Iwanbanaran.com – Cakkk….walau belum resmi diumumkan Suzuki perihal bakal mundurnya mereka dari ajang MotoGP, ternyata Dorna selaku penyelenggara gerak cepat dengan menghubungi pabrikan Hamamatsu untuk mengkonfirmasi Perihal isu tersebut. Tindakan ini diperlukan untuk mengantisipasi mengingat tidak diperkenankan pemutusan kontrak hanya dilakukan sepihak. Dorna sendiri harus melakukan langkah-langkah penting guna mempertahankan line up tetap 23 motor. Nah…. Jika pun Suzuki tetap kekeuh mundur dari MotoGP, untuk mencegah adanya penalti mengingat Suzuki sudah menandatangani perjanjian kontrak perpanjangan dan MotoGP sampai 2026…sebenarnya ada beberapa skenario penyelamatan Suzuki agar tetap di MotoGP. Walau lumayan ekstrim…inilah beberapa opsi yang bisa dilakukan…

  1. Suzuki mundur total dari MotoGP

Dengan menutup proyek pengembangan Suzuki GSX-RR, ini berarti Suzuki akan membubarkan tim balap.?Dalam keadaan seperti itu, skenario terbaik adalah tetap mempertahankan dengan payung Tim private namun disokong Suzuki. Apakah hal itu mungkin ?

Dorna telah memperingatkan Suzuki bahwa ‘kondisi kontrak mereka untuk balapan di MotoGP tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak’, tetapi juga mengakui Suzuki bisa melakukannya jika telah tercapai keputusan dari kedua belah pihak. Mengingat pemutusan kontrak lebih awal bisakah Suzuki ‘dibujuk’ untuk terus mendanai tim balapnya setidaknya hingga tahun 2023, bahkan jika tim tersebut menggunakan motor merk lain ?? Skenario seperti ini belum pernah terjadi di paddock MotoGP, namun sudah diterapkan dan sukses di Formula 1….

iklan iwb

Contohnya adalah Saat Honda menutup proyek tim pabrikan F1 karena alasan finansial tahun 2008, Ross Brawn mengambil alih tim dengan mengeluarkan biaya hanya 10 juta Poundsterling, yang melahirkan Brown GP.?Meski beralih ke mesin Mercedes, Honda setuju untuk tetap memberikan anggaran 100 juta agar mantan timnya bisa terus membalap. Hasilnya sangat sensasional, mobil BGP 001, pada dasarnya disiapkan pabrikan Jepang untuk musim 2009, berhasil memenangi kejuaraan dunia tahun itu dengan Jenson Button sebagai driver. Apakah mungkin dilakukan di Motogp ?

Tidak realistis memang Namun dorna sendiri tampaknya berpikir demikian…

“Dorna akan memutuskan jumlah ideal pembalap dan tim balap di kelas MotoGP mulai 2023.?Dorna menerima minat yang tinggi dari sejumlah pabrikan resmi dan Tim Independen yang ingin bergabung dengan MotoGP… Minat dari pihak-pihak ini telah dikonfirmasi ulang dalam 24 jam terakhir.” serunya….

Selain itu bedanya tim private dengan factory….ketika tim pabrikan harus menanggung semua biaya balapannya sendiri, Dorna menyediakan sekitar 5 juta euro atau sekitar 76M untuk setiap tim Independen guna menutupi biaya sewa motor. Namun, seperti yang dikatakan pendiri RNF Razlan Razali kepada Crash.net awal tahun ini, anggaran satelit mencapai 11-13 juta euro diperlukan per musim. Artinya memang sokongan dari Dorna tidak cukup. Opsi kedua adalah….alih sponsor….

Suzuki bisa menawarkan kepada Tim lain untuk mengambil alih Suzuki lewat kemitraan sponsor di ajang balap Moto2 atau Moto3. Kemitraan dengan skuad Moto2 atau Moto3 yang sudah ada dan didanai dengan baik juga akan membantu mengisi kekosongan finansial dan menjaga tim tetap berjalan. Sayang sepertinya skenario ini sulit diwujudkan….

2. Suzuki mundur sementara seperti musim 2011

Terakhir kali Suzuki menarik diri dari MotoGP, pada akhir 2011, dengan menggunakan bahasa menghentikan sementara partisipasinya’ karena ‘keadaan sulit’ setelah krisis keuangan. Namun saat itu Suzuki mundur sesuai dengan berakhirnya kontrak, lima tahun berikutnya antara pabrikan dan Dorna (2012-2016) baru akan diperpanjang namun mereka mundur. Jadi tidak menyalahi kontrak yang sudah di teken. Status ini berbeda dengan sekarang di mana Suzuki baru saja menandatangani kontrak agreement dari 2022 hingga 2026….

Suzuki juga memberikan konfirmasi bahwa mereka akan kembali ke MotoGP pada 2014 (walau akhirnya molor setahun). Suzuki ketika itu bersikeras ingin ‘mengembangkan mesin balap baru yang lebih kompetitif.’ Dan mujarab cak….jaminan tersebut membantu menenangkan hubungan Suzuki dengan Dorna. Dan apalagi Suzuki ketika itu menepati janji dengan kembali ke Motogp ditahun 2015. Dan apakah mungkin Suzuki akan menggunakan bahasa yang sama seperti masa lalu yakni mundur sementara lalu mereka akan kembali setelahnya ?

3. GSX-RR berlanjut sebagai proyek satelit

Untuk menghemat uang tetapi tetap menggunakan teknologi MotoGP dan bisa dibilang menghormati sisa masa kontraknya, Suzuki dapat menutup tim factory, tetapi menjaga proyek GSX-RR tetap hidup dengan memasok mesin dan dukungan teknis ke tim Independen.

Dengan kata lain, situasi serupa yang dilakukan Aprilia dan Gresini dari 2015-2021.

Jika itu dilakukan, Suzuki tidak akan kehilangan image GSX-RR dan tetap bisa mengusung mesin mereka tanpa diganggu branding merk lain. Selain jauh lebih hemat karena Suzuki hanya menyokong motor dan part mereka juga akan mendapatkan hak subsidi dari Dorna sebesar 5 juta Euro/tahun atau setara dengan 76 Milyar.

4. Menggunakan skenario status seperti ‘Hayate’ Kawasaki 2009

Ini adalah opsi paling ekstrim dari konsep satelit. Opsi ini tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan mengingat kesamaan antara Kawasaki sebelumnya di MotoGP dan mundurnya Suzuki yang diduga akan dilakukan pada musim 2022. Kawasaki juga mundur sebelum akhir kontrak lima tahun Dorna, mengumumkan mundur dari MotoGP di 2009 ‘karena pengaruh krisis ekonomi global’. Namun, akhirnya dibujuk untuk mempertahankan versi tidak resmi dari mantan Kawasaki Racing Team untuk satu musim lagi.

Bersaing di bawah bendera ‘Hayate’, pembalap tunggal kala itu yakni Marco Melandri membawa ZX-RR serba hitam tanpa nama, tanpa logo atau merk Kawasaki. So….opsi bahwa Suzuki akan tetap di Motogp namun tanpa label merk bisa saja ditempuh untuk musim 2023. Mungkinkah terjadi demi menekan biaya ? Entahlah…semuanya memang hanya skenario yang belum tentu terjadi mengingat hingga detik ini Suzuki masih bungkam seribu bahasa….(iwb)

21 COMMENTS

  1. Mungkin baru menyadari ternyata uang untuk MotoGP gak ada sebab motornya kan di sini kurang laku.

  2. Gampang, hubungi sajaTiongkok. Soal dana gampanglah, kalo perlu Dorna dibeli juga.

  3. Opsi2 di atas mgkn hanya bisa dijalankan /diterapkan selama 1 musim. Lha masalahnya kan teken kontrak skrgn 2022 sampek 2026. Apa bisa??

  4. Sangat disayangkan kalo bener2 mau mundur. Mending dari awal gausah comeback sekalian. Sampai di titik kaya sekarang ini kan perjuangannya luar biasa. Kru tim, manajer, pembalap2nya, pemodal, sponsor, dll. Udah dapet nama baik, eh malah mau mundur

  5. Sayang ya cak, padahal sijuki udah molai moncer di motogp.

    Mangkanya sijuki desian motor yang bener biar laku jualan di indonesia.

  6. Kesian juki motor jarang laku dimana-mana, motornya aneh sih lampu fairing single, body samping ga jelas plastik ditumpuk tumpuk flownya ga dapet. Emang juki mah ga ada fansnya, cuma karyawan pabrikan sendiri doang yg beli motornya?

Comments are closed.