Iwanbanaran.com – Cakkk…Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) berhasil memenangkan balapan Keenam MotoGP Mugello, Italia yang cukup emosional pasca kepergian sang pembalap muda Moto3 Jason Dupasquier (CarXpert Prustel GP Team). Quartararo mampu mencetak gap secara perlahan dan menjaga ritme balapnya sejak lap pertama hingga finish dan hampir tidak ada perlawanan dari para rivalnya…..
Konsistensi Fabio Quartararo sejak hari pertama Free Practice berlanjut ke Race day cakkk…Yupsss, meskipun doi tidak tampil sebagai yang tercepat dalam Free Practice 2 dan Free Practice 3, namun catatan waktunya sangat konstan dan hal tersebut tidak dimiliki oleh para rivalnya.
Sejatinya Ducati adalah pabrikan yang sangat diunggulkan di Home racenya pakdee. Namun karena Pembalap andalan mereka Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) terlalu ngepush sejak awal, akhirnya doi tumbang lebih awal juga. Hal ini bisa dilihat sejak start dimana Pecco langsung ngacir dan sempat mencetak gap 0.7 detik atas Quartararo sebelum dlosor pada lap kedua ditikungan kesembilan.
Praktis, Fabio Quartararo tidak menyianyiakan peluangnya untuk memenangkan balapan. Terlebih jika doi sudah di depan, maka cukup mudah untuk menjaga ritme balapnya dan memanage ban dengan baik agar tidak aus diakhir balapan. Johann Zarco (Pramac Racing Team) yang sempat menyerang Quartararo kurang lebih 10 Laps awal nampak kuwalahan dan ban miliknya aus sehingga doi harus rela turun hingga posisi kelima.
Fabio Quartararo yang terus mencetak gap disetiap lapnya akhirnya tidak mampu terkejar oleh siapapun meski dibeberapa lap jelang finish ia harus menurunkan kecepatannya disaat suhu track Mugello mulai naik. Bendera finish berkibar dan El Diablo keluar sebagai pemenang balapan unggul 2.5 detik dari Miguel Oliveira (Redbull KTM Factory) yang menempati posisi kedua.
Pasca balapan, Quartararo mengatakan bahwa disepanjang balapan ia tidak bisa fokus sepenuhnya dan terus memikirkan Jason Dupasquier disetiap lap demi lap.
“Singkatnya, ada banyak emosi hari ini. Ini adalah hari yang luar biasa bagi kami, tetapi sangat sulit untuk tetap fokus. Sejujurnya, aku tidak tahu bagaimana aku bisa mengimbangi kecepatan ini karena setiap lap kami memikirkan Jason Dupasquier. Balapan ini bukanlah hal yang mudah untuk kami lakukan dan menurutku semua pembalap juga mendukung Jason. Semua Pikiranku bersama keluarganya,” ungkap Quartararo melalui situs resmi Yamaha MotoGP.
“Strategiku hari ini adalah melihat posisi mana yang akan kami dapatkan dengan menggunakan perangkat holeshot. Dan ternyata Perangkat holeshot membuat startku jauh lebih mudah. Aku sangat senang dengan hal itu, aku berada di posisi kedua di tikungan pertama dan aku ingat tahun 2019, ketika aku start dari posisi kedua di sini dan Aku pikir aku berada di urutan kedelapan atau kesembilan di tikungan pertama….
“Jadi, rasanya luar biasa tiba di tikungan pertama dengan gigi keempat dan posisi kedua hari ini. Aku mengendarai motor dengan mudah di belakang Francesco Bagnaia, dan ketika aku melihatnya jatuh, aku ingin mencoba untuk berkendara maksimal selama lima lap. Tetapi kemudian Johann Zarco menyusulku, jadi aku berkata, ‘Aku perlu melakukan manuver agresif’. Pertama-tama untuk membuatnya kehilangan waktu dan juga untuk membuka celah (Gap). Aku berpikir, ‘jika aku bisa bertahan untuk masuk ke tikungan pertama, itu bagus’, dan itulah yang terjadi. Jadi, aku sangat senang dengan balapan kali ini,” tutup Quartararo….(CB iwb)
Hemm kok sepi mana nih Hondul mandul
Karna sang juara lagi belum fit.maka gak tau siapa yg jurdun…
sebenernya kemarin itu marquesh ada problem piston macet.cuma ..pura pura jatuh aja agar masalah sebenarnya.bisa ditutupi
Check
Check
Check
Taro riding santuy di blkg peco
Ga perlu sradak sruduk, bahaya bisa seluncuran bikin panic gak
Kalo kata kues gak perlu holsot gituan.buktinya race kemarin finish no satu.
Nyah nyah nyah nyah nyah nyah nyah nyah nyah nyah nyah nyahhhhh kkkkkkkkkkkk kultuk-kultuk
Next article ngehajarrr pabrikan Y sampai babak belurrrrr. Rasain noh penzbuiy nya
Masih kencengan ducati bisa 340 up kmh topspeed
Marc marquez bagus sebenarnya. Cuma belum bisa belok kanan dengan baek or normal. Masih kudu fokus pada rasa senut-senut hingga tidak memperhatikan Binder di depannya. Crash hard highside Le Mans masih beri beban fisik dan automatis mental beliau. Terbukti sebelum race malah banyak bicarakan rider laen. Tidak fokus ke diri sendiri. Sayang disayang.
Mantap pisan artikelnya om lek. Hatur nuhun atuh euiyyy
Gak bisa reply.
No dialektika.
Only one way
Beat gua dikasih holsot makin ngacirrrr……
Gass pold teroossss Marc…. Positif dan optimis….. Pasti kamu bisa….. No fear for crash any longer dechhhh
Mantabbbb di djiwa
kolom komentare semakin bertinngkah semenjak kehancuran tim hrc di wsbk dan motogp ????? gomboke beraksi
MM nyesel balap 2021 ?
Ada yg konsisten naik podium, ada yg konsisten cari batu akik
Akhir musim lalu bnyak fbs dadakan
Skrg bingung mo kmn
Wkwkwkwkkk
Palsu oh palsu
untuk menjaga nama baik paduka
Hey,….. yang komen disini….
Jangan bikin kekiy…
Nanti Gemboke Beraksi….. ?
ekeke sepi cak
Hemm vlogger kelas teri nyimak cak, yang jelas klo yamaha atau suzuki didepan maka akan maksimal corner speednya keluar. Beda dengan ducati dan mesin v4 lainnya dimanapun posisinya akan bagus meski menuntut fisik pembalapnya. Dan peco,morbidelli bahkan marini adalah angkatan vr46 yg notabene condong ke inline 4 engine. Maksa v4 speedcorner sangat beresiko kehilangan grip terutama ban depan. Mirip gaya alex rins yang gaya agresive tapi bawa mesin inline ,sangat berlawanan kehilangan grip ban atau ban aus.
tes komen beha
Wah bahaya iki.gara2 ngondah memble hit warung turun drastis.n93ri cicak bin kadal mlumah mengkurep njengking ndlosor.