Iwanbanaran.com – Cakkk…salah satu nama yang luar biasa jadi bahan perbincangan adalah Di Giannantonio yang sukses menekan Martin. Namun alih-alih menyalip, Di Giannantonio seperti terhenti dibelakang Martin dengan jarak 0,3 detik. Sebenarnya menurut Di Giannantonio doi sudah berusaha keras mengejar akan tetapi Jorge Martin terlalu kencang. ” Aku sudah on limit…” serunya….
Fabio Di Giannantonio sukses mengatasi start buruk yang membuatnya merosot dari posisi kedua ke enam. Ini juga tidak lepas dari perangkat RHD yang ngelock ngak mau balik. Doi kemudian menyelesaikan setengah lap pembuka dengan perangkat ride-height depannya terkunci sebelum akhirnya kembali perangkat tersebut kembali normal. Di Giannantonio kemudian memberikan tekanan besar kepada Jorge Martin namun tak mampu memberikan ancaman. Doi mengakui Martin terlalu kencang…
“Aku berusaha keras. Sejujurnya, startku sangat buruk. Aku benar-benar membuat kesalahan dan kemudian aku mengalami masalah dengan perangkat depan (RHD ride height device) yang tidak berfungsi selama setengah putaran. Juga, suhu bagian depan sangat tinggi sejak lap kedua. Sulit untuk menyelamatkan ban dan mendorong keras, tapi aku mampu melakukan pekerjaan dengan baik….
“Aku bertarung dengan para pembalap lain dan bersenang-senang. Kemudian aku mencoba mengejar Jorge tetapi dia melakukan tugasnya dengan baik disektor dua dan tiga yang merupakan tempat di mana celah untuk menyalip. Tapi aku kesulitan disana sehingga menurutku posisi ini sudah luar biasa. Menurutku Martin terlalu kencang dan resikonya bisa sangat besar (crash)…….
” Aku kuatir dengan ban depan yang sangat cepat naik (suhunya). Saat aku berkendara sendirian relatif mudah. Namun ketika dibelakang Martin suhu ban depan naik drastis. Dengan MotoGP saat ini dan peraturan tekanan ban, sangat sulit untuk mengikuti dan mencoba menyalip Martin. Aku mampu mengejar Jorge namun tidak mampu menyalip. Aku sudah berusaha sangat keras tetapi itu sulit. Aku sudah on limit…” tutup Fabio Di Giannantonio….(iwb)