Iwanbanaran.com – Cakkkk…..sugeng enjing selamat pagiiii, salam sehat di mana pun kita semua berada. Pada artikel ini IWB ingin membahas Perihal upping price yang sekarang banyak dikeluhkan para bikers. Yakni menjual motor dengan harga lebih tinggi dari rekomendasi…. Dan rata-rata jauh dari angka yang seharusnya. IWB sendiri banyak membaca komentar di berbagai Kanal sosial media Prihal ini. Apalagi gara-gara masalah chip semikonduktor yang membuat permintaan lebih tinggi dibandingkan dengan suplai. Yang menjadi pertanyaan kenapa upping price merajalela namun pabrikan Sakan dibuat tidak berdaya ? simak fakta berikut ini…
Upping price…. Sebenarnya praktek ini sudah sangat lama terjadi. Jauh hari sebelum yang namanya internet booming seperti sekarang dan menjadi pusat informasi….yang namanya upping price sudah terjadi. Lawong IWB wae jadi korban saat beli blue angel. Beli cash harus inden sampai 3 bulan namun kalau IWB beli kredit, barang langsung ready ditempat…opo ra asyem cak. Mau nggak mau, karena tanpa opsi…..IWB terpaksa beli kredit walau setelah itu langsung IWB lunasi. Dan hasilnya…rugi sampai 3 jutaan. Wedhus njaran tenan….
Dari sisi konsumen, jelas ini ngeselin banget cak. Kok bisaaa ada praktek demikian namun pabrikan seakan tidak berdaya ? terus kenapa sales nakal menggunakan ilmu tersebut untuk mencari untung sendiri ?
Kalo dilihat dari Sisi bisnis dan penjual karena mereka akan mendapatkan komisi dari leasing. Dan komisi tersebut lumayan besar. Pada kondisi normal komisi ini akan menambah pundi-pundi keuntungan. Namun pada kondisi sulit…Hal itu perlu dilakukan untuk membantu menutupi biaya operasional yang sudah sangat tertekan akibat sulitnya mengandalkan penjualan motor. Lhaaa piyeee cak…. Khususnya di tahun ini gara-gara chip semikonduktor, karyawan harus tetap dipertahankan akan tetapi penjualan anjlok. Itulah masalah yang IWB dengar dari dealer. Tapi terus kenapa pada kondisi normal pembeli kredit masih tetap prioritaskan….?
Kuwi tadi cak….karena mendapatkan komisi dari leasing. Jadi ada double income dibandingkan menjual secara normal. Sekali lagi ini adalah bisnis dan biasanya berlaku pada motor-motor yang diserbu akan tetapi jumlah stoknya tidak banyak. Demand tinggi namun suply sedikit. Dan jika pertanyaannya kenapa pabrikan tidak berdaya ?
Karena mereka dalam persimpangan. Disatu sisi fokus kepada kepuasan konsumen terhadap pelayanan akan tetapi disisi lain mereka juga harus menjaga eksistensi dealer supaya tetap berdiri tegak. Sebab jika dealer pendukung goncang, sebagai garda terdepan juga akan mengganggu bisnis mereka. Sebenarnya tidak semua pabrikan tutup mata. Dari pengalaman pribadi yang paling tegas adalah AHM cak. Karena jika ada bukti yang jelas sampeyan bisa melaporkan pada call center Astra Honda di 1-500-989 atau email ke [email protected]…
Jika dealer terbukti sah melakukan upping price… mereka bisa mendapatkan penalti hingga 30 juta (nggak tahu sekarang nominal masih segitu nggak) dan puncaknya pencabutan ijin. Namun sekali lagi…selama leasing masih ada, unit motornya jadi rebutan, komisi menggiurkan….celah untuk upping akan selalu ada. Tinggal sekarang….IWB serahkan kesampeyan untuk memutuskan, mau nggak jadi korban upping price. Sebab hukum ekonomi akan selalu ada di mana ketika permintaan tinggi dan unit terbatas… Harga akan dikerek dari biasanya. Nah…kalau sampeyan sendiri piye cak, pernah kena korban upping price ora ? monggo berikan testimoninya 😃….(iwb)