Iwanbanaran.com – Cakkkk, sampeyan pasti heran dengan performa Joan Mir yang tidak setajam race pertama. Pembalap Suzuki ini sudah kedodoran sejak free practice. Dan dilalah saat racepun demikian. Baik kering atau basah, hasilnya sama yakni sulit masuk podium. Apa yang terjadi ? ” Kami mengalami masalah traksi ban pada race 2….” seru Joan Mir !!

Menurut Mir, race dua adalah mimpi buruk. Karena doi tidak mampu masuk podium akibat masalah yang paling krusial yakni traksi…

” Di lintasan kering, aku tidak memiliki traksi yang sama seperti di balapan sebelumnya. Kami harus menganalisis mengapa itu terjadi dan menyelesaikan masalah ini untuk balapan berikutnya. Kecepatanku di awal balapan tidak seperti yang aku harapkan.” tukasnya kecewa. Mir yang kala itu membentuk grup teratas bersama Marc Marquez (Repsol Honda), Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo), Fabio Quartararo (Monster Yamaha), Jorge Martin (Pramac Ducati) dan Brad Binder (Red Bull KTM) pun tidak mampu berbuat banyak pasca ganti motor ke wet race mode. Sebelumnya Mir juga sempat berpikir untuk tetap dilintasan namun semua berubah ketika rider lain masuk semua ke PIT…

iklan iwb

? Hanya ada tiga lap tersisa, aku saat itu sempat berpikir untuk tetap meneruskan race. Kalau itu aku lakukan bisa saja berjuang untuk meraih kemenangan, seperti yang kamu lihat pada Binder. Di sisi lain, semua lawanku masuk PIT. Disitulah aku harus segera mengambil keputusan. Aku akhirnya memilih mengikuti yang lain. Aku sendiri sempat bingung…apa yang akan kami lakukan karena hanya tersisa tiga putaran. Tapi pada akhirnya, sudahlah. Jika aku berada di posisi yang berbeda di Kejuaraan Dunia, mungkin aku akan melakukan hal sama dengan Binder. Dan aku rasa Binder sudah melakukan dengan benar….” tukas Mir…

Kini setelah 11 dari 18 balapan, Mir mengantongi 134 poin, posisi ini sama dengan Bagnaia yang berada di posisi kedua. Sedang Quartararo unggul dengan 181 poin. Btw…gimana jalannya balapan pasca mengganti motor ban wet ?

” Aku tidak tahu ban mana yang dipasang di motor kedua. Aku hanya merasakan perbedaan cukup besar. Karena ban depan yang lunak (sebelumnya hard), sangat sulit bagiku untuk berbelok masuk tikungan, terutama di bagian trek yang lebih kering. Dengan ban hujan tipe lembut, motor terasa seperti mesin produksi masal. Rasanya sangat aneh, tapi kami harus bisa beradaptasi dengan segala kondisi. Mungkin jika menggunakan ban medium, aku akan memiliki peluang lebih baik untuk mengejar Martin serta Bagnaia...

Kini jika aku ingin membuka kembali potensi gelar juara dunia lagi, aku harus memenangkan setidaknya dua balapan yang tersisa. Apapun itu…peluangnya masih terbuka. Penting bagi Anda untuk tetap duduk di balapan seperti ini dan terus meningkatkan performa motor. Tekanan meningkat di setiap balapan dan sulit untuk mengatasinya. Semua ekspektasi Yamaha membebani Quartararo, mari kita lihat bagaimana dia bisa mengatasi tekanan tersebut…? tutup Mir…..(iwb)

Hasil MotoGP Red Bull Ring, 15 Agustus 2021:
1. Brad Binder (ZA), KTM, 28 lap dalam 40: 46.928 menit
2. Pecco Bagnaia (I), Ducati, +9.991 detik
3. Jorge Martin (E), Ducati, +11.570
4. Joan Mir (E), Suzuki, +12.623
5. Luca Marini (I), Ducati, +14.831
6. Iker Lecuona (E), KTM, +14.952
7. Fabio Quartararo (F), Yamaha, +16.650
8. Valentino Rossi (I), Yamaha, +17.150
9. Alex M?rquez (E), Honda, +17.692
10. Aleix Espargar? (E), Aprilia, +18.270
11. Jack Miller (AUS), Ducati, +25.144
12. Danilo Petrucci (I), KTM, +25.193
13. Takaaki Nakagami (J), Honda, +25.603
14. Alex Rins (E), Suzuki, +30.642
15. Marc M?rquez (E), Honda, +35.459
16. Pol Espargar? (E), Honda, +40.384
17. Cal Crutchlow (GB), Yamaha, +52.950
– Miguel Oliveira (P), KTM, 6 lap mundur
– Johann Zarco (F), Ducati, 10 lap mundur
– Enea Bastianini (I), Ducati, 22 lap mundur

1 COMMENT

Comments are closed.