Iwanbanaran.com – Cakkkk…kemarin Motogp Sepang dimenangkan Enea Bastianini, kedua Luca dan ketiga adalah Pecco. Namun kedua pembalap Ducati langsung diganjar Warning tekanan ban. Sedang Jorge Martin hanya mampu nangkring diposisi ke 4 dengan gap cukup jauh. Pertama kita penasaran….ada apa dengan Martin ? dan ternyata dia mengalami masalah dengan aturan tekanan ban sehingga doi marah besar pada Dorna. ” Aturan ban menghancurkan segalanya !!” serunya kesal…
Dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP, Jorge Martin mengalami kemunduran di GP Malaysia. Bintang Pramac Ducati itu menyalahkan fakta bahwa ia finis di belakang Pecco Bagnaia karena aturan tekanan ban yang baru yang menurutnya menghancurkan segalanya. Gimana nggak cak….setelah empat kemenangan sprint berturut-turut dan satu kemenangan GP di Thailand, Jorge Martin harus puas menempati posisi kedua pada sprint Sabtu dan keempat pada balapan utama di Sepang….
Secara keseluruhan, pebalap Tim Prima Pramac Ducati itu kehilangan satu poin dari pesaing Kejuaraan Dunia Francesco Bagnaia (Lenovo Ducati), yang berada di urutan ketiga dalam sprint dan GP pada hari Minggu. Celakanya di hari Minggu, Martin harus menyerah dan finis di luar podium dan tertinggal 10,526 detik dari pemenang Enea Bastianini. Yang jadi pertanyaan….apa yang terjadi ??
“ Gara-gara warning pertama maka di Malaysia Aku terpaksa start dengan dengan tekanan ban yang lebih tinggi dari yang aku inginkan. Disini bencana terjadi sebab Setelah enam lap aku hampir crash di setiap tikungan. Itu betul-betul membuatku frustrasi karena aku tidak pernah bisa ngepush dan harus sangat berhati-hati selama balapan. Ban depanku menjadi sangat panas saat di belakang Pecco. Bahkan kemudian, suhu dan tekanan udara yang tinggi pada ban ini tidak mau turun lagi. Jujur aku kesal….
“ Aku rasa aturan tekanan udara menghancurkan balapan yang sebenarnya. Tahun ini hanya ada peringatan, tapi mulai musim depan bakal makin parah karena kalian akan didiskualifikasi tidak boleh meneruskan balapan. Jelas Itu akan berdampak besar pada kejuaraan. Oleh karena itu, Kita harus mendesak mereka yang bertanggung jawab atas aturan ini untuk membatalkan regulasi tsb atau mencari solusi yang membuat kerja tim lebih mudah….
” Sekarang aku tidak peduli gimana kedepannya, karena kini aku hanya finish ke empat hanya gara-gara mengejar tekanan udara ban yang tepat. Aku lebih suka memperjuangkan kemenangan dengan tekanan angin ban rendah karena menurutku lebih aman. Race depan Aku tidak peduli dengan penalti…terserah mereka akan memaksaku mundur beberapa detik atau pada akhirnya menutup musim dengan dua poin atau 80 poin di belakang Pecco di Piala Dunia…aku tidak perduli. Itu sebabnya aku akan mengambil risiko di balapan berikutnya dan terus berusaha..
“ Btw…Selama akhir pekan kami hanya kehilangan satu poin, itu tidak buruk. Aku yakin bakal cepat di balapan berikutnya. Kami semua berdekatan, itulah sebabnya kedua belah pihak masih bisa menang atau kehilangan banyak poin…..” tutupnya kesal. Rasa marah Martin ini cukup dimaklumi mengingat kekalahan Jorge karena dipasung aturan yang menurut pembalap Motogp konyol….
Last….Dua rival Kejuaraan Dunia Martin dan Bagnaia masih memiliki empat balapan di depan. Mereka saat ini terpaut 14 poin. Namun momok menakutkan akibat tekanan angin pada ban depan yang dipantau menggunakan sensor sejak dikeluarkan di GP Silverstone (6 Agustus) akan menghantui para pembalap termasuk Pecco dan Martin….(iwb)
Hasil balapan MotoGP, Sepang (12.11.):
1. Enea Bastianini, Ducati, 20 putaran dalam waktu 39:59.137 menit
2. Alex Márquez, Ducati, + 1.535 detik
3. Pecco Bagnaia, Ducati, + 3.562
4. Jorge Martin, Ducati, + 10.526
5. Fabio Quartararo, Yamaha, + 15.000
6. Marco Bezzecchi, Ducati, + 16.946
7. Franco Morbidelli, Yamaha, + 18.553
8. Jack Miller, KTM, + 19.204
9. Fabio Di Giannantonio, Ducati, + 19.399
10. Luca Marini, Ducati, + 19.740
11. Maverick Vinales, Aprilia, + 21,189
12. Johann Zarco, Ducati, + 23,598
13. Marc Márquez, Honda, + 27,079
14. Augusto Fernández, KTM, + 28,940
15. Pol Espargaró, KTM, + 29,849
16. Iker Lecuona, Honda, + 50.960
17. Álvaro Bautista, Ducati, + 53.564
18. Takaaki Nakagami, Honda, + 1:42.162 menit
– Brad Binder, KTM, 9 lap mundur
– Aleix Espargaró, Aprilia, 12 lap mundur
– Raúl Fernández, Aprilia, 14 lap mundur
– Miguel Oliveira, Aprilia, mundur 15 lap
– Joan Mir, Honda, mundur 16 lap