Iwanbanaran.com – Cakkk….performa Fabio dalam dua race terakhir sangat luarrr biasa. Dia mampu menunjukkan kecepatannya selama dua race terakhir sejak Mandalika dan terbaru di Australia. Finish ke 4 di Indonesia dan sukses masuk podium 3….sayang performa luar biasanya harus kandas tahun depan akibat status kontrak yang habis tahun ini akibat masuknya Marc Marquez. Dan secara khusus doi membeberkan perihal jalannya race termasuk Honda yang menjadi satu-satunya tim tersisa ? berikut pernyataan lengkapnya…
“Merupakan suatu kehormatan mengendarai Ducati di MotoGP. Ini adalah mesin yang luar biasa, sangat cepat, dan memiliki banyak potensi untuk melakukan hal-hal hebat. Seperti yang kalian lihat, kami bertiga berada di podium dan seringkali Ducati menjadi yang teratas di kelasnya. Sungguh luar biasa aku bisa belajar dari orang-orang hebat. Memiliki kemungkinan untuk membandingkan datamu dengan data mereka sehingga memberimu peluang luar biasa untuk berkembang, belajar, dan meningkatkan diri….
“Dari sisiku sendiri, ini tidak mudah karena aku memiliki Ducati..brand yang sama dengan Pecco [Bagnaia] dan kalian harus menang seperti dia. Tetapi ini adalah sebuah proses. Bagian dari proses tersebut adalah memahami, mengalami kegagalan, tidak mulus, dan kemudian melakukan pekerjaan dengan baik dan menjadi lebih baik. Jika aku harus menyeimbangkannya, maka tentu saja merupakan suatu kehormatan bisa balapan bersama Ducati.”...serunya…
Sayang walaupun luar biasa…..masa depannya di Motogp mungkin masih belum jelas untuk saat ini. Pembalap Italia berusia 25 tahun ini mengaku ingin memanfaatkan performa barunya serta kesuksesan podiumnya untuk mendapatkan satu-satunya kursi yang saat ini terbuka di grid MotoGP 2024…Repsol Honda Marquez. Sesuatu yang beberapa bulan lalu akan sangat konyol untuk direnungkan, tapi kenyataannya saat ini adalah….terbuka…
Apalagi prioritas utama Honda (menggaet pembalap Aprilia Miguel Oliveira dan Maverick Vinales) tampaknya menemui kesulitan karena terikat kontrak untuk musim depan, mungkin saja ada peluang kecil untuk mendapatkan kontrak satu tahun dengan tim HRC untuk mengatasinya dan mempertahankan Di Giannantonio setidaknya untuk saat ini….
“Kami tetap mencoba tetap berada dilevel itu. Kami tidak pernah kehilangan fokus pada diri sendiri. Aku selalu berusaha meningkatkan diri untuk kebih baik, lebih cepat, dan yang pasti itu tidak mudah, tapi itu semua adalah bagian dari permainan. Tujuan kami, katakanlah satu-satunya balas dendamku, adalah menjadi cepat di jalur yang benar. Saat ini aku hanya mendapat tawaran dari bar di “sebelah sirkuit”, tapi aku merasa pantas tetap menjadi pebalap MotoGP, dan aku membuktikan bahwa aku cukup cepat untuk tetap berada di kompetisi ini….
“Saat ini kami memiliki beberapa peluang, dan kita akan melihat bagaimana perkembangannya pada tawaran berikutnya. Apalagi sepertinya saat ini Honda memiliki kursi [yang tersedia]. Tujuanku adalah bertahan, dan jika masih ada tempat di Repsol Honda mengapa tidak mengambilnya? Namun di paddock ini kalian tidak akan pernah tahu drama terakhirnya seperti apa…” tutup Digi….(iwb)