Iwanbanaran.com – Cakkk….Davide Tardozzi sebagai bos Ducati mungkin menjadi sosok yang paling jantungan ketika melihat aksi salip yang dilakukan Bastianini terhadap Pecco. Bukannya apa cak…karena setiap jengkal ban seperti akan menyentuh. Moncong ban Enea vs ban belakang Pecco. Menurut Tardozzi dia sangat kuatir akan terjadi tabrakan karena dia merasakan trauma di 2016 dimana duo Ducati didepan malah crash berdua. Itulah kenapa doi gelisah dan sangat galau. ” Kami sangat kuatir terjadi tabrakan ” !! serunya…

Manajer tim Ducati yakni Davide Tardozzi mengungkapkan rasa gugupnya ketika terjadi pertarungan sengit antara Bastianini dan Pecco. Karena menurutnya terlalu beresiko ketika serangan Enea sangat mepet Pecco. Itulah yang membuatnya sangat kuatir. ” Kami tidak pernah memberikan tim order namun kami hanya berpesan hati-hati dan jangan terlalu keras jika bertarung sesama pembalap Ducati. Secara umum karena Enea speednya tidak lebih kencang dibandingkan Pecco…

” Buktinya adalah ketika Enea menyalip Pecco, dia tiga atau empat persepuluh lebih lambat. Ketika posisimu di belakang pembalap lain jelas kamu lebih mudah untuk mengikuti. Dan ketika Enea didepan akhirnya dia tidak bisa lepas dari Pecco.?Jelas kami gugup karena kami masih memiliki ingatan [MotoGP Argentina 2016 ketika dua motor Ducati jatuh bersama] di depan mata kami dan kami tidak menginginkan itu terjadi. Itu adalah moment terburuk yang tidak pernah lupa dari ingatan...” tukasnya. Tardozzi menambahkan…

iklan iwb

? Kami tegaskan bahwa kami tidak memberikan team order. Karena kami percaya mereka tahu apa yang harus dilakukan. Jangan pernah remehkan angka. Dua poin adalah dua poin. Jika Quartararo menang, Pecco hanya perlu menyelesaikan balapan. Kami menjaga semuanya pada kondisi normal. Kami hanya membutuhkan dua poin untuk memenangkan kejuaraan dan setelah itu terserah. Saat ini perintahnya sama…jangan menyalip Ducati lain jika itu sangat berbahaya, itu aja..” tutup Tardozzi. Yang menarik justru komen dari test rider Suzuki cak yakni Guintoli…

Yup….Sylvain Guintoli mengungkapkan bahwa dari kacamatanya Bastianini memang sangat bernafsu menang. Dan tentu saja tindakan tersebut ada alasannya. Opo kuwii ??

? Dia tidak berada di tim factory sehingga dia tidak akan mendapatkan gaji yang sama. Dia akan mendapatkan bonus besar jika finish di tiga besar bahkan saat juara. Jadi mengapa tidak? Aku suka dia tidak menahan diri dan dia menempatkan Pecco di bawah tekanan. Enea memiliki ritme yang bagus, untungnya Pecco tidak panik. Pecco sangat tenang dan itulah yang membuatnya unggul…” tutup Silvain. Nahh wiss cleaarrr yo pakdeee. Teori Team order terbantahkan….!!..(iwb)

5 COMMENTS

  1. Tim order new era. Good job. Sewaktu lap enea libas pecco brapa masing waktu satu lap?

    Dan ini memang bagus daripada yg disorot posisi 567 yg cucuk2an bagus posisi 1 dan dua buat aksi dong.dan disorot. Goodjob

Comments are closed.