Iwanbanaran.com – Cakkkk….sepertinya posisi Jorge Martin bakal terjepit dalam dua balapan tersisa. Bukan merupakan jebolan VR46 Academy serta menyandang status tim satelit plus kepentingan dengan Ducati tim factory….Martin diprediksi akan dikeroyok para pasukan Ducati yakni Enea Bastianini serta pembalap VR46 Academy yang siap bantu Pecco ?! moncrotttt wissss…
Kekuatan Bagnaia tidak hanya dapat mengandalkan rekan setimnya di pabrikan yakni Enea Bastianini, yang memilih untuk tidak mengambil risiko menyalip Pecco di Sepang Sprint akhir pekan lalu, tetapi juga mungkin sesama anggota Akademi VR46 Marco Bezzecchi dan Luca Marini. Bagnaia selalu menegaskan bahwa dia tidak ingin bantuan pebalap lain, termasuk rekan satu timnya, yang sudi mengorbankan peluang kemenangannya. Namun, dia mengakui bahwa sekarang mungkin saatnya untuk “melakukan sesuatu bersama” guna mengalahkan Martin…
“Aku cukup jelas dengan tim dan aku selalu mengatakan bahwa Enea memiliki peluang untuk menang dimasa depan, karena kini dia berada pada kondisi yang sangat baik. Yang pasti mungkin sekarang akan lebih baik untuk bekerja sama selama sesi. Aku lebih suka membalap sendirian, tapi mungkin ini saatnya melakukan sesuatu bersama-sama….” tukasnya mengakui bahwa bantuan rekannya kali ini sepertinya diperlukan….
Dilalah hal itu disambut baik oleh Enea…
” Aku bekerja untuk sebuah tim, jadi ini akan adil untuk membantu jika kita bisa. Tapi kalau aku berada di depan, kita lihat saja. Apakah sudah ada pertemuan di Pramac dengan Johann Zarco juga? Entahlah, belum, tapi kita lihat saja nanti. Kami mungkin harus melakukannya….
“Di Sepang kami [Pecco dan Enea] bekerja dengan cara yang luar biasa, kami bersatu, itu sangat bagus. Aku berharap untuk terus seperti ini karena aku pikir itu akan membantu kami berdua. Katakanlah Pecco pasti bisa mengulang [gelar] tahun ini, aku cukup yakin, Taruhan saja ada padanya…” seru Enea…
Gimana reaksi Jorge Martin atas pernyataan mereka ?
“ Aku tidak peduli dengan ‘teman’ [Pecco DKK di Ducati], aku hanya peduli pada diriku sendiri. Aku merasa jika aku melakukan yang terbaik, aku bisa mengalahkan mereka semua. Jadi aku hanya fokus pada akhir pekan, fokus pada diri sendiri. Dan apakah seseorang mau membantunya atau tidak? Aku tidak terlalu peduli dengan itu...” tutup Martin….(iwb)