Iwanbanaran.com – Cakkk…Alex Marquez kembali menceritakan impressi kemarahan kakaknya Marc Marquez pasca jajal New RC213V versi 2023. Tampak kekesalan dan itulah yang harus di selesaikan Honda dengan serius. Ya…kekecewaan yang harus disikapi Honda dengan cepat sebab kini Alex bisa mempengaruhi pendirian Marc untuk tetap setia bersama Honda. Apalagi menurut Alex, Ducati dan Honda berbeda. Italia vs Jepang tidak sama. Apa yang membuat Alex Impres? simak detilnya dibawah ini…

Menurut Alex, indikasi kemarahan Marc tidak bisa ditutupi pasca mereka melakukan test Valencia. Disaat Alex sangat gembira, Marc menunjukkan muka muram. Bahkan didalam mobil, tidak tampak keceriaan dimuka Marc. Itulah yang membuat Alex mencoba menggali apa yang kakaknya rasakan…

Kami berada di dalam mobil bersama dan kami tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku tahu Marc marah. Aku bertanya kepadanya apakah dia telah mencoba hal-hal baru, dia menjawab ya, tetapi tidak ada yang berhasil….hanya itu. Aku lalu mengatakan bahwa Ducati berbeda. Aku rasa jika Honda membuat langkah maju, Marc tidak akan pergi meninggalkannya. Karena Honda adalah tim yang selalu bersamanya, yang menunggunya dan menghormatinya saat dia cedera. Tapi jika motor tidak mendukungnya aku rasa semua bisa saja terjadi (meninggalkan Honda gabung Ducati)…” serunya. Alex menambahkan sulitnya bersama Honda…

iklan iwb

“ Aku tahu kini memiliki motor yang cepat [dengan Ducati]. Dan ini penting bagi seorang pembalap. Aku melewati Tiga tahun yang sulit bersama Honda….terutama yang terakhir. Tidak mudah bagi seorang pebalap untuk mengendarai motor yang sama dari Qatar ke Valencia. Sama! Jika motornya kompetitif, oke, tapi jika kamu memiliki banyak masalah, melakukan 20 balapan seperti itu sangat sulit. Apalagi ketika kamu melihat pembalap lain menerima komponen baru dan motornya meningkat, itu tidak mudah untuk diterima….” seru Alex. Akhirnya Alex memutuskan gabung Ducati. Dan disaat yang bersamaan doi merasakan sentuhan luar biasa dari tim Bologna…

“ Ketika sudah di Gresini saat test, mereka (Ducati) terlihat tidak bekerja seperti yang dilakukan Honda. Jujur itu adalah hal terbaik….di Valencia dia (Gigi D’illna) datang ke garasi, dia memperkenalkanku ke timnya, dia ingin mengadakan pertemuan. Padahal aku belum memiliki kontrak dengan Ducati (baru berlaku 2023), sesuatu yang tidak perlu dilakukan. Tetapi ternyata dia ingin mendengarkan semua orang untuk meningkatkan motornya. Sebelum aku tiba di garasi, aku menemukan teknisiku sudah siap dilokasi. Aku terkejut dengan metode Ducati…..

Ini beda dengan Honda. Saat di Honda pertama kali (Repsol Team)….aku merasa penting. Namun ketika mereka menempatkanku di LCR (satelit), aku merasa kesepian dan tidak penting. Maksudku bagi Honda, bukan buat tim, yang selalu memiliki hubungan baik denganku…” tutup Alex. Yesss….itulah fakta yang terjadi bahwa kunci kesuksesan Ducati ternyata berasal dari semua unsur. Termasuk Gigi yang memang menjadi sosok master mind atas lahirnya mesin paling sempurna diajang Motogp saat itu….(iwb)

 

1 COMMENT

Comments are closed.