Iwanbanaran.com – Cakkkk….asli iki akan menjadi berita panas namun tidak mengejutkan karena kita semua sudah bisa menebak batin seorang Vinales, sosok yang ikut andil dalam pengembangan Suzuki GSX-RR. Pembalap yang meninggalkan Suzuki karena ingin mencari the winning bike dan menurutnya kala itu ada pada Yamaha. Namun pada akhirnya pengakuan dilontarkan Vinales bahwa keputusannya salah. Diwawancari oleh TV Spanyol DAZN…tersirat namun tidak tersurat mengatakan secara samar bahwa Vinales mengaku menyesal tinggalkan Suzuki pindah ke Yamaha? ” Aku tidak ingin membuat kesalahan lagi (ketika dia menandatangani kontrak berikutnya). Aku akan tenang, sangat tenang. Yang jelas aku tidak ingin mengulangi kesalahan ini…” seru Vinales membuat geger para media asing. Waaaahhh….
Jika kita intip data sejak musim lalu bisa kita lihat, Maverick Vinales hanya memenangkan satu balapan pada tahun 2020. Bahkan musim ini juga demikian. Vinales bisa dikatakan tidak pernah sukses dalam empat tahun pertama Yamaha, doi tidak pernah berjuang untuk gelar MotoGP. Vinales hanya berada di urutan ketiga di Kejuaraan Dunia selama dua kali (2017 dan 2019). So….baik juara dunia atau masuk runner up pun tidak. Karena selama karirnya di Yamaha lawan beratnya adalah Marc Marquez termasuk Dovizioso yang berhasil memaksanya gigit jari….
Celakanya cak….ketika lawan terberatnya yakni Marc hilang dari line up Motogp ditahun 2020 akibat cedera, Vinales bahkan membiarkan dirinya dipermalukan dalam perebutan gelar oleh pembalap non Yamaha berusia 22 tahun yaitu Joan Mir. Pembalap yang bernaung dibawah Suzuki, tim yang ditinggalkan doi karena menganggap remeh potensi GSX-RR. Rasa kesal dan kecewa tidak hanya dari situ, namun Vinales juga “ditampar” rekan Yamaha-nya yaitu Morbidelli dan Quartararo, yang masing-masing memenangkan tiga balapan dimusim itu. Artinya….Statistik Vinales cukup menyedihkan cak untuk rider bagus yang pernah meninggalkan Suzuki…
So…Vinales hanya masuk enam besar dua kali dalam delapan balapan terakhir. Sekarangpun indikasi masih tidak menyenangkan bagi Vinales. Dimusim 2021 ini…poin makin menjauh dengan gap 41 angka dari rekan setimnya Fabio Quartararo, yang telah memenangkan balapan tiga kali lebih banyak darinya tahun ini. Vinales selama mengikuti musim ketujuh MotoGP meraih 9 kemenangan, 12 pole position dan total 27 podium di 111 Grand Prix…
Bandingkan dengan Fabio Setelah 2,5 tahun ikut 39 balapan di MotoGP….Quartararo meraih 6 kemenangan, 14 pole position (2 lebih banyak dari Maverick) dan sudah 14 podium. Fabio sendiri pertama gabung Motogp bersama tim satelit Petronas Yamaha pada tahun 2019 dan 2020. Sementara Vinales menghabiskan dua tahun di tim Suzuki pada tahun 2015 dan 2016 sebelum hengkang meninggalkannya gabung ke Yamaha. Sejak itu ia menjadi anggota tim kerja Yamaha….
Namun bersama Yamaha, tim yang dianggapnya bisa mengantarkan doi meraih juara dunia bermasalah tahun kemarin. Yamaha terlibat skandal dengan entitas ilegal. Oleh karena itu pabrikan Jepang ini kehilangan 50 poin manufacture sehingga kejuaraan dunia konstruktor digantikan Ducati. Kondisi ini ternyata juga mengganggu rider seperti Vinales. Tidak hanya itu….dimusim 2021, indikasi performa Vinales yang terus tertinggal oleh rekannya juga membuatnya galau. Panik ?? bisa jadi….
Puncaknya kepala kru kembali dikorbankan. Walau informasinya Yamaha-lah yang mengganti kepala krunya namun banyak suara minor mengatakan semua karena tekanan Vinales. Karena dalam sejarahnya pembalap “moody” ini memang suka mengganti kepala kru jika performanya kurang bagus…
Masih ingat Ramon Forcada ? ditahun 2018…Ramon dipaksa berhenti alias dilengserkan Vinales pasca buruknya penampilan Kualifikasi di Motogp Ceko. Vinales ketika itu harus start dari posisi 12 dan ini membuatnya jutek habis cak. Setelah menendang Ramon (sekarang Ramon menjadi kepala kru Franco Morbidelli) digantikan Esteben Garcia, dilalah ditahun 2021…Esteben Garcia juga menjadi korban. Doi dikick out dan digantikan oleh mantan kepala kru mekanik Rossi yakni Silvano Galbusera resmi dibulan keenam 2021….
Ya…drama ini ternyata belum usai cak. Kenapa ? sebab dengan segala kesulitan yang dialami, Vinales akhirnya angkat bicara bahwa ada penyesalan dalam dirinya. Simak detilnya dibawah ini….
” Aku tidak ingin membuat kesalahan lagi (ketika menandatangani kontrak berikutnya). Aku akan tenang, sangat tenang. Yang jelas aku tidak ingin mengulangi kesalahan ini. Aku akan mencari jalan yang paling cocok untukku. Karena pada akhirnya saat itu aku harus banyak beradaptasi…..datang untuk memilih opsi terbaik dalam pertarungan gelar. Ini bukan berarti aku tidak memiliki kesempatan di tahun 2021 … Tapi semua kondisi ini membuatku frustrasi karena aku tidak bisa menunjukkan potensiku di trek…
Memang ada kalanya kamu membuat keputusan terbaik dalam hidupmu. Namun jujur aku merasa melakukan kesalahan karena tidak membuat keputusan terbaik dalam hidupku. Yang jelas aku tidak akan membuat kesalahan ini untuk kedua kalinya…..
” Kedepan aku tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Aku Tidak ingin membuat kesalahan lagi (ketika menandatangani kontrak berikutnya). Aku akan sangat tenang, mempertimbangkan masak-masak sehingga tidak ada kesalahan lagi. Yang jelas aku tidak ingin mengulangi kesalahan ini !” tutup Vinales. Ediann pedessss, ini sih parah. Nggak heran pernyataan Vinales menjadi topik hot media luar. Kenapa ?
Jelas, ini berarti…..Vinales menyesal meninggalkan Suzuki untuk memilih Yamaha ditahun 2016 (sebagai penerus Jorge Lorenzo). Karena Yamaha belum memenangkan gelar juara dunia sejak saat itu, sedangkan Suzuki berhasil melakukannya ditahun 2020 bersama Joan Mir. Yup…itulah yang unik dari Vinales. Rider yang IWB katakan lemah soal kontrol emosi dan mood. Sehingga setiap tindakannya, performanya…semuanya seolah dilimpahkan kesalahannya pada pabrikan. Kondisi yang mungkin juga kurang baik bagi Suzuki jikapun Vinales tetap bersama tim S. Tapi di sisi lain kita juga maklum dengan kekesalan Vinales yang merasa punya skill namun pada prakteknya masalah selalu terjadi pada motornya. Entahlah…emboh, ora melu-melu cak. So….Vinales mengaku menyesal tinggalkan Suzuki pindah ke Yamaha ? akhirnya terucap juga cak……piye menurut sampeyan ? (iwb)
Test.. Test..
Test.. Test..
Udah.. Pindah ke HRC aja ?
Tambah bonyok.. motor minor ditunggangi pembalap yg hobby mengeluh.. perpaduan yg sangat Indian… he..he..he..
vinales belom ngakuin kalo gaji di yamama lebih baik di banding sijuki…..belom lagi motornya nyaman……ekekekek
Gerger!!!
Vinales ngebeud pindah HRC team jawara
Aseli Breaking!!!
Suzuki sudah DiGembOKk untuk Vinales!!!
Lebih menyesal mana sama pol espargaro ???
Pasti nyesel lah yamaha mesinnya bnyk trouble sedang suzuki jarang ngalami kerusakan
Sayang kontraknya Vin masih panjang. Sampai akhir 2022. Kalau habisnya tahun ini pasti diganti..
Kayaknya ngomong Gini DOI tahu bakal terdepak tahun depan kemungkinan morbidelli masuk atai bisa jadi pembalap muda Dari moto2 yg cemerlang Raul Fernandez yg menggantikan.menurut saya Gaya balap Raul Fernandez cocok dengan Yamaha mirip2 Gabungan Gaya Fabio Dan lorenzo
Seandainya masih di s…. I lo udah bisa jurdun,, dulu sudah mulai juara sering kenapa malah loo tinggalin padahal lagi mulai berkembang,, memang menyesal belakangan mungkin kasun akan terulang oleh pol,,, he he he
Ngeles aja si vinales.fabio bisa taklukan M1 dengan singkat.vinales sudah 5 tahun belum bisa taklukan M1.
Emang gak bisa aja bawa M1, coba liat pembalap honda selain marquez gak ada yg bisa juara pake CRV. tapi kagak ada yg ngeluh meskipun gak pernah juara bahkan podium.. ???
awkowko
CRV ??
Disaat semut hitam cidera dan nggak bisa jurdun itu memalukan pergusso..?
Cedera g cidera sama saja, kamu berani jamin kalau g cidera bakal juara??
klo menurut gw siy, suzuki buang rins dan ambil vinales, dah clbk lagi
klo menurut gw siy, suzuki buang rins dan ambil vinales, dah clbk lagi
klo menurut gw siy, suzuki buang rins dan ambil vinales, dah clbk lagi
klo menurut gw siy, suzuki buang rins dan ambil vinales, dah clbk lagi
Cepetan nikah. Jangan kalah talenta Indonesia
ngondah memunculkan joki talenta suram ?
Berita hiburan buat pelipur lara bagi ngebeha?
kasian ya, katanya motor nyaman katanya MM Killer tapi nyesel pindah ke Y,,
semoga Quartararo gak kaya gini juga
ekekeke
Yamaha: skg franky lebih cocok jd kandidat
Uda diincar hareche wat gantiin mm93
Wekekekekekkkkkk ? kesian deh luh
Mungkin Yamaha juga nyesel ambil Vinales .mentalnya mental tempe ,ga bisa fight ,cengeng ,…emang ga cocok naik M1 lebih baik pindah pabrikan tahun depan.mungkim ini semacam umpan siapa tau Suzuki mau rekrut dia lagi gantiin rins atau malah mau berpetualang smaa motor celeng tapi gaji besar ,???
Motor c?l?ng uda wat Morbidelli cak?Wekekekekekkkkkk kesian deh luh
Gaji besar dr hongkong? Lirik gaji pol, taka, dan alex ????
kamu pintar bikin artikelnya!
biar bh keluar dari persembunyiannya
“zam buan”
Cakkkkk klotok-klotok sekaleee ini Budheee Pakdhee………… kultuk-kultuk
Kayak pengen gonta-ganti kolom komentar ya cakkkk wkkkkkkk asyemmm proellll sekali ini mbokdheeee
Udah gak kuat nahan malu 6 tahun zongos
Padahal udah curang klep tetep aja gak jurdun buahahahha
Di tambah mm gak ikut balap masih aja susah buay jurdun buahahahha
Yang pelipur lara ya fby n sales yamalu fans karbitan baperan. 6 tahun zongos buahahahha ngeriiiiiiii…. Catat !!!!
Kasian pada amnesia 6 tahun zongos buahahahha fby n sales yamalu
Pingin balik ke suzi?
Balik ke Disqus aja napa?
Emang skill nya pina dah mentok ???
FBH baru keluar dari ZAMBAN
akhirnyaa,, selamat bersenang – senang dengan artikel ini
jangan lupa sebar brosur!!
FBH baru keluar dari ZAMBAN
akhirnyaa,, selamat bersenang – senang dengan artikel ini
jangan lupa sebar brosur!!
Bukan terucap cak, tapi tersirat ?
Jangan terlalu mendramatisir
Artikel opo iki kang ?
Artikel opo iki kang ?
vina tidak salah memilih team, tp yamaha yg salah memilih rider mental tempe.. awookkk awookk
vina tidak salah memilih team, tp yamaha yg salah memilih rider mental tempe.. awookkk awookk
Rider MEWEKAN???
Mungkin jadi opsi pengganti rins buat suzuki, kalau? rins masih hobi jatuh sampai akhir kontraknya