Iwanbanaran.com – Ken Kawauchi… Nama ini menjadi bahan perbincangan yang cukup panas karena telah berhasil membuat HRC kesengsem. Selain itu sosok yang bernama Ken Kawauchi ini adalah manajer teknis GSX-RR yang dianggap Brilian karena berhasil membawa Suzuki pada puncaknya yakni menjadi juara dunia MotoGP di tahun 2020. Tentu saja kita saat penasaran siapa Ken Kawauchi ? dan gimana perjuangannya membangun mesin Suzuki GSX-RR hingga sukses seperti sekarang ?? Simak detil gambaran Ken Kawauchi berikut ini…
Sebenarnya tidak banyak yang bisa kita gali tentang manajer teknis Suzuki Motogp ini karena memang cukup minim media menyorot pria tersebut cak. Selalu bersama secara serius saat mengembangkan mesin Suzuki GSX-RR, Ken saling bahu membahu dengan Shinichi Sahara yang berperan sebagai kepala Tim MotoGP Suzuki Ecstar. Dari beberapa informasi yang IWB kumpulkan….Ken ini menjadi juru kunci arah pengembangan GSX-RR. Dia adalah mastermind ketangguhan paket mesin GSX-RR. Dan Kawauchi bukanlah bayi kemarin sore karena doi sudah terjun di Motogp selama lebih dari 10 tahun di Suzuki. Hal itu bisa kita simak dari penuturan Kawauchi saat pertama kali mendengarkan komen Andrea Innone di 2017. Konfirmasi bahwa memang Ken Lah tangan dingin dibalik semuanya. Simak penuturan Kawauchi yang direkam dalam buku diari Suzuki dengan label Suzuki Blog berikut ini…
Musim baru ini akan menjadi musim yang sangat menarik bagi kami semua di Team SUZUKI ECSTAR. Kami telah memiliki dua pebalap baru (iannone dan Rins) yang ini berarti kami tidak dapat fokus hanya untuk mengembangkan motor tetapi kami juga harus memperhatikan untuk menyesuaikannya dengan gaya berkendara mereka, yang jelas berbeda dari yang sebelumnya. Ini juga berarti bahwa kami harus memeriksa ulang titik referensi kami untuk setiap langkah pengembangan yang kami ambil….
Aku cukup puas dengan pekerjaan yang telah kami lakukan selama musim dingin, karena kami berhasil membuat banyak peningkatan. Filosofi Suzuki sejak awal kembali ke balapan pada tahun 2015 adalah tidak sepenuhnya mendesain ulang mesin tetapi mencoba meningkatkan performa dengan pendekatan langkah demi langkah. Setelah tahun lalu kami tahu kekuatan kami adalah kelincahan sasis dan efektivitas rolling di tengah tikungan; dan juga dengan gearbox yang mulus dan ini bukti kami membuat langkah besar….
Jadi, kami tidak ingin mengambil risiko kehilangan keunggulan ini dengan proyek baru. Ijinkan aku menceritakan sebuah kisah…setelah hari pertama pengujian di Malaysia, hari sudah larut malam, kami semua di garasi ingin mendengarkan tanggapan Andrea tentang mesin tersebut. Dia berbicara kepada kami untuk waktu yang sangat lama, memberi kami banyak, banyak area untuk dikerjakan, dia tampak bahagia dan puas tetapi dia memberi kami begitu banyak saran sehingga pada titik tertentu aku ragu dia menyukai motornya. Tapi pada akhirnya, setelah lebih dari satu jam mendengarkannya, dia menatapku dan berkata: ‘Hei, tapi jangan salah paham, basisnya sudah bagus, jadi tolong jangan ubah apa pun diarea tsb ! Mari kita selesaikan beberapa hal minor lain…’ serunya dan Ini membuatku bernapas lagi…
Kami sebagai tim MotoGP dan juga departemen R&D di Hamamatsu bekerja sangat keras selama musim dingin ini untuk memberikan pembalap mesin yang lebih berperforma baik. Kami tahu kami harus meningkatkan tenaga mesin, karena pembalap tidak pernah memiliki power yang cukup, tetapi kami benar-benar ingin menjaga daya kendara mesin. Tidak ada artinya memiliki banyak tenaga kuda jika pengiriman tenaga tidak terkendali. Ini juga merupakan filosofi dari merk kami sendiri (Suzuki) dan kami sangat mempercayainya…
Spesifikasi mesin yang baru terbukti efektif, para pembalap sangat menyukainya sehingga kami bisa melangkah maju. Selain itu, aspek penting lainnya dari pengembangan adalah traksi, jadi kami bekerja pada spesifikasi sasis yang berbeda termasuk lengan ayun, serta suspensi….dan sekali lagi setelah sembilan hari pengujian kami dapat menyebut diri kami bahagia seperti yang ditemukan para pembalap. modifikasi yang efektif. Kami belum puas, kami masih memiliki beberapa masalah, tapi mudah-mudahan arah yang kami temukan akan memberi hasil yang layak….
Memiliki pembalap yang berbeda sangat menarik dari sudut pandang pengembangan. Kita bisa mendapatkan referensi dari Andrea, yang merupakan pembalap MotoGP berpengalaman dan dapat berbicara dari pengetahuannya tentang mesin-mesin berperforma seperti itu, tetapi juga menarik untuk mendengarkan komentar Alex. Dia masih baru soal mesin MotoGP sehingga komentarnya mungkin tidak setajam Andrea, tetapi memberi kami sudut pandang yang berbeda untuk dipikirkan..
Ini adalah tantangan yang menarik bagi kami dan aku sangat senang kami berhasil menjaga lingkungan yang positif di garasi. Para pembalap banyak berbicara satu sama lain dan juga para kru terus bertukar data dan informasi dan ini sangat penting bagi kami untuk mempercepat pengembangan GSX-RR, satu-satunya motor tanpa tim satelit dipaddock….
Setelah podium tahun lalu, kami kehilangan konsesi, dan sekarang kami menghadapi pesaing kami dengan senjata yang sama. Ini menarik bagiku dan aku sangat berharap kami bisa mendapatkan lebih banyak podium dan segera siap untuk memperebutkan gelar….
Yup… Itulah sekilas buku diary Ken Kawauchi ditahun 2017. IWB sengaja lampirkan ini untuk memberikan gambaran ke sampeyan semua seperti apa perjuangan Ken Kawauchi untuk membawa Suzuki pada posisi tertingginya di ajang MotoGP. Dan ternyata terbukti karena tiga tahun setelah itu atau tepatnya di 2020…. Suzuki berhasil menjadi juara dunia lewat ketangguhan mereka di musim tersebut. So….apakah Ken bakal mampu membawa Honda pada kondisi yang sama ? kita lihat saja perkembangan nanti….(iwb)
Sangat di sayangkan berpindah ke team arogan/antagonis..wkwkwkwk
Yes di sukuzi 3 tahun, di ha erce targetnya 3 bulan…jadi akhir april sudah kliatan rcv siap sampai seri velencia 2023 nanti!