Iwanbanaran.com – Caakkk… Baru-baru ini Shinichi Sahara selaku direktur tim MotoGP mengaku memiliki beban kerja yang banyak sejak David Brivio meninggalkan Suzuki. Seperti yang sampeyan ketahu, Davide Brivio hengkang dari Suzuki untuk menjalani pengalaman baru pada ajang Formula 1 (F1) dengan menjadi Direktur Balap Alpine F1 Team. Dengan begitu, ia mengeluhkan terkait beban kerjanya yang ia sampaikan pada laman Suzuki Winter Magazine pada awal pertengahan Desember ini…
Dengan kepergian Brivio, Shinichi Sahara menjadi tumpuan bagi tim Suzuki Ecstar cak mengingat sebelumnya doi sudah menjabat sebagai Direktur Tim dan Project Leader Suzuki yang bermarkas di Jepang. Doi tidak terlalu sering dan bahkan hanya beberapa kali menghadiri race MotoGP mengingat tugasnya memang di Jepang. Bukan cuma itu cak, hingga sekarang Sahara masih termasuk grup pimpinan departemen balap Suzuki di Hamamatsu…
“Aku tadinya hanya merupakan direktur tim, utamanya mengatur hal-hal dari markas kami yang ada di Jepang. Namun, pada 2021 aku menjabat peran baru sebagai manajer tim sekaligus project leader. Beban kerja ini, ditambah fakta bahwa aku masih Group Leader dalam pengembangan departemen di Jepang, itu terlalu banyak. Tapi di lain sisi, aku banyak belajar, dan berada di sirkuit membuatku mendapatkan lebih banyak pandangan unik yang tidak aku dapatkan pada tahun-tahun sebelumnya” ujar Shinichi Sahara via Suzuki Winter Magazine.
Doi juga mengungkapkan sejak kepergian Brivio dirinya dan tim harus mencari cara untuk maju dan terus berkembang. Bahkan Shinichi Sahara juga dihadapkan dengan situasi yang berbeda dan merindukan sosok yang bisa diajak berdiskusi untuk memecahkan masalah… “Aku bisa katakan, meski tak cukup mendapatkan hasil yang kami harapkan, tahun ini mencapai 60-70% yang kami duga. 2021 berbeda bagi kami semua, usai meraih gelar dunia, dan manajer tim kami pergi. Kami pun harus mencari peningkatan dan cara untuk maju…
“Saat bermarkas di Jepang, aku bisa melihat gambaran besar dan memberikan saran yang baik. Namun, saat kamu di lapangan dan dikelilingi banyak hal, bisa sulit untuk mundur dan melihat semua hal dengan pandangan obyektif. Di situlah aku merindukan sosok untuk diajak mendiskusikan segalanya” tutup Shinichi Sahara….(RA iwb)
Mantab cakk mantan orang nya VR46 tuhh Beriviyo
Mantab betul kangbro
Joss gandos sekali ini budhee
Gajine dobel malah triple
Coba dijelaskan andil riders Indonesia di MotoGP dari masa ke masa !!
Balik maning lah DavideB, karena memang tempatmu di motogepeh…
F1 mungkin menantang, tapi r2 lebih nyaman…