Iwanbanaran.com – Cakkkk…satu persatu komponen dijajal. Dan ternyata mirip dengan Honda, bagi pembalapnya Yamaha tidak cukup ampuh untuk membuat M1 jadi motor pemenang. Bahkan secara terang-terangan Fabio justru menekankan Yamaha kudu membuat gebrakan. Karena jika ditahun 2024 performa Yamaha masih seperti 2023 maka tak segan-segan Fabio akan cari tim tim lain. ” Aku akan cari opsi (tim lain)” serunya. Waahhh….
Dari infomasi Fabio…suasana suram seringkali terjadi di Yamaha akhir-akhir khususnya ketika mereka meeting. Mungkin karena perfoma Fabio di tahun 2023 yang mengecewakan. Quartararo finis di urutan ke-10 di Jerez namun doi mengisi posisi ke-11 di klasemen MotoGP. Jelas ini adalah performa mengecewakan dibandingkan tahun lalu…
“ Jujur dalam meeting (bersama Yamaha) sering terjadi keheningan, tidak ada yang berbicara. Bahkan kemarin tidak ada yang tahu jawabannya mengapa kami begitu kesulitan, mengapa motornya begitu agresif dan aku tidak merasakan feeling positif. Itulah yang membuat aku kesal, melihat pembalap lain bisa kencang dikondisi sulit dan kami bahkan tidak bisa mendekatinya….” serunya via crash…
Ditanya apakah motor Yamaha paling bermasalah, Quartararo menjawab… “Bagiku, ya….”. Dengan segala kondisi tersebut kini Fabio terang-terangan mulai mengancam Yamaha. Doi bahkan menegaskan memberikan waktu Yamaha hingga 2024 dan jika tidak ada pembenahan signifikan maka doi akan mencari tim lain…
“Sekarang aku hanya ingin memikirkan tahun ini, tetapi waktunya akan tiba (untuk pindah). Semua tergantung pada motor 2024, jika tetap seperti ini aku pasti memikirkan sesuatu yang berbeda. Aku harus cari opsi lain (tim). Sebenarnya mesin (Yamaha) sudah membaik, meski pada dasarnya gapnya sama…..
“Kami berjuang untuk tetap di depan, kami selalu kesulitan. Oke, kami memang kekurangan power, dan ini memaksa kami untuk tidak menggunakan aerodinamika berlebihan, disitulah kami kehilangan stabilitas saat menikung. Jujur kami justru makin membuat masalah daripada menyelesaikannya. Di 2019 sayap kurang lebih sama, tapi yang aneh motor lebih stabil. Jika kalian lihat Ducati dibandingkan empat tahun lalu dan sekarang, banyak sekali perbedaan…” tukas Fabio lagi…
Yamaha hanya memiliki dua pebalap, Quartararo dan Franco Morbidelli, setelah kehilangan tim satelit mereka dari Aprilia – hal itu menambah sakit kepala. Mereka tertinggal parah karena Ducati bisa mengumpulkan data 8 pembalap….
“Kami berjuang dan semuanya lebih sulit karena kami tidak memiliki data pembalap lain. Sedang Ducati punya delapan motor, Morbidelli dan aku hanya sendiri dan ini benar-benar menyulitkan. Aku kecewa. Tahun pertama MotoGP adalah moment terbaik karena aku belajar limit Motogp. Namun tahun-tahun berikutnya aku belum melihat peningkatan besar. Bahkan di tahun 2021 ketika aku sabet juara dunia, aku kudu meraih dengan susah payah dan tidak menikmati balapan seperti tahun 2019….
” Motivasiku selalu sangat tinggi. Tapi ada rasa frustrasi, ketika kamu melihat empat tahun lalu aku di Jerez bisa torehkan lap time 1 menit 36″3 detik dan tahun ini aku hanya torehkan waktu terbaik 1 menit 37″5 detik…..bagaimana kami sebagai pembalap tidak frustasi ? Kondisi makin runyam karena saat masuk tikungan dimana itu adalah kekuatan kami dimasa lalu. Namun sekarang saat kalian menikung, justru disitulah banyak raungan mesin motor lain mendekati dibandingkan lintasan lurus. Jelas kami tidak memiliki kekuatan itu …” tutup Fabio. Duhh kok jadi makin mumet yo…semangat Fabiooo !! (iwb)