Iwanbanaran.com – Caakkk…Jelang gelaran MotoGP 2022, Kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kekurangan penginapan. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah pengusaha pariwisata usai gelaran Superbike World Championship (WSBK). Sri Anom Putra selaku Ketua Badan Usaha Milik Desa Berkarya Merta menyebut penginapan di sekitar Sirkuit Mandalika penuh saat WSBK. Doi memprediksi jumlah kunjungan pun akan meningkat saat MotoGP menuju Mandalika pada Maret 2022…
“Kemarin kita melihat secara langsung jumlah tamu yang di luar kendali kita. Tolong sampaikan bahwa kami kekurangan kamar” serunya.
Anom menginfokan kamar penginapan tetap laku meski dijual hingga 800 ribu per malamnya. Meskipun biasanya kamar cottage dan homestay di sekitar Mandalika berada di angka 200 ribu hingga 500 ribu per malam. Bahkan doi menyebut penonton WSBK ada yang menginap di Mataram sedangkan Jarak antara Mataram dengan Mandalika sekitar 50 kilometer alias memakan waktu tempuh sekitar 1 jam. Selain itu cak, pengusaha homestay di Mandalika juga terpaksa membuka kamar yang belum siap huni. Anom menyebut kamar tersebut tetap laku meski fasilitasnya terbatas.
Hal yang sama juga diungkap oleh pengusaha homestay di Desa Wisata Kuta, Tomi Julianda Akbar. Tomi mengaku mendapatkan berkah dari WSBK Mandalika. Sejak pandemi pakde, kamar-kamar di penginapan Tomi kosong. Kemudian kamar mulai diisi oleh pegawai sirkuit Mandalika sekitar Maret 2021 dengan biaya 800 ribu per bulan. Sedangkan Saat WSBK, dua kamar Tomi disewa dengan harga 300 ribu per malamnya… “Lumayan, terisi dua kamar pas tiga hari kemarin” serunya
Sementara itu, Anom berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk membiayai pengusaha yang hendak membangun homestay. Ia berkata bantuan bisa berupa pinjaman modal untuk membangun penginapan. Ia juga mencontohkan pinjaman ringan seperti yang dilakukan BUMN PT Sarana Multigriya Finansial (SMF). Pinjaman ini diberikan untuk pengusaha penginapan di desa wisata yang akan membangun atau merenovasi penginapan. Pinjaman yang diberikan memiliki plafon hingga 150 juta dengan bunga datar 3%. Kemudian untuk tenor cicilan diberikan hingga 10 tahun sesuai dengan kebutuhan masyarakat. SMF pun memberi relaksasi 1 tahun terakhir untuk pembebasan biaya cicilan karena dampak pandemi….(RA iwb)
Jangankan Mataram yg cm 50km, kemarin di Senggigi aja pada penuh semua hotelnya padahal jaraknya 70an KM. Tempat makan penuh banyak yang sold out menu nya, pemilik resto pun kuwalahan karena karyawan yg sedikit banyak dirumahkan efek pandemi. Indonesia memang gila balap
Kudu dikoco-koco bang. Biar semua penunjang pada keluaRRR…..
Ayo dong bang weibeh dikoco-koco biar menu, karyawan dan semua sektor penunjang pada keluaRRR
Koco-koco dulu layyy hey hey heyyy
Lu triple R nya aktif mulu bray
Tenang aja bank bagindo masih ada slot kosong bersihkan sepatunya, jadi gak usah cari penginapan!
Apalagi bisa tus? malah dapat kamar gratis
Wong biasa nonton gelar tikar aja sok bahas hotel kurang!
Wkkkkkkkkkk
Ngomong apa ini? Lagi mabok, bang? ??
Yang penting ada akomodasi premium wat mm93. Itu sudah cukup mayan. Semuanya akan baik-baik saja lancar sesuai rencana tontonan meriah endorse antri panjang bologger rodudao jaya
Gada rencana bikin koskosan disana Cax?
Bilangin Cak omat jgn bikin hotel hotel disana, berdayakan masyarakatnya bikin homestay / penginapan sederhana bergaya kearifan lokal… Sayang amdal nya kalo bikin hotel /resort
jangan salah bro, wsbk kemarin itu homestay juga pada penuh
Efek ekonomi signifikan dan cepat.
Pegang 3 event aja bisa langsung “meledak”. MotoGP, WSBK, F1 masyarakat langsung kipas2 dolar
Saya sih cuma ngambil homestay yang 100ribuan..
Harus ada edukasi, sebelum merebak manusia pedagang & penginapan tembakan yang suka ngasih harga seenak jidat…