUS) | |
Jarak Sumbu Roda | 1300 mm |
Jarak Terendah ke Tanah | 135 mm |
Tinggi Tempat Duduk | 740 mm |
Berat Kosong | 94 kg (EM1 e:) |
96 kg (EM1 e: PLUS) |
Tipe Motor | In-Wheel Brushless Motor |
Power Maksimal | 1,7 kW/540 rpm |
Torsi Maksimal | 90 Nm/25 rpm |
Rated Power | 0,58 kW |
Tipe Baterai | Lithium-ion |
Voltase Baterai | 50,26 V |
Kapasitas Baterai | 29,4 Ah |
Berat Baterai | 10,2 kg |
Waktu Pengisian Baterai | (0-100%) 6 jam / (25-75%) 2,7 jam |
Tipe Rangka | Underbone |
Ukuran Ban Depan | 90/90 – 12 44J |
Ukuran Ban Belakang | 100/90 – 10 56J |
Rem Depan | Cakram Hidolik |
Rem Belakang | Tromol |
Sistem Pengereman | Combi Brake System |
Tipe Suspensi Depan | Teleskopik |
Tipe Suspensi Belakang | Suspensi Belakang Ganda |
Jarak Tempuh | 41,1 km (WMTC Mode) |
Kecepatan Maksimal | 45 km/h |
penasaran bentuk STNK motor listrik, apa sama aja dg yg stnk konven ?
torsi ngalahin motor 250 cc, tapi libas tanjakan berboncengan gak kuat..piye cak…cak….mbuh lahh….
Salfok sama helm nya cak,, jozz gandozz