Iwanbanaran.com – Cakkk…. Pro kontra masih terjadi atas pemberian konsesi pada pabrikan Jepang. Karena ternyata isunya pabrikan Jepang pun sebenarnya enggan untuk mengambil langkah tersebut. Dorna sendiri berusaha keras ingin memberikan konsesi, dengan cara melakukan modifikasi regulasi lewat ijin para pabrikan Eropa. Yang menarik… Ternyata bos KTM setuju penuh pemberian konsesi. Namun masalahnya pabrikan Jepang Honda dan Yamaha seperti menolak karena mereka merasa dihina dengan pemberian konsesi. ” Konsesi akan melukai pabrikan Jepang…” seru Steven peirer…

Seperti yang kita tahu Direktur olahraga MotoGP Carlos Ezpeleta menegaskan mereka sedang “bekerja keras untuk membantu” pabrikan Jepang yang sedang terpuruk dengan memberikan konsesi. Ini sebenarnya sebuah bantuan wajar dan bukan hal baru. Dimasa lalu konsesi membantu pabrikan Eropa hingga bisa meraih seperti sekarang. Yang menjadi masalah regulasi konsesi tidak berpihak pada Honda dan Yamaha mengingat kedua pabrikan sempat masuk Podium juara musim ini. Itulah yang sekarang sedang didorong oleh Dorna lewat perubahan regulasi. Sayangnya pabrikan Jepang pun sebenarnya enggan dengan pemberian konsesi yang dianggap penghinaan….

iklan iwb

“‘Konsesi’ bukanlah pendekatan yang tepat. Karena kami tahu Orang Jepang juga tidak menginginkan itu, konsesi bisa saja dianggap mereka sebagai penghinaan. Konsesi akan hancurkan kebanggaan Jepang, jangan lakukan itu. Tapi kita bisa berikan konsesi lain. Misalnya, perbanyak frekuensi pengetesan sehingga mereka bisa mengejar lebih cepat. Kami dengan senang hati akan berdiskusi tentang formula yang tepat untuk konsesi pabrikan Jepang. Karena aku pikir diskusi tentang ini cukup masuk akal. Sekarang kami sedang menunggu seperti apa proses nya sebab sangat penting mempertahankan eksistensi pabrikan Jepang di MotoGP jadi jangan biarkan mereka keluar dari Motogp…” seru Stefan Pierer, CEO Pierer Group KTM…

Last…Aturan konsesi 2014 menguntungkan tim mana pun yang tidak meraih kemenangan dry race di musim sebelumnya, termasuk Ducati. Keunggulan teknis yang menyertai konsesi berkurang pada tahun 2016 ketika single ECU diperkenalkan. Aturan saat ini menyatakan bahwa sebuah tim hanya berhak mendapatkan konsesi jika mereka melewati satu musim penuh tanpa podium – tetapi Honda dan Yamaha sudah berhasil melakukannya. Itulah yang sekali lagi sedang digodok oleh Dorna. Kekhawatiran utama adalah jika mereka tidak berkembang, Honda dan Yamaha akan mengikuti Suzuki dengan berhenti dari MotoGP….(iwb)

 

17 COMMENTS

  1. Bebasin saja… Biarin yurop gunain ECU Yurop dan segala jenis seronya.. begitu juga asia (jepang) biarin gunain ECU buatan mereka sendiri… Cukup pembatasan total berat motor + pembalap.. dan teknis saja..

    • Jangan lupa indo punya potensi mempengaruhi kesehatan MotoGP. Biarkan Asia (indo) dengan netizen nya

  2. kalau pabrikan Jepang keluar dari MotoGP, maka siaran MotoGP gratis di TV lokal juga akan kehilangan sponsor, dan tinggal tunggu waktu sampai berhenti siaran juga.

  3. Dorna harus rombak regulasi, bebaskan pabrikan memilih / mengembangkan ecu nya sndiri & harus di suplai ke tim2 satelitnya masing2, juga batasi penggunaan perangkat aerodinamis, karena kedepannya pengembangan perangkat ini pasti akan semakin canggih & mahal yg akan merugikan tim2 kecil yang memiliki keterbatasan finansial seperti yg pernah terjadi di balap F1

  4. Dorna mati²an nge kebiri pabikan jepang biar pabrikan eropa keliatan powerfull dengan segala regulasi yg ga jelas dan ga adil..

    lah sekarang udah di kebiri malah takut kalo pabrikan jepang cabut.

    udah paling bagus sbenernya pabrikan jepang keluar, jadi ga ada alasan lg buat nonton moto gp yg banyak setingan Dorna koplak

    biar kaya nascar, jadi biar warga dia sendiri aja yg nonton

Comments are closed.