Iwanbanaran.com – Cakkkk…sepertinya tensi Ducati dengan Jorge Martin mulai naik. Hal ini karena Tim Pramac masih mengejar ke Michelin perihal ban “rusak” yang membuat Martin meraih hasil buruk di Qatar. Ducati seperti tidak suka atas langkah-langkah Martin dan tim yang terus mendesak dibeberkannya hasil investigasi ban Martin. Bahkan sekelas Gigi D’illna sampai bukan suara. Martin dianggap Rewel ?! Wahhh panass ikiii….
Jorge Martin memang sangat kritis terhadap Michelin. Bahkan Martin sempat mengungkapkan bahwa seseorang telah berusana mencuri gelarnya. Hal itu menjadikan tensi makin naik. Sekalipun mereka tidak diperbolehkan mengkritik Michelin secara terbuka karena alasan kontrak, para pembalap MotoGP terkadang dapat dengan jelas melontarkan kekesalannya terhadap performa kompon yang tidak tepat, terutama ketika ban tersebut rusak….
Sebenarnya ban belakang Jorge Martin yang “keras” di GP Qatar bukanlah satu-satunya kasus, namun menyebabkan kegemparan momentum masalah yang kurang pas yakni saat fase perebutan titel juara Dunia. Makin runyam karena Michelin membela diri terhadap kritik dan mengesampingkan kesalahan produksi. Di saat yang sama, tim satelit Pramac-Ducati masih menunggu jawaban lengkap, seperti yang dikonfirmasi oleh manajer tim Gino Borsoi. Pertemuan lainnya dengan Michelin direncanakan pada awal tahun 2024. Itulah yang membuat Ducati sebel….
Gigi Dall’Igna menyindir halus Jorge Martin dan tim untuk menyudahi polemik ini….
“Tidak mudah membuat ban sama antara satu dengan lainnya. Begitu pula tidak mudah untuk menghasilkan mesin yang selalu sama. Aku sendiri memiliki masalah yang sama. Sebab mesin walau sama persis di atas kertas, hasilnya bisa beda. Selalu ada mesin yang memiliki tenaga kuda lebih besar….mesin yang rusak atau bekerja kurang baik… Hal-hal ini adalah bagian dari balap.”… seru Gigi. Doi menambahkan…
“Seorang pembalap harus menerima hal-hal seperti ini. Tentu jika itu terjadi di fase krusial perebutan gelar memang akan lebih menyakitkan. Tapi ingat…menang atau kalah dalam kejuaraan dunia bukan hanya ditentukan oleh ban. Kalian menang atau kalah terutama karena kesalahan yang terjadi sepanjang musim. Dan jika kalian ingin berkembang, kalian harus fokus pada kesalahan-kesalahan ini dan mencoba mengambil langkah maju dan mungkin memenangkan kejuaraan dunia dengan satu balapan tersisa…” tutup Gigi…(iwb)